Potret Patung Tuhan Yesus Raja Memberkati Melonguane Talaud Sulut,Ikon Pariwisata yang Tak Terawat
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa pun yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke Melonguane, Ibu Kota Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, akan terkesima dengan patung Tuhan Yesus yang berdiri megah tepat di tengah kota.
Patung Yesus setinggi 25 meter berdiri megah di puncak Bukit Buibatu. Yesus yang mengenakan mahkota tangannya terbuka.
Seolah menyambut mereka yang datang. Baik yang berlabuh maupun yang baru tiba lewat jalan darat.
Tuhan Yesus Memberkati menjadi ikon Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. (tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)
Patung itu juga seolah menaungi kompleks perkantoran Pemkab Kepulauan Talaud di bawahnya.
Patung itu menghadap ke sisi selatan Pulau Katakelang.
Jarak Momunen Tuhan Yesus Raja Memberkati dengan pusat kota Melonguane hanya sekitar 1 km.
Tuhan Yesus Memberkati menjadi ikon Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Jalan kaki dari pusat pertokoan ataupun Pelabuhan Melonguane ke patung ini hanya butuh 10 menit.
Ini satu-satunya spot paling menarik untuk mengabadikan momen ketika Anda berada di Melonguane, Talaud.
Kita bisa foto-foto di anak-anak tangga di bawah patung. Berfoto dengan latar patung Yesus memberi kesan tersendiri. Apalagi berada di pulau terluar Indonesia.
Tuhan Yesus Memberkati menjadi ikon Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Untuk bisa ke sini, foto-foto dan bersantai siapa saja bisa masuk tanpa dipungut biaya.
Sayang, monumen ini tampaknya tidak terawat. Rumput liar tumbuh di banyak sisi momumen.
Termasuk bagian dalam bangunan penyangga patung yang berdinding kaca. Tumbuhan liar dan rumput merambat tumbuh subur di dalamnya.
Tuhan Yesus Memberkati menjadi ikon Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Warga setempat mengungkapkan, sewaktu baru berdiri tahun 2016 silam, patung itu tampak begitu megah.
"Semua warga Talaud pasti sudah ke sini, foto-foto," kata Sepri Maengga, warga Melonguane.
Katanya, seiring waktu, monumen yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 6 miliar itu tidak mendapatkan perawatan maksimal.
"Semoga pemerintahan nanti bisa lebih memperhatian. Kan sayang, monumen sebagus ini terbengkalai," katanya.
Echa, pengunjung asal Manado mengaku bangga akhirnya bisa mengunjungi patung itu. "Senang sekali karena patung Yesus tidak banyak di Indonesia," kata warga Manado.
Ia menyanyangkan, pemerintah setempat seolah membiarkan monumen itu. "Padahal kalau dikelola dirawat pasti keindahannya semakin bersinar dan potensinya bisa bertambah," kata pegawai swasta, belum lama ini. (ndo)