Teleskop James Webb Temukan Struktur Mengejutkan di Atmosfer Planet Jupiter

teleskop james webb temukan struktur mengejutkan di atmosfer planet jupiter

Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan Teleskop Antariksa James Webb NASA/ESA/CSA menemukan struktur mengejutkan yang tak terduga di atmosfer atas planet Jupiter. Gambar yang menunjukkan area di Jupiter yang diamati teleskop Webb (kiri), dan area itu sendiri (kanan), yang diambil oleh Webb Near-InfraRed Spectrograph (NIRSpec).

ISTANBUL, KOMPAS.TV - Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan Teleskop Antariksa James Webb milik NASA/ESA/CSA menemukan struktur mengejutkan yang tak terduga di atmosfer atas planet Jupiter.

"Ilmuwan menemukan fitur rumit di atas Bintik Merah Besar yang terkenal di Jupiter," kata ESA di platform X, Selasa (25/6/2024).

Sebelumnya, area ini dianggap "biasa saja," namun ternyata terdapat "fitur rumit, termasuk busur gelap dan titik terang," kata laporan tersebut.

Gambar temuan terbaru ini digabungkan dari enam gambar yang diambil Near-InfraRed Spectrograph (NIRSpec) Integral Field Unit pada Juli 2022, masing-masing sekitar 300 km persegi, dan menunjukkan cahaya inframerah yang dipancarkan oleh molekul hidrogen di ionosfer Jupiter.

Molekul-molekul ini terletak lebih dari 300 km di atas awan badai, di mana cahaya dari Matahari mengionisasi hidrogen dan merangsang emisi inframerah ini.

Dalam gambar ini, warna merah menampilkan emisi hidrogen dari ketinggian tinggi di ionosfer planet.

Warna biru menunjukkan cahaya inframerah dari ketinggian yang lebih rendah, termasuk puncak awan di atmosfer dan Bintik Merah Besar yang sangat mencolok.

Jupiter berada jauh dari Matahari sehingga menerima tingkat cahaya siang yang rendah dan seragam, yang berarti sebagian besar permukaan planet ini relatif redup pada panjang gelombang inframerah, terutama dibandingkan dengan emisi dari molekul di dekat kutub, di mana medan magnet Jupiter sangat kuat.

Bertentangan dengan perkiraan peneliti bahwa area ini akan terlihat homogen secara alami, ternyata area ini punya berbagai struktur rumit, termasuk busur gelap dan titik terang, di seluruh bidang pandang.

“Kami berpikir bahwa area ini, mungkin secara naif, akan sangat membosankan,” ujar pemimpin tim, Henrik Melin, dari University of Leicester di Inggris.

“Ternyata area ini sama menariknya dengan aurora borealis, bahkan lebih. Jupiter tidak pernah berhenti memberi kejutan.”

Meskipun cahaya yang dipancarkan dari area ini digerakkan oleh sinar matahari, tim peneliti menduga ada mekanisme lain yang mengubah bentuk dan struktur atmosfer atas Jupiter.

"Salah satu cara untuk mengubah struktur ini adalah dengan gelombang gravitasi, mirip dengan ombak yang menghantam pantai, menciptakan riak di pasir," jelas Melin.

"Gelombang ini dihasilkan di atmosfer bawah yang turbulen, di sekitar Bintik Merah Besar, dan mereka dapat naik ke ketinggian, mengubah struktur dan emisi atmosfer atas." tambahnya.

Tim tersebut menjelaskan, gelombang atmosfer ini dapat diamati di Bumi pada waktu-waktu tertentu, namun mereka jauh lebih lemah dibandingkan dengan yang diamati di Jupiter oleh Webb.

Mereka berharap dapat melakukan pengamatan lanjutan pola gelombang rumit ini di masa depan untuk menyelidiki bagaimana pola ini bergerak di dalam atmosfer atas planet dan untuk mengembangkan pemahaman tentang energi dari area ini dan bagaimana fitur-fitur ini berubah seiring waktu.

Penemuan ini juga dapat mendukung misi ESA, Jupiter Icy Moons Explorer (Juice), yang diluncurkan pada 14 April 2023.

Juice akan melakukan pengamatan terperinci terhadap Jupiter dan tiga bulan besarnya yang punya lautan, yaitu Ganymede, Callisto, dan Europa, dengan serangkaian instrumen penginderaan jarak jauh, geofisika, dan in situ.

Misi ini akan mengkarakterisasi bulan-bulan ini sebagai objek planet dan mungkin berpotensi menjadi habitat, mengeksplorasi lingkungan kompleks Jupiter secara mendalam, dan mempelajari sistem Jupiter yang lebih luas sebagai tipe dasar planet raksasa berbahan gas di seluruh alam semesta.

Anggota tim Imke de Pater dari University of California di Berkeley menyoroti perubahan pemahaman tentang atmosfer Jupiter.

"Salah satu tujuan kami adalah untuk menyelidiki mengapa suhu di atas Bintik Merah Besar tampak tinggi. Namun, data baru kami menunjukkan hasil yang sangat berbeda," katanya.

OTHER NEWS

1 hour ago

Terjawab Penyebab Prabowo-Gibran Batal Dilantik di IKN,Wakil Ketua MPR: Pelantikan di Senayan

1 hour ago

Korea Utara Larang Pengantin Pria Menggendong Istrinya dan Pakai Gaun Pernikahan Putih, Ini Sebabnya

1 hour ago

Perhatikan Hal Ini Saat Mobil CVT Terjebak Macet di Tanjakan

1 hour ago

MotoGP Belanda 2024 - Marc Marquez Tak Merasa Bersalah Pramac Tinggalkan Ducati, 'Saya Tidak Melakukan Apapun'

1 hour ago

Kata Pelatih China Soal Pertandingan Lawan Timnas Indonesia

1 hour ago

Cerita Sagil si Bocah SD Tinggi 2 Meter di Jambi, Sering Sulit Naik Angkot dan Diejek Raksasa

1 hour ago

10 Dampak Psikologis Anak Broken Home dan Cara Mengatasinya

1 hour ago

NASIB Kakek 77 Tahun,Keluarga Jahat Usai Warisan Dibagikan,Dipukuli 3 Putrinya,Kini Takut Diusir

1 hour ago

Geram dengan Pernyataan Elza Syarief soal Kasus Vina Cirebon,Susno Duadji: Setop,Sesat Ibu

1 hour ago

Perlengkapan Bayi yang Disiapkan Syahrini Sambut Anak Pertama Seharga Jutaan,Semua Barang Branded

1 hour ago

Sempat Dikabarkan Akan Tabrak Bumi di 2029, Apa Itu Asteroid Berbahaya Apophis 99942?

1 hour ago

MUNCUL Isu Eky Masih Hidup,Praktisi Curiga Eky Bukan Anak Iptu Rudiana: Asyik Main Badminton

1 hour ago

KESAKSIAN Harmoko,Petugas Damkar yang Evakuasi Mayat Pria di Flyover,Kuak Ritual Khusus,Ucap Ini

1 hour ago

Ilmuwan Temukan Gundukan Rayap Tertua di Bumi

1 hour ago

Witan Sulaeman dan Rizky Ridho Absen di Latihan Perdana Persija Besok di Sawangan, Ada Pelatih Baru?

1 hour ago

Cara Merawat Mobil Matik CVT agar Lebih Awet

1 hour ago

Jadwal EURO 2024 - Babak 16 Besar Dimulai Hari Ini, Italia Wajib Hati-hati

1 hour ago

Jadwal Siaran Langsung Swiss Vs Italia di Babak 16 Besar Euro 2024 Malam Ini Lengkap Prediksi Skor

1 hour ago

EURO 2024 - Jerman Vs Denmark, Der Panzer Dihantui Mimpi Buruk Ledakan Dinamit 1992

1 hour ago

Selain Perselingkuhan, Ini Dampak yang Bisa Terjadi Jika Suami Istri Tinggal Serumah dengan Ipar

1 hour ago

Link Live Streaming Jerman Vs Denmark EURO 2024,Klik Sini untuk Nonton Siaran Langsung Pertandingan

1 hour ago

Nikah Lagi Tanpa Izin, Eks Bupati Lombok Tengah Suhaili Dilaporkan Istrinya ke Polisi

1 hour ago

Hyundai Casper EV, Mobil Listrik Yang Punya Sentuhan Desain Ioniq

2 hrs ago

5 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri yang Buka Bulan Juli 2024

2 hrs ago

Ridwan Kamil 'Ditahan' Dua Sayap Golkar Agar tak ke Jakarta, Siapa Diuntungkan?

2 hrs ago

8 Tanda Kamu Memiliki Gaya Hidup Sedentary Alias Malas Gerak

2 hrs ago

Apa yang Dimaksud Sindrom Anak Tunggal, Benarkah Mereka Selalu Egois?

2 hrs ago

Rival Gregoria Mariska Tak Terhenti di US Open 2024, Habisi Jawara Kaohsiung Masters dalam 30 Menit

2 hrs ago

Jatuh Cinta Sebelum Bertemu, Bagaimana Akhirnya?

2 hrs ago

Alasan PETA Memberontak dari Jepang

2 hrs ago

Swiss vs Italia: Begini Saran Fabio Capello kepada Azzurri

2 hrs ago

4 Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Perlu Buka Aplikasi WA,Dijamin Tidak Terlihat Online

2 hrs ago

Beli Pertalite Harus Pakai QR Code, Nasib BBM Subsidi Terungkap Tahun 2025 Mendatang

2 hrs ago

Berita Arema Hari Ini Populer: Wiliam Marcilio Playmaker Pilihan Joel Cornelli,Skuat Lokal Gabung

2 hrs ago

Peluang Sudirman Said Lawan Anies di Pilkada DKI,Mantan Menteri ESDM Potensi Diusung 4 Partai Ini

2 hrs ago

Gugatan Pontjo Sutowo soal Hotel Sultan Ditolak, AHY: Aset Negara Harus Diselamatkan

2 hrs ago

Apa yang terjadi di dalam otak ketika kita meninggal dunia?

2 hrs ago

Bumi Anging Mamiri di Luar Dugaan: PSM Makassar Lupa Eropa Barat? Komposisi Asing Identik PSS Sleman

2 hrs ago

Anaknya Hapus Foto Tunangan dengan Ayu Ting Ting, Ibu Lettu Fardhana Kepergok Tulis Curhatan Ini, Singgung Etika: Tidak Melukai!

2 hrs ago

Wardah Perkenalkan 7 Warna Terbaru Glasting Liquid Lip dan 4 Warna Matte Lip Cream