Sejarah MotoGP: Sachsenring 2016,Lorenzo Pilih Jatuh dan Kompetitif daripada Tertinggal 1,5 Detik
TRIBUN-BALI.COM – MotoGP Sachsenring memang selalu menghadirkan cerita-cerita menarik, mulai dari drama jatuh bangun para pembalap hingga aksi memukau di lintasan.
Pada tahun 2016, Sachsenring menjadi panggung utama bagi para pembalap untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Jorge Lorenzo, misalnya, mengalami akhir pekan yang penuh tantangan dengan tiga kali jatuh dalam sesi latihan dan kualifikasi.
"Tiga kali jatuh dengan alasan yang berbeda, tapi intinya sama: ban depan saat itu tidak bisa diandalkan seperti sebelumnya," kata Lorenzo.
Bisa dibayangkan, Lorenzo seperti mencoba membuat rekor jatuh terbanyak di akhir pekan itu.
Namun, Lorenzo tetap optimis.
Meskipun harus start dari posisi ke-11, ia yakin tim Yamaha telah menemukan solusi untuk masalah setelan motornya.
"Lebih baik jatuh dan tetap kompetitif daripada tidak jatuh dan tertinggal 1,5 detik," ujar Lorenzo dengan semangat.
Dia bahkan merasa bisa merangsek ke depan jika kondisi balapan kering.
Di sesi kualifikasi, Lorenzo mampu mencatat waktu yang cukup kompetitif meskipun tidak sempurna.
"Kalau saja kami punya ban baru lebih banyak, mungkin saya bisa di barisan depan," tambahnya.
Sejarah MotoGP: Sachsenring 2016, Lorenzo: Jatuh Tetap Kompetitif > Tidak Jatuh Tertinggal 1,5 Detik (Kolase JAN WOITAS / DPA / dpa Picture-Alliance via AFP dan Robert MICHAEL / AFP)
Di sisi lain, Marc Marquez dari Honda berhasil meraih pole position dengan selisih empat persepuluh detik dari Hector Barbera yang mengejutkan banyak orang dengan posisi start di barisan depan.
Valentino Rossi, yang selalu menjadi favorit penonton, akan start dari posisi ketiga, hanya setengah detik di belakang Marquez.
"Saya hanya berharap tidak ada yang jatuh di depan saya, kalau tidak, saya bisa kena macet lagi," canda Rossi saat ditanya tentang strateginya.
Cerita lain yang menarik adalah bagaimana Andrea Iannone dari Ducati jatuh saat mengejar Yonny Hernandez di tikungan pertama.
Di saat yang sama, Lorenzo kembali jatuh di tikungan delapan saat mencoba memperbaiki waktu kualifikasinya.
"Mungkin saya harus mulai latihan yoga biar lebih seimbang," gurau Lorenzo menanggapi kejatuhannya.
Sesi kualifikasi ini memang penuh dengan aksi jatuh yang membuat banyak pembalap merasa frustrasi.
"Ban depan terlalu lembut untuk motor kami," keluh Cal Crutchlow yang gagal lolos ke Q2 hanya karena selisih 0,05 detik dari Lorenzo.
Pada akhirnya, Marquez memperbaiki catatan waktunya menjadi 1m21.
160s dan memastikan pole position, sementara Barbera harus puas di posisi kedua dengan selisih 0.412s.
Rossi tetap di posisi ketiga setelah terjebak lalu lintas di lap terakhirnya.
"Saya seperti lagi balapan di jalan raya pas jam sibuk," seloroh Rossi.
Danilo Petrucci dari Pramac Ducati mengejutkan dengan merangsek ke posisi keempat, mengalahkan Pol Espargaro, Maverick Vinales, dan Andrea Dovizioso.
MotoGP Sachsenring 2016 benar-benar menjadi ajang penuh drama dan kejutan.
Dari jatuhnya Lorenzo hingga pole position Marquez, setiap momen memberikan warna tersendiri.
Seperti kata pepatah, "Kalau tidak jatuh, tidak belajar," mungkin inilah yang dialami para pembalap di Sachsenring.
Dengan segala drama dan aksi, Sachsenring terus menjadi salah satu sirkuit paling menarik di kalender MotoGP.
(*)