MENDIANG Putu Satria Sempat Curhat ke Pacarnya, Sebut Mayoret Akan Dibantai Sampai Habis
TRIBUN-BALI.COM - Terungkap curhatan Putu Ananta Rustika (19), dengan pacarnya sebelum meninggal dunia dianiaya oleh seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta.
Dalam curhatannya via chat WhatsApp, Putu Satria yang menjadi mayoret merasa diancam karena akan dibantai habis.
Hal ini terungkap dalam screenshoot percakapan Putu Satria Rustika dengan sang kekasih. Saat itu Putu Satria mengungkapkan kekhawatirannya, karena akan dibantai habis.
Putu Satria saat itu mengatakan, setelah Lebaran para calon mayoret dan bass drum akan dibaptis. Menurut Putu Satria menjelaskan ke pacarnya, dibaptis yang dimaksud yakni dibantai habis.
Putu Satria juga menjelaskan dalam chat, jika hal tersebut sudah tradisi. "Rio (panggilan Putu Satria) itu mayoret 1," ujar ibu dari Putu Satria Nengah Rusmini, Jumat (28/6).
Putu Satria diketahui sempat curhat ke kesasihnya, dan mengaku sering menjadi sasaran pemukulan oleh seniornya. Bahkan Putu Satria sempat menunjukan foto ulu hatinya yang lebam, akibat penganiayaan sekitar bulan Desember lalu. (ISTIMEWA)
Pihak keluarga berharap aparat bisa mendalami lagi perihal tersebut. Jika Putu Satria pernah merasa terancam karena akan dibantai habis, berarti kekerasan berujung kematian yang dilakukan terhadap pemuda asal Desa Gunaksa itu sudah direncanakan. "Dalam chat itu, baptis artinya dibantai habis. Itu chat tanggal 29 Maret 2024," ungkap Rusmini.
Sementara kejadian penganiayaan yang dilakukan terhadap Putu Satria hingga ia meninggal dunia terjadi Jumat (3/5) atau setelah libur Idul Fitri. Sesuai dengan yang dikhawatirkan Putu Satria dalam chat dengan pacarnya.
Sebelum-sebelumnya Putu Satria juga curhat seringnya dirinya dipukuli oleh seniornya. Bahkan Putu Satria sempat menunjukkan foto ulu hatinya yang lebam, akibat penganiayaan sekitar bulan Desember lalu.
Sementara perkembangan terakhir dari kasus tersebut, sudah dilakukan rekonstruksi kejadian dengan pihak kejaksaan.
"Sudah dilakukan rekonstruksi dengan kejaksaan," ungkap Rusmini. Pihak keluarga masih terus menuntut keadilan, dari kasus meninggalnya taruna STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19) akibat dianiaya oleh seniornya di kampus.
Ada 4 orang yang telah ditetapkan tersangka, yakni Tegar Rafi Sanjaya, Wilyam Jones Panjaitan, Farhan Abubakar dan I Kadek Adrian.
Seperti diketahui, Putu Satria Ananta Rustika (19) meninggal dunia setelah mendapat kekerasan dari seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) di Jakarta, Jumat (3/5).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di toilet lantai II STIP Jakarta Utara. Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tingkat I, dipanggil oleh senior di tingkat II. Seniornya yang bernama Tegar asal Bekasi, sempat menanyakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.
Korban dan rekan-rekannya kemudian diminta berbaris berjejer. Kemudian tegar memukul ulu hati korban dengan tangan mengepal sebanyak 5 kali. Hal itu membuat korban terkapar dan meninggal dunia. (mit)