Pesan Erick Thohir untuk Klub Setelah Timnas Indonesia Berada di Grup Neraka
Pesan Erick Thohir untuk Klub Setelah Timnas Indonesia Berada di Grup Neraka
bali.jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta para pemilik klub Liga 1 untuk memberikan dukungan kepada pemain timnas yang ada di klubnya agar memberi jam bermain lebih banyak setelah skuad Garuda berada di grup neraka Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga zona Asia.
Menurut Erick Thohir, dengan mendapat menit bermain, ketajaman, kematangan, dan skill pemain tersebut meningkat selama berkompetisi.
Ujungnya pemain timnas mengalami peningkatan performa ketika membela skuad Garuda.
“PSSI dan Liga sudah memberikan fleksibilitas ke klub dalam hal boleh mengontrak delapan pemain asing, dengan enam bisa bermain dan dua cadangan.
Kebijakan itu jangan langsung mematikan jam bermain para pemain timnas di klub tersebut.
Pemain berstatus timnas tetap harus mendapat prioritas karena ujungnya meningkatkan kualitas skuad timnas," ujar Erick Thohir dilansir dari laman PSSI.
Berdasarkan hasil drawing, Timnas Indonesia tergabung di Grup C yang berisikan negara-negara peserta Piala Dunia edisi sebelumnya.
Timnas Indonesia bakal menghadapi Jepang, Australia, Saudi Arabia, Bahrain dan Tiongkok.
Di Grup C hanya Indonesia dan Bahrain yang belum pernah berkompetisi di level Piala Dunia, kecuali saat Skuad Garuda masih tergabung dengan Hindia Belanda pada 1936 silam.
Grup A ditempati Iran, Qatar, Uzbekistan, Uni Emirat Arab (UEA), Kirgizstan, dan Korea Utara.
Grup B ada Korea Selatan, Irak, Yordania, Oman, Palestina, dan Kuwait.
Oleh karena itu, kata Erick Thohir, PSSI menyusun persiapan terbaik.
Salah satunya meminta pelatih Shin Tae yong alias STY memanggil pemain terbaik yang memiliki kebanggaan membela Timnas Indonesia di kancah internasional.
“Saya minta pemain sudah bergabung empat hari sebelum pertandingan kualifikasi agar pelatih punya waktu mempersiapkan tim.
Jadi, tidak ada alasan lagi. Kita ingin yang terbaik untuk kesempatan emas ini," tutur Erick Thohir. (lia/JPNN)