Rangkuman Hari Ke-856 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Susun Rencana Perdamaian | Putin Wacanakan Produksi Rudal yang Sebelumnya Dilarang
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (kanan) berpelukan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) saat kedatangannya di Bandara Internasional Pyongyang, ibu kota Korea Utara, Rabu (19/6/2024).
KYIV, KOMPAS.com - Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-856 pada Jumat (28/6/2024).
Ini termasuk, Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya sedang menyusun "rencana komprehensif" tentang bagaimana perang dengan Rusia harus diakhiri.
Sementara itu, Vladimir Putin mengatakan Rusia mesti mulai memproduksi rudal jarak pendek dan menengah yang sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian senjata dengan Amerika Serikat. Perjanjian itu sekarang sudah tidak lagi berlaku.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-856 yang dapat Anda simak:
Serangan drone Ukraina sebabkan depot minyak Rusia terbakar
Sebuah drone Ukraina menghantam sebuah depot bahan bakar di wilayah Tambov, Rusia tengah pada Jumat pagi.
Debot yang berada jauh atau ratusan mil dari perbatasan dengan Ukraina itu pun terbakar.
Gubernur wilayah Tambov di Rusia tengah, Maxim Yegorov, mengatakan serangan tersebut terjadi pada Jumat pukul 04.35 waktu setempat.
“Kebakaran kecil terjadi dan telah berhasil diatasi,” katanya melalui aplikasi pesan Telegram, sebagaimana dilansir AFP.
Menurut Yegorov, tidak ada korban dalam serangan Ukraina itu.
Rusia peringatkan konfrontasi langsung dengan NATO
Rusia pada Jumat mengaku telah melihat adanya peningkatan penerbangan drone AS di Laut Hitam dan berjanji akan meresponsnya.
Rusia memperingatkan bahwa hal tersebut dapat mengarah pada “konfrontasi langsung” dengan NATO.
Peristiwa ini terjadi lima hari setelah Kremlin menuduh Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan rudal Ukraina di semenanjung Crimea yang dianeksasi dan menewaskan empat orang.
Kementerian Pertahanan Rusia mencatat peningkatan jumlah drone strategis AS di atas perairan Laut Hitam dan menuduh AS menggunakan penerbangan tersebut untuk membantu Ukraina menyerang sasaran Rusia.
“Ini menunjukkan meningkatnya keterlibatan Amerika Serikat dan negara-negara NATO dalam konflik di Ukraina yang berpihak pada rezim Kyiv,” kata Kementerian itu.
Penembakan Rusia tewaskan 4 orang di Niu-York
Penembakan Rusia menewaskan empat orang dan melukai tiga orang lainnya, termasuk seorang anak berusia delapan tahun di kota Niu-York di Ukraina timur pada Jumat.
Niu-York dan kota garis depan di dekatnya, Toretsk, sejak pertengahan Juni mengalami pengeboman hebat dan tembakan artileri Rusia ketika Kremlin berusaha untuk menguasai wilayah Donetsk timur.
"Sebuah peluru Rusia di Niu-York menghancurkan pintu masuk sebuah gedung berlantai lima, menewaskan empat warga sipil berusia 43 hingga 76 tahun. Seorang perempuan berusia 39 tahun dan putrinya yang berusia 8 tahun terluka,” kata Kantor Kejaksaan wilayah Donetsk.
Disebutkan, bahwa serangan amunisi terpisah melukai seorang pria berusia 45 tahun.
Rusia klaim kendali atas desa di Ukraina timur
Militer Rusia pada Jumat mengeklaim telah merebut sebuah desa kecil di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Itu menjadi pencapaian terbaru bagi Militer Rusia seiring dengan kemajuan mereka di medan perang.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, pasukannya telah “membebaskan pemukiman Rozdolivka”, sekitar 20 kilometer di utara Bakhmut, yang direbut Moskwa pada tahun lalu.
Zelensky persiapkan rencana untuk akhiri perang dengan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat mengatakan dirinya sedang menyusun "rencana komprehensif" tentang bagaimana perang dengan Rusia harus diakhiri.
Tidak ada pembicaraan publik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia dan berdasarkan pernyataan publik oleh Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, kedua belah pihak tampaknya semakin jauh dari sebelumnya dalam hal persyaratan penyelesaian damai yang potensial.
“Sangat penting bagi kami untuk menunjukkan rencana mengakhiri perang yang akan didukung oleh mayoritas negara di dunia,” kata Zelensky pada Jumat.
"Ini adalah jalur diplomatik yang sedang kami kerjakan," katanya pada konferensi pers di Kyiv bersama Presiden Slovenia Natasa Pirc Musar.
Putin buka peluang produksi rudal yang sebelumnya dilarang
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat mengatakan negaranya mesti mulai memproduksi rudal jarak pendek dan menengah yang sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian senjata dengan Amerika Serikat yang sekarang sudah tidak berlaku.
Putin merujuk pada rudal dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer yang dilarang berdasarkan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) era Perang Dingin.
Washington menarik diri dari kesepakatan tersebut pada 2019, dengan alasan kegagalan Rusia untuk mematuhinya.
Kremlin mengatakan pada saat itu bahwa mereka akan mematuhi moratorium produksi jika AS tidak mengerahkan rudal dalam jarak serang Rusia.
Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada para pejabat tinggi keamanannya pada hari Jumat, Putin mengatakan Amerika Serikat telah mulai menggunakan rudal semacam itu dalam latihan di Denmark.
“Kita perlu bereaksi terhadap hal ini dan mengambil keputusan tentang apa yang harus kita lakukan selanjutnya dalam bidang ini. Tampaknya kita perlu mulai memproduksi sistem serangan ini,” kata Putin.
Zelensky: Rusia bebaskan 10 tahanan sipil Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat mengatakan warga sipil, termasuk seorang politisi dan dua pendeta, yang ditawan di Rusia dan Belarus telah dibebaskan dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Vatikan.
"Kami berhasil membebaskan 10 orang lagi dari tahanan Rusia," kata Zelensky dalam sebuah posting di Telegram.
Tidak jelas apakah pembebasan itu merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan Rusia yang ditahan di Ukraina.
Menurut Presiden, beberapa dari mereka yang dibebaskan telah dipenjara sejak 2017, ditangkap di wilayah timur Ukraina yang dikuasai Rusia, dan saat itu dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung Moskwa.
AS dan sekutu kecam Korea Utara karena pasok senjata ke Rusia
AS dan sekutu-sekutunya menantang Korea Utara di PBB pada Jumat atas tuduhan Pyongyang melanggar langkah-langkah pengendalian senjata dengan memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Wakil utusan AS untuk PBB Robert Wood mengecam apa yang disebutnya sebagai transfer senjata ilegal dari Korea Utara) ke Rusia saat kedua pihak menjalin hubungan yang semakin erat.
"Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya, transfer yang melanggar hukum tersebut, yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kemampuan Rusia untuk melancarkan perang melawan Ukraina," kata Wood menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai masalah tersebut.