Benarkah Umat Islam Dilarang Merayakan Ulang Tahun? Ulama Buya Yahya Sarankan Tidak Tiup lilin
TRIBUNTRENDS.COM - Benarkah Islam melarang merayakan ulang tahun? Begini penjelasan ulama Buya Yahya tentang budaya potong kue dan tiup lilin.
Bagaimana menurut pandangan Islam tentang merayakan ulang tahun dengan memotong kue dan meniup lilin.
Apakah dosa jika seseorang merayakan ulang tahunnya dengan mengundang orang dan memakan kue?
Ada pemahaman bahwa umat muslim dilarang mengikuti budaya perayaan ulang tahun.
Karena dikhawatirkan budaya itu tidak sesuai dengan syariat Islam.
Melansir dari YouTube Al Bahjah TV, ulama Buya Yahya memberikan penjelasan lewat kacamata Islam apakaha ulang tahun dilarang agam.
Sebagaimana diketahui merayakan hari kelahiran meruapakan hal yang lumrah dalam masyarakat Indonesia.
Mereka merayakannya dengan cara potong kue dan tiup lilin.
Akan tetapi budaya tersebut bukan merupakan budaya islam, bolehkah masyarakat islam menirunya?
"Ulang tahun itu sebetulnya bisa dimasukkan dalam bab muhasabah.
Biar tahu kalau ternyata kuburmu semakin dekat, biar tambah amal dan mengurangi dosa.
Bersama dengan ulang tahun, berarti berkurang umur kita.
Jadi kalau ada orang mengingat umurnya bukan sesuatu yang terlarang." ujar Buya Yahya.
Yumi menyiapkan kejutan ulang tahun di episode 12 (Soompi)
Menurut Buya Yahya semua itu tidak jadi masalah syariat jika diniatkan sebagai sedekah dan mengingat usia yang semakin tua.
Selain itu rasa syukur bahwa sudah diberikan usia yang panjang dan menjadi introspeksi diri.
"Kemudian setelah itu mengundang untuk berkumpul makan bersama, syukuranlah.
Bahka sampai hari itu selamet sekaligus niat semoga tahun-tahun yang akan datang aku dijauhkan dari maksiat.
Dengan sekaligus minta kepada Allah semoga dipanjangkan umurny.
Kan minta boleh saja." jelas Buya Yahya.
Termasuk jika yang dibagikan makanannya adalah kue yang ternyata boleh saja dalam Islam.
Boleh kue, boleh nasi kuning atau makanan halal lainnya yang bisa dinikmati bersama.
Umi Pipik dicibir perkara bawa kue ulang tahun lengkap dengan lilin saat rayakan ultah Abidzar. (Kolase Instagram)
"Kemudian soal bagi-bagi kue, ya boleh-boleh saja tidak ada kesesatan di dalamnya.
Karena kita harus tahu umur berapa ini, enggak tahu umurnya enggak koreksi diri." jelas Buya.
Bahkan Buya Yahya menjelaskan jika Nabi Muhammad juga mengingat usianya.
"Nabi hitung kok umurnya, 40 tahun mendapatkan risalah.
Kita perlu tahum umur kita, umur 7 tahun sudah mulai menjalankan syariat-syariay Islam biarpun belum wajib.
Sampai nanti umur baliq dan seterusnya." ujar Buya Yahya.
Oleh sebab itu, mengingat tanggal lahir dan melakukan sedekah di hari lahir adalah sah.
"Jadi mengingat tahun kelahiran adalah nabipun menyebut tahun kelahirannya.
Ini adalah hari kelahiranku, disaat bertanya tentang hari Senin.
Kenapa kau puasa hari Senin? Nabi berucap 'Ini hari kelahiranku'." jelas Buya.
Buya Yahya menegaskan agar kita mengetahui tujuannya untuk apa.
Adapun soal tiup lilin, Buya Yahya menceritakan bahwa itu berasal dari kisah Yunani kuno dulu.
Tiup lilin ulang tahun, Nichole Richie histeris rambutnya ikut terbakar (Instagram @ nicolerichie)
"Keyakinan bahwasannya mereka itu menitip pesan kepada dewa dewi yang dalam khayalan mereka di atas sana.
Api lilin ditiup agar doanya dibawa oleh asap.
Kalau betul kisahnya seperti itu ya jangan pakai tiup lilin. " ujar Buya Yahya.
Meski begitu Buya Yahya menegaskan jika ingin merayakan ulang tahun juga harus dengan cara yang baik dan tidak melanggar syariat agama.
Bersedekah sebanyak-banyaknya mengadakan makan bersama tanpa joget-joget dan disko.
(TribunTrends.com/MNL)