Penjelasan Kemenag soal Video Jemaah Haji Diduga Meninggal dan Telantar di Arab Saudi
Video viral jemaah haji diduga meninggal dunia dan tergeletak di Mekkah, Arab Saudi.
KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan diduga jemaah haji tergeletak di jalanan Mekkah, Arab Saudi, viral di media sosial X (dulunya Twitter).
Video yang diunggah akun Twitter @yo2thok, Rabu (19/6/2024), menyebutkan, jemaah haji tersebut diduga tergeletak dan meninggal dunia karena suhu panas yang melanda Arab Saudi.
Diberitakan Kompas.com (18/6/2024), suhu udara di sejumlah wilayah Arab Saudi mencapai 51,8 derajat Celsius sejak pekan lalu.
Sejumlah jemaah haji dilaporkan mengalami kelelahan sampai kematian akibat serangan panas tersebut.
Sedikitnya 1.000 jemaah haji meninggal dunia di Tanah Suci. Salah satu penyebabnya lantaran serangan panas atau heat stroke.
Penjelasan Kemenag RI: bukan jemaah haji Indonesia
Menindaklanjuti beredarnya video jemaah haji diduga meninggal dunia dan telantar di sekitar Mekah, Arab Saudi, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) buka suara.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief memastikan, jemaah haji yang wafat dalam video tersebut bukan jemaah haji asal Indonesia.
“Video yang tersebar itu bukan terkait dengan jemaah kita," tegas Hilman, dilansir dari laman Kemenag.
Pihaknya juga membantah jika ada jemaah haji Indonesia di Arab Saudi ditelantarkan. Hilman mengatakan, petugas haji Indonesia full team dan ada beberapa spot lokasi yang langsung menangani.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dr. Indro Murwoko mengatakan, jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal dunia di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur.
Indro juga menjelaskan, jemaah yang sakit atau pingsan akan diberi treatment dan dilakukan tindakan.
Selanjutnya, jemaah akan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat baik ke poskes di Mina maupun Rumah Sakit Arab Saudi.
"Sejauh ini kami tidak mendapat laporan yang kemudian tidak ditangani. Kalau di berita kan hanya ditutupi kain ihram. Itu kami tidak mendapat laporan itu,” kata Indro.
Pihaknya menjelaskan, apabila jemaah yang sakit kemudian meninggal dunia, tenaga kesehatan akan membuat Certivicate of Death (COD).
Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, misalnya surat kesediaan dimakamkan, dan yang lain.
“Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan,” tandas Indro.
225 jemaah haji Indonesia meninggal dunia
Dilansir dari laman Sistem komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Minggu (23/6/2024), jemaah haji asal INdonesia yang meninggal dunia mencapai 233 orang.
Jemaah yang meninggal dunia itu tersebut berada di Mekkah, Madinah, Mina, Arafah, dan Jeddah.
Dari 5 kota tersebut, jemaah haji yang paling banyak meninggal dunia berada di Mekkah, Arab Saudi.
Rincian dan daftar jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci dapat diakses di sini.