Blok M dalam Bidikan Kamera Infinix GT 20 Pro

Sisi belakang Infinix GT 20 Pro dengan lampu LED dalam keadaan tidak menyala

KOMPAS.com - Infinix GT 20 Pro yang dirilis di Indonesia pada Mei lalu, masuk dalam kategori ponsel gaming kelas menengah.

Dengan harga Rp 4,4 juta, ponsel ini membawa desain futuristik serta sejumlah fitur untuk kinerja gaming.

Meski dikategorikan sebagai ponsel gaming, kualitas kamera Infinix GT 20 Pro ternyata juga cukup apik. KompasTekno menjajal kemampuan kamera Infinix GT 20 Pro dengan mengabadikan sejumlah aktivitas dan objek di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

KompasTekno beberapa waktu lalu menggelar acara hunting foto bersama pehobi fotografi Wiku Baskoro. Kami menelusuri beberapa area mulai dari Taman Literasi, pertokoan bawah tanah Blok M Mall, hingga hub transportasi di sekitar gedung ASEAN.

Kamera minim fitur, tapi cukup

Infinix GT 20 Pro sendiri dibekali dengan dua kamera belakang, yaitu kamera utama 108 MP dan kamera makro 2 MP.

Pada sesi photo hunting kali ini, KompasTekno lebih banyak menggunakan kamera utama 108 MP dengan memanfaatkan mode auto dan zoom paling besar 3X. Sesekali kami mengambil gambar menggunakan mode "Pro" untuk pengaturan manual.

Selama berkeliling kawasan Blok M, kami menggunakan kamera Infinix GT 20 Pro dalam beberapa kondisi. Ketika di luar ruangan dalam kondisi pencahayaan yang cukup, kamera 108 MP Infinix GT 20 Pro bisa menangkap detail dengan baik.

Contohnya pada foto kucing dan dahan pohon berikut ini.

Foto tersebut diambil dalam mode 108 MP. Foto di atas masih bisa menampilkan detail yang cukup baik ketika di-zoom. Begitu pula dengan foto dahan pohon yang kami ambil menggunakan zoom 3X.

Penggunaan mode 108 MP membuat detail gambar bisa bertahan dengan baik. Ini akan berguna ketika pengguna melakukan proses cropping atau pemotongan di bagian tertentu.

Warna kerap tidak akurat

Meski mendapat detail yang apik. Saat menggunakan mode 108 MP kami mendapati hasil jepretan dengan warna yang kurang akurat.

Misalnya pada gambar orang yang sedang merangkul di bawah ini. Kenyataannya, warna baju yang dikenakan orang tersebut adalah biru yang lebih tua. Sementara hasil jepretan kamera Infinix GT 20 Pro ini tampak pudar.

Ketidakakuratan warna ini bukan hanya sekali kami alami. Saat mengambil gambar di dalam ruangan pun demikian. Seperti pada gambar lampu berikut ini. Warna hasil jepretan tampak lebih pudar.

Meski demikian, ada beberapa kondisi ketika kamera justru menghasilkan gambar dengan warna lebih vivid atau tajam. Seperti pada foto bus surat berikut ini.

Detail terjaga saat memotret di dalam ruangan

Meski minim fitur, detail hasil jepretan kamera Infinix GT 20 Pro cukup layak diapresiasi. Pengambilan gambar di dalam ruangan dengan pencahayaan terbatas dari lampu juga masih apik.

Namun, saat memotret dalam kondisi kurang cahaya, pengguna harus bisa memegang ponsel dengan lebih stabil. Sebab, ponsel secara otomatis akan mengatur shutter speed ke angka yang lebih rendah.

Selain itu, mode kamera "Pro" yang ada di Infinix GT 20 Pro juga patut dicoba. Saat digunakan untuk mendapat gambar light trail, kamera utama 108 MP ini bisa menghasilkan jepretan dengan cukup baik.

Namun, pengguna perlu bantuan aksesori seperti tripod atau gorilla pod agar posisi ponsel tetap stabil saat proses pengambilan gambar.

Kesimpulan

Kamera Infinix GT 20 Pro memang minim fitur dan belum bisa menjadi andalan sepenuhnya. Namun, hal ini dapat dimaklumi karena nilai jual utama dari ponsel ini tidak terletak pada kamera.

Kendati demikian, detail yang dihasilkan menggunakan mode 108 MP patut diperhitungkan. Kamera ini masih tetap layak digunakan untuk mengabadikan gambar sehari-hari.