Bocah SD Kirim Surat ke Polisi Minta Ditemani Ambil Raport,Ternyata Sudah Ditinggalkan Ayahnya
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Viral di media sosial seorang bocah yang duduk di kelas satu SDN Cikuya 1, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, Ilham Ramadhan (8), menulis surat untuk Polisi.
Isi surat yang ditulis oleh bocah tersebut, yakni ingin diantar Polisi saat pengambilan raport di sekolahnya. Akhirnya, surat tersebut sampai kepada Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria.
Di waktu pembagian raport di sekolahnya, Kamis (27/6/2024), Galih beserta beberapa anggotanya, sengaja menjumpai Ilham di sekolahnya.
Galih menjelaskan, awalnya mengetahui sosok Ilham ini saat Polresta Bandung menjalnakan program Goes to School, pihaknya datang di hari Senin ke sekolah-sekolah.
"Pada waktu kami datang ke sekolahnya Ilham di Soreang ini, ternyata salah satu wali kelasnya menyampaikan kepada kami, ada salah satu anak muridnya yang bernama Ilham membuat surat kepada polisi untuk dibantu ataupun ikut dalam pembagian raportnya," kata Galih, saat ditemui di kantornya, yang berada di Soreang, Jumat (28/6/2024).
Menurut Galih, Ilham menulis itu saat wali kelasnya meminta seluruh murid menuliskan keinginan, harapan, atau cita-citanya, yang biasa dilakukan saat akan kenaikan kelas.
"Kami menyanggupi (untuk datang mendampingi Ilham) dan betul saja pas waktu pembagian raport Ilham anak kelas 1 SD ini sedang sendiri, yang lain ditemani oleh orang tuanya," kata Galih.
Galih mengaku, waktu itu hadir beserta personel lainnya, terus dia mendapatkan raport dan dirinya juga mengantarkan Ilham ke rumahnya.
"Nilai raportnya Ilham, saya lihat rata-rata di atas 8, dan juga anaknya bagus komunikasinya. Seusia 6 tahun kelas satu SD, komunikasi dengan saya, dengan polisi dia tidak takut, tidak canggung, dan tidak malu juga," kata Galih.
Galih mengatakan, interaksinya juga pas ditanya rumahnya di mana, rajin atau tidak dan semuanya dia menjawab dengan baik.
"Dia bilang setiap harinya jalan kaki dari rumah ke sekolah begitu juga sebaliknya," kata Galih.
Si perjalanan menuju rumahnya, kata Galih, dia juga berbincang dengan Ilham. Setibanya di Rumah Ilham, terdapat ibunya.
"Terus kami bertanya terkait Ilham ini, penyampaian dari ibunya dari usia 4 bulan Ilham sudah ditinggalkan oleh bapaknya," ujar dia.
Galih mengungkapkan, ketika mengantarkan Ilham ke rumahnya, dirinya juga jadi terenyuh, selain mengetahui Ilham sudah ditinggalkan bapaknya sejak usia 4 bulan kondisi rumahnya bisa terbilang mengkhawatirkan.
"Ternyata situasi rumahnya, saya lihat butuh perbaikan gitu. Saya melihat bahwa jangankan untuk hal-hal yang sifatnya mainan apa, kayaknya untuk kehidupan, dan makan sehari-hari dari Ilham juga masih harus dibantu," tuturnya.
Saat itu, kata Galih, Ilham terlibat berpakaian lusuh kurus namun yakin Ilham cukup berprestasi, dengan keterbatasan ekonomi dan keluarga, ia tetap semangat untuk sekolah. Ibunya kata Galih, bekerja sebagai buruh paruh waktu.
Memang kata Galih, Ilham memiliki cita-cita menjadi polisi dan itu sempat ditanyakannya. Mungkin ia karena saat bepergian dengan orang tuanya, kerap melewati Mapolresta Bandung.
"Jadi sepengetahuan saya kalau dia lagi diajak bepergian atau jalan, oleh ibunya itu pasti melewati depan kantor polisi ini. Mungkin melihat situasi kantor, melihat anggota polisi di lapangan, sehingga dia bercita-cita jadi polisi, dan berkeinginan Polisi menemaninya saat pengambilan raport," ucapnya.
Bahkan Galih mengaku, melihat semangat dan keterbatasan Ilham, pihaknya mengintruksikan anggotanya untuk meninjau kebutuhan Ilham dan akan membantunya.
"Rencananya, mungkin saya akan angkat Ilham jadi anak asuh," katanya.