NASIB Gadis 16 Tahun Dinikahi Pengurus Ponpes Diam-diam,Kini Trauma hingga Takut Ketemu Orang
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah nasib gadis berusia 16 tahun yang dinikahi pengasuh Ponpes di Lumajang diam-diam.
Ia kini trauma dan takut bertemu dengan orang.
Rokim, ayah korban, menangis saat tahu anak perempuannya tersebut dinikahi secara siri di luar sepengetahuan orang tua.
Yang menikahi siri anaknya adalah pria berinisial ME, pengasuh pondok pesantren di Lumajang, Jawa Timur.
"Anak saya sudah diambil, dia trauma, enggak mau ketemu orang," ucap MR, seperti diberitakan Tribun Jatim.
Ia berharap semua orang yang terlibat menikahkan putrinya secara diam-diam tanpa menghadirkannya sebagai wali nikah, untuk segera diadili.
"Harapannya ditangkap, dihukum setimpal," tegas MR.
Anak gadis 16 tahun yang dinikahi pengasuh pondok pesantren di Lumajang sebetulnya bukan santri di pesantren tersebut.
Ia hanya rutin mengikuti pengajian yang diadakan ponpes.
MR selaku ayah, tahu anaknya dinikahi diam-diam setelah gosip beredar di kalangan tetangga.
Kolase foto ayah gadis di bawah umur yang dinikahi pengasuh ponpes di Lumajang (X)
Semua bermula saat tetangga menduga anaknya hamil.
Mendengar hal itu, MR kaget karena merasa tak pernah menikahkan putrinya dengan pria manapun.
Dari situ, MR kemudian mencari kebenaran mengenai kabar yang menyebutkan anaknya hamil.
"Tetangga ramai bilang anak saya hamil, saya kaget. Saya enggak pernah nikahkan."
"Setelah saya tanya ternyata memang tidak hamil," cerita MR di rumahnya, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jumat (28/6/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Saat menelusuri hal itulah, MR menemukan fakta bahwa anaknya diam-diam telah dinikahi oleh pengasuh ponpes tadi.
Putrinya selama ini diketahui kerap mengikuti pengajian yang digelar oleh pengasuh ponpes tersebut.
Ternyata, usut punya usut, putrinya itu menjadi korban pernikahan diam-diam yang dilakukan oleh pengurus ponpes, ME.
"Anak saya tidak mondok di sana, mungkin tahunya karena anak saya sering ikut majelisan," terang dia.
Kepada MR, putrinya itu mengaku diiming-imingi uang sebesar Rp 300 ribu dan akan dibahagiakan, jika mau menikah dengan ME.
Karena terus mendapatkan bujuk rayu itu, MR mengatakan, lama-lama anaknya luluh dan bersedia dinikahi oleh ME.
"Ngakunya dijanjikan mau disenengin (disenangkan) dan dikasih uang Rp300 ribu. Saya tidak tahu kalau ternyata sudah nikah siri," ucap MR, ketika dikonfirmasi di Polres Lumajang beberapa waktu lalu.
MR mengatakan, meski sudah menikah, putrinya dan ME tidak pernah tinggal satu rumah. Anaknya hanya dipanggil pada saat-saat tertentu saja.
Dikatakan MR, tersangka dan putrinya diketahui tidak pernah bergaul di rumahnya.
MR menyebutkan, ME menggunakan rumah seseorang berinisial V yang letaknya tidak jauh dari rumah pelaku dan anaknya juga selalu dijemput oleh orang suruhan ME.
"Jadi kalau anak saya mau ke sana pasti ada yang jemput terus ada yang ngantar pulang," ujarnya.
(*/Tribun Medan)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com