KESAKSIAN Harmoko,Petugas Damkar yang Evakuasi Mayat Pria di Flyover,Kuak Ritual Khusus,Ucap Ini
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah kesaksian Harmoko, petugas damkar yang evakuasi mayat pria di flyover Cimindi.
Harmoko kuak ritual khusus sebelum mengevakuasi jasad tersebut.
Ia mengucap hal ini sebelum menurunkan pria itu.
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJabar.com, petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Harmoko, menceritakan bagaimana dia mengevakuasi jasad seorang pria yang tewas tergantung di Jembatan Cimindi, Kota Bandung pada Jumat (28/6/2024) pagi.
Saat Harmoko turun tangan untuk mengevakuasinya, aroma tak sedap belum menguar dari tubuh mayat itu.
"Namun, pakaian jenazah terasa lembab, mungkin karena jenazah sudah tergantung sejak subuh. Lembab karena embun," ujar Harmoko kepada Tribun Jabar melalui aplikasi zoom, Jumat.
Harmoko mengaku selalu memiliki 'ritual khusus' ketika mendapatkan tugas untuk mengevakuasi jenazah.
Dia kerap berbisik kepada sang mayat tersebut.
Hal itu juga dilakukan ketika mengevakuasi jenazah di Flyover Cimindi.
Dia menepuk tangan kanan jenazah sesaat sebelum menurunkannya.
"Ritual", kata dia, selalu dilakukannya saat mengevakuasi jenazah.
"Saya menepuk tangan kanan jenazah sambil berbisik, 'ini saya datang membantu, tolong kerjasamanya, supaya dimudahkan'. Cara ini saya selalu lakukan, dan terbukti doa itu bisa memperlancar tugas saya," ujar Harmoko.
ISI Wasiat Pria Tergantung di Jembatan Cimindi, Ditulis di Kardus, Minta Diantar ke Orang Tua (TribunJabar.com)
Harmoko mengucapkannya secara spontan agar dirinya bisa tenang dalam mengevakuasi jenazah.
Selain mengangkat jenazah agar bisa dibawa ke rumah sakit, Harmoko juga memotret jenazah dari jarak dekat.
"Tim Inafis minta bantuan untuk mendokumentasikan jenazah dari jarak dekat. Setelah saya foto, saya kembali ditarik ke atas karena kereta api akan melintas."
"Karena TKP itu tepat berada di atas perlintasan kereta api. Kalau saya tetap tergantung saat kereta melintas, dikhawatirkan bisa terkena kereta, karena jaraknya hanya sekitar 1 meter dari atap kereta yang melintas. Setelah kereta lewat, saya kembali turun untuk mengangkat jenazah," ujarnya.
Harmoko mengatakan, memeluk jenazah biasa dilakukan petugas dalam vertical rescue.
"Memeluk itu sudah menjadi SOP, antara penyelamat dan korban harus berdekatan untuk mengurangi hal lainnya seperti luka," ujar Harmoko yang sudah bergabung menjadi personel Diskar PB Kota Bandung sejak 2017 lalu.
Selama ini, ujarnya, sudah lebih dari 10 kali mengevakuasi jenazah.
Setiap kali selesai mengevakuasi jenazah, Harmoko selalu langsung mencuci seragam yang ia pakai.
VIRAL Pria Tewas Tergantung di Flyover Cimindi, Mata dan Mulut Dilakban, Pesan Wasiat Jadi Sorotan (X)
"Pernah tahun 2017, setelah evakuasi saya tidak langsung mencuci pakaian, lalu rasanya ada peristiwa yang aneh yang sulit saya ceritakan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Jasad seorang pria ditemukan tergantung di Jembatan Cimindi, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024) pagi.
Saat ditemukan, mata dan mulutnya tertutup lakban hitam. Belum diketahui pasti bagaimana jasadnya bisa tergantung di sana.
Wasiat
Kanit Resum Sat Reskrim Polres Cimahi, Ipda Egi, mengaku belum mengetahui pasti penyebab kematian pria yang jasadnya tergantung di Jembatan Cimindi, kemarin. Namun, dari lokasi kejadian, ujarnya, ditemukan lakban hitam dan secarik wasiat di atas potongan kardus berisi tulisan, 'antarkan saya ke RS Imanuel, Orangtua saya kerja di sana'.
"Jadi memang ada sisa lakban yang menutup mata dan mulutnya serta surat wasiat. Untuk identitas, nanti akan dibuka di RS Sartika Asih karena akan diotopsi dulu," ujarnya saat dihubungi, kemarin.
Hendra Andrianto (56), warga di sekitar Jembatan Cimindi mengatakan, ia mengetahui ada jasad tergantung sekitar pukul setengah enam pagi.
"Saya subuh sudah ke sini jam 4, tapi gak kelihatan. Tahunya setengah 6 ada yang tergantung," ujarnya saat ditemui di bawah jembatan Cimindi.
Setelah adanya temuan itu sejumlah warga setempat langsung berbondong-bondong melihat pria yang tergantung tersebut hingga akhirnya aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung datang ke lokasi kejadian.
"Kondisinya mata dan mulut dalam keadaan dilakban hitam. Jadi saya tidak mengetahui apakah lidahnya keluar atau tidak," Hendra.
(*/Tribun Medan)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan