Risma Beri Rumah untuk Ibu Tiga Anak yang Hidup di Tengah Hutan Polewali Mandar
Evakuasi Marni (40), warga Dusin Baruga, Desa Batetangga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (2/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Mensos Tri Rismaharini mengevakuasi Marni (40), ibu tiga anak yang tinggal di gubuk reot di tengah hutan Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (2/7).
Prihatin melihat tempat tinggal Marni yang berada di lereng bukit dan rawan longsor, Risma pun memberikan Marni sepetak rumah tinggal tidak jauh dari gubuknya semula.
Marni pun langsung menangis terharu, tak kuasa menerima pemberian Risma. Marni dan anak-anaknya langsung diboyong oleh Tim Kemensos ke rumah baru mereka.
Rumah yang diberikan Risma tidak mewah, namun cukup menjadi tempat tinggal Marni dan anak-anaknya yang masih balita.
“Ini ada gas, kompor gas, beras, mainan, ini semua bisa langsung dipakai,” kata Risma sambil menyusun sembako di rak dapur.
Hilir mudik ASN dari tingkat desa hingga Kemensos turun mencoba ikut membantu Risma. Namun Risma memilih untuk menyusun semuanya sendiri.
Evakuasi Marni (40), warga Dusin Baruga, Desa Batetangga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (2/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Marni terpaksa menjadi ibu tunggal setelah suaminya meninggalkannya beberapa waktu silam. Membuatnya harus tegar membesarkan ketiga buah hatinya sendiri.
Setiap pagi, ia bangun untuk menggarap pohon karet milik tuan tanah di Desa Batetanga. Upahnya tak seberapa, namun tak apa, yang penting tiga perut kecil yang menunggu di gubuk reotnya tak meringis kelaparan.
“Ada rumah keluarga di dekat sini, tapi nggak enak menumpang,” kata Marni tegar.
Tidak hanya bantuan sembako dan rumah petak, Marni juga menerima bantuan berupa jaminan pendidikan untuk ketiga anaknya, modal usaha ternak ayam, hingga bibit lele.
Risma Murka Marni Tak Pernah Dapat Bantuan Sosial
Mensos Tri Rismaharini mengevakuasi Marni (40), warga Dusin Baruga, Desa Batetangga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (2/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Risma tidak mampu menahan amarahnya. Segera ia memanggil petugas PKH (Program Keluarga Harapan) Desa tempat Marni tinggal.
“Nanti kalau ditanya di akhirat, mau ngomong apa kita? Kamu kan bisa lapor kenapa diam aja? pertanggung jawaban kita bukan hanya kepada masyarakat,” kata Risma di depan para pengurus PKH yang tertunduk.
Risma kecewa tidak menerima laporan mengenai Marni yang kesulitan hidup langsung dari petugas. Risma malah mengetahui kisah Marni dari laporan media.
Mensos Tri Rismaharini mengevakuasi Marni (40), warga Dusin Baruga, Desa Batetangga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (2/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
“Kamu tau aku tidur jam berapa? Aku baru tidur jam 12.00 malam, aku jam 2.00 harus bangun untuk berangkat ke sini, kenapa? karena aku nggak pingin dosa,” kara Risma tegas.
Risma pun memberikan ultimatum kepada bawahannya itu. Ia meminta para petugas PKH untuk mendata ulang para penerima bansos dan menyelesaikan seluruh data itu besok pagi, Rabu (3/7).
“Besok tak tunggu. Ada NIK, ada datanya masuk ke tempatku,” kata Risma.