Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilqn Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) meyakini Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDI-P) belum balik badan dalam upaya pengajuan hak angket terkait kecurangan Pemilu di DPR RI, Senin (4/3/2024)
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa peluang PKS berkoalisi dengan PDI-P di Pilkada Jakarta 2024 masih terbuka lebar.
Dia menampik anggapan banyak pihak soal PKS dan PDI-P seperti minyak dan air yang tak mungkin bersatu.
“Ini kan mirip dengan kasus dengan PKB. Dulu kan menjelang Pilpres, kan ada tuh pengamat dan atau yang mengatakan enggak mungkin PKS sama PKB bergabung. Itu ibarat minyak dan air. Ternyata kita bergabung asyik-asyik aja tuh,” ujar Hidayat dalam program Gaspol di Youtube Kompas.com, dikutip Minggu (30/6/2024).
Bahkan, kata Hidayat, kerja sama PKS dan PKB memberikan keuntungan politik untuk masing-masing pihak. Situasi ini juga sudah pernah terjadi antara PKS dan PDI-P di pilkada terdahulu.
Dia mencontohkan koalisi PKS dan PKB dalam Pilkada Kota Banjarmasin 2015, Pilgub Sulawesi Selatan 2017 dan Jawa Timur 2018, dan Kalimantan Selatan 2020.
“PDI-P juga begitu, orang lupa bahwa sudah berkali-kali PDIP dan PKS itu berkoalisi dalam pilkada. Nice-nice aja kok, enggak ada masalah,” ungkap Hidayat.
Hidayat menegaskan, tidak ada perbedaan ideologi yang membuat partainya tak bisa berkoalisi dengan PDI-P di pemilu.
“Jadi ini ada framing gitu ya seolah-olah gitu, enggak mungkin bisa ketemu karena ideologi beda. Ideologi apa yang beda? Kita semuanya ini partai-partai politik di Indonesia ini ideologinya sama, yaitu tentang ya Indonesia, ya Pancasila, ya NKRI,” tutur Hidayat.
“Rujukan eksistensi kita sama yaitu undang-undang tentang partai politik. Terus apa yang beda?” sambung dia.
Meski begitu, Hidayat menegaskan, sampai saat ini, PKS belum membangun komunikasi secara formal dengan PDI-P terkait Pilkada Jakarta 2024.
“Begini, kalau ini tentu kerjaan di DPP ya. Tapi yang saya tahu, dengan PDI-P secara formal memang belum dilakukan. Kalau informal ada lah komunikasi-komunikasi informal,” pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengumumkan, partainya akan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
"DPP PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal cagub dan Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta," kata Syaikhu dalam acara Sekolah Kepemimpinan Partai PKS di Grand Sahid Hotel, Selasa (25/6/2024).
Meski begitu, PKS harus tetap berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan Anies dan Sohibul.
Sebab, jumlah kursi yang dimiliki PKS di DPRD Jakarta belum memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Diketahui, PKS hanya menduduki 18 kursi di DPRD Jakarta periode 2024-2029. Kurang 4 kursi untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan, yakni sebanyak 22 kursi.
Di sisi lain, PDI-P mengakui jika nama Anies Baswedan menjadi sosok yang masuk dalam daftar pertimbangan untuk di dukung di Pilkada Jakarta.