Adian Napitupulu Buka Suara soal Isu Hasto Kristiyanto Dicopot dari Jabatan Sekjen PDIP

Laporan Wartawan Tribunnews.com,  Fersianus Waku

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu menyebut bahwa kabar yang beredar soal penggantian Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto  tidak benar.

Sebelumnya, sempat beredar isu bahwa Hasto dicopot dari jabatannya terkait pemeriksaanya di kasus Harun Masiku

Adian meyakinkan, diperiksanya Hasto dalam kasus Harun Masiku justru memperkuat soliditas di internal DPP PDIP.

"Di internal kami? Enggak ada isu itu. Justru ini menjadi momentum kami lebih solid.

Bagaimanapun juga Mas Hato itu Sekjen partai," kata Adian saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).

Lagipula, kata dia, pemeriksaan Hasto dalam kasus Harun Masiku terkesan janggal.

"Kami melihat ada sesuatu yang janggal dalam proses yang terjadi kemarin dan itu membuat kita mengkonsolidasikan diri lebih cepat," ujar Adian.

Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan, Komarudin Watubun juga membantah isu tersebut.

"Enggak ada, enggak ada," kata Komarudin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Komarudin menegaskan, pergantian Sekjen adalah hak prerogatif Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan melalui kongres.

Dia mengaku tak memiliki kapasitas untuk berbicara soal pergantian Sekjen partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Dan struktur partai sampai hari ini tetap kompak, siap mengawal partai, mengawal ketua umum, mengawal Sekjen, dan mengawal simbol-simbol partai," ungkap Komarudin.

Komarudin mengatakan, kasus Harun Masiku sudah bergulir empat tahun dan kerugian negaranya tidak terlalu besar.

"Nah, kira-kira urusan Masiku ini berapa sih kerugian negara atau siapa yang rugi yang luar biasa di situ," ujarnya.

Anggota Komisi II DPR RI ini menduga kasus Harun Masiku kembali diungkit karena ada pesanan.

"Tetapi ini kan terkesan serangan ke Sekjen, serangan ke partai, kelihatannya. Ada pesan sponsor kan kelihatannya," ucap Komarudin.

Adapun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap Hasto terkait kasus Harun Masiku pada Senin (10/6/2024).

Hasto diperiksa selama empat jam.

Di sela-sela pemeriksaan, KPK menyita dua satu telepon seluler atau handphone (HP) milik Hasto dan catatan agenda PDIP melalui stafnya bernama Kusnadi.

Selain itu, satu HP milik Kusnadi serta buku tabungan ATM juga turut disita penyidik KPK.

KPK Siap Jerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Pasal Perintangan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui sudah berencana untuk menerapkan pasal perintangan penyidikan dalam kasus korupsi Harun Masiku untuk menjerat atau mempidanakan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

Hal itu diungkapkan Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024), menanggapi banyaknya dorongan sejumlah pihak agar KPK menerapkan pasal perintangan penyidikan dalam kasus korupsi Harun Masiku.

Meski berencana menerapkan pasal tersebut, KPK mengaku eksekusinya tengah dalam pengkajian tim penyidik.

"Terkait dengan HM (Harun Masiku-Red) dan HK (Hasto Kristiyanto-Red) di perkaranya HM, perlawanan dari HK dan S (Kusnadi, staf Hasto) apakah akan dikenakan pasal perintangan, pasal 21, ya nanti kita masih kaji seperti apa," kata Asep Guntur, Selasa.

Seperti diketahui bahwa Hasto dan Kusnadi telah kembali diperiksa penyidik KPK sebagai saksi kasus Harun Masiku bulan ini.

Dalam pemeriksaan itu KPK menyita ponsel milik keduanya serta buku catatan milik Hasto.

Semua yang disita, menurut KPK berkaitan dengan kasus korupsi Harun Masiku yang hingga kini masih buron.

Namum penyitaan dari KPK itu lmendapatkan perlawanan hukum dari Hasto dan Kusnadi melalui kuasa hukum mereka.

Keduanya melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK hingga mengajukan gugatan praperadilan atas penyitaan yang dilakukan.

Asep mengatakan adanya tanggapan bahwa KPK sengaja kembali membuka penyidikan kasus Harun Masiku yang telah berlangsung sejak 4 tahun lalu sangat tidak benar.

Menurut Asep, kasus Harun Masiku tidak pernah dihentikan penyidikannya.

"Karena selalu ada pertanyaan 'kenapa ini dibuka lagi kasus udah lama', sebetulnya bukan dibuka lagi," kata Asep.

Sebab menurutnya kasus itu memang tidak pernah dihentikan pihaknya.

"Dari sejak awal kita tetap melakukan penyidikan di perkara-perkara ini. Kalau tidak ada SP3 penghentian terhadap penyidikan, maka itu perkara masih tetap kita jalan," kata Asep.

Asep menjelaskan bahwa KPK telah melakukan sejumlah upaya dalam mencari Harun Masiku yang buron dalam empat tahun terakhir.

Bahkan pencarian ke luar negeri pun telah dilakukan.

Menurut Asep, kasus ini kembali mendapatkan perhatian publik karena semata melibatkan tokoh publik atau tokoh parpol yang dikenal luas.

"Kemudian sekarang lagi ramai karena memang ada publik figur yang diminta keterangan. Itu yang menjadi ramai pemberitaan," ujarnya.

"Sebelum-sebelumnya ya beberapa orang kita panggil juga. Tapi karena mungkin orang yang kita minta keterangan ini bukan publik figur sehingga tidak menjadi atensi masyarakat," kata Asep lagi.

Karenanya Asep memastikan bahwa KPK akan terus melangsungkan penyidikan kasus tersebut sampai bisa dibuktikan.

"Jadi kerja-kerja kita dalam penyidikan tetap akan terus berlangsung sampai perkara tersebut bisa kita buktikan, kita bisa bawa ke persidangan. Jadi kalau belum ada penghentian penyidikan, tetap kita jalankan," ujar Asep.

Pihak yang Bantu Pelarian Harun Masiku Didesak Diperiksa

Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbitkan Surat Perintah Penyelidikan (Sprinlidik) kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, Sprinlidik itu ditujukan untuk menjerat pihak-pihak yang mengetahui keberadaan Harun Masiku namun tidak melapor ke KPK.

Adapun Harun merupakan mantan kader PDI-P yang menjadi tersangka suap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan pada 2019.

Namun ia melarikan diri dan kini berstatus buronan.

“Bila terjadi dan ditemukan pelakunya, siapa pun itu, harus dijerat pidana,” kata Kurnia dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

ICW juga menduga keras terdapat pihak-pihak yang diduga menjadi sponsor Harun dalam menyuap Wahyu.

Suap diberikan agar ia bisa menjadi anggota DPR RI pergantian antar waktu (PAW), menggantikan caleg PDI-P Dapil Sumatera Selatan I  Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia.

Padahal, hasil pemilu menyatakan Harun berada di posisi kelima. Sementara, suara terbanyak kedua diraih Riezky Aprilia.

ICW yakin, suap yang diberikan melalui kader PDI-P saat itu, Saeful Bahri tidak seluruhnya bersumber dari Harun Masiku.

“Sebagian besarnya didanai oleh pihak lain,” ujar Kurnia.

“Sederhananya, pemberi bukan hanya Harun dan Saeful saja, melainkan ada pihak lain yang sepertinya memiliki posisi strategis di organisasi tertentu,” lanjutnya.

Kasus suap Harun Masiku berawal saat tim KPK menggelar operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020.

Dari hasil operasi, tim KPK menangkap delapan orang dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

Keempat tersangka adalah komisioner KPU Wahyu Setiawan, eks Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, kader PDI-P Saeful Bahri, dan Harun Masiku.

Namun, saat itu Harun lolos dari penangkapan.

Tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

Harun hingga kini masih berstatus buronan dan masuk DPO.

Harun, diduga menyuap Wahyu dan Agustiani untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR melalui pergantian antar waktu (PAW).

Saat ini, pencarian Harun Masiku sudah memasuki tahun keempat.

Beredar Isi Sekjen PDIP Diganti Usai Hasto Diperiksa KPK

Beredar isu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto akan diganti imbas Hasto diperiksa KPK di kasus Harun Masiku.

Desakan untuk mengganti Hasto, muncul dari luar internal PDIP.

Kelompok relawan Puan Maharani, yaitu Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GMPN), meminta Hasto untuk mundur agar tidak merusak citra partai.

Ketua Umum GMPN Daddy Palgunadi mengaku sudah berbicara dengan pengurus PDIP terkait usulannya agar mengganti Hasto.

"Kami memberi masukan," kata Daddy, Jumat (21/6/2024).

Sedangkan di lingkup internal partai muncul rencana pengganti Hasto jika nanti ditahan KPK.

Politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan, ada kecurigaan Istana ingin menaruh orangnya sebagai pengganti Hasto.

"Ada istilah Kuda Troya Istana," kata Deddy.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah apabila Istana disebut terlibat dalam urusan internal PDIP.

Moeldoko juga menepis tudingan adanya cawe-cawe Istana dalam pemeriksaan Hasto oleh KPK.

"Saya melihatnya bukan di situ (ada arahan Istana). Ada pertimbangan-pertimbangan hukum lain mungkin menjadi pertimbangan KPK," ujarnya.

Adapun Hasto, menduga rencana untuk menggantikan dirinya dari jabatan Sekjen merupakan upaya untuk memecah belah partai.

Hasto mengaku pernah ingin mundur dari jabatannya pada 2023 namun ditolak oleh Megawati.

KPK kembali membuka kasus Harun Masiku, politikus PDIP yang diduga menyuap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bisa menjadi anggota DPR melalui mekanisme pergantian antarwaktu. KPK menuduh Hasto menyembunyikannya hingga Harun Masiku kini raib.

Pada 2020, KPK sebenarnya sudah hendak mencokok Hasto yang berada di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta Selatan.

Namun, waktu itu PDIP masih menjadi partai penguasa.

Diharapkan bisa menyeret Hasto, justru para penyidik KPK yang diinterogasi sejumlah polisi.

Sejak itu, kabar perburuan Harun Masiku redup. Hasto juga tak kunjung diperiksa.

Pemilu 2024 mengubah peta politik.

Presiden Joko Widodo, yang menjadi bos KPK setelah revisi UU KPK mengamputasi independensi lembaga anti rasuah itu pada 2019.

Jokowi pada akhirnya berbeda jalan dengan PDIP dalam pemilihan presiden.

KPK pun unjuk gigi lagi mengusut Hasto, terlebih kala capres yang diusung PDIP kalah dari capres yang didukung Jokowi.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Editor: Acos Abdul Qodir

OTHER NEWS

2 hrs ago

Kabar Duka, Tunggal Putra China Zhang Zhie Jie Meninggal Usai Main di Badminton Asia Junior Championships

2 hrs ago

4 Doa Pagi Islam Untuk Memohon Dilancarkan Rezeki,Baca Sebelum Pergi Cari Nafkah

2 hrs ago

Jadwal Copa America 2024 Hari Ini: Meksiko vs Ekuador, Jamaika vs Venezuela

2 hrs ago

Lewati Georgia, Spanyol Tantang Jerman Di Perempat-Final Euro 2024

2 hrs ago

Tanaman untuk Mendinginkan Ruangan, Jangan Lupa dirawat dengan Benar!

2 hrs ago

ASEAN Cup U-16 2024 - Kata Pelatih Timnas U-16 Indonesia Nova Arianto soal Lawan Australia, Sulit?

2 hrs ago

Manchester United Siap Bajak Transfer Zirkzee ke AC Milan,Erik ten Hag sampai Turun Tangan

2 hrs ago

Apakah Terong Baik Untuk Diabetes Tipe 2? Ulasan Pakar Nutrisi

2 hrs ago

Rupiah Menguat di Akhir Juni 2024, Asing Beli Lagi Aset Obligasi dan Saham

2 hrs ago

Ramalan Denny Darko,Tanggapi Putusnya Ayu Ting Ting dan Lettu Fardhana: Masih Saling Menyayangi

2 hrs ago

Berita Foto: Zulhas: Loh Kita Gak Mikir Dapat Apa,PAN Tak Masalah Wakil Bobby di Pilgub dari Golkar

2 hrs ago

Gerindra Pasangkan Zadrak Tombeg-Benidiktus Papa Maju Pilkada Tana Toraja 2024

2 hrs ago

Membuktikan Apakah TSS Pada Toyota Yaris Cross Hybrid Hanya Gimmick?

2 hrs ago

Berita Foto: TURIS Antusias Menyaksikan,Carnival Festival HUT Ke-434 Kota Medan Berlangsung Meriah

2 hrs ago

Jangan Langsung Ucap "Iya", Ini 9 Kata Penggantinya agar Terlihat Profesional Menurut Psikolog

2 hrs ago

Kapten Timnas U-16 Indonesia Waspadai Postur Tubuh Pemain Australia di Laga Semifinal ASEAN Cup U-16 2024

2 hrs ago

3 Arti Mimpi Telur Pecah,Memecahkan Telur Menurut Primbon Jawa,Apa Ada Hal Buruk Akan Terjadi?

3 hrs ago

Perjalanan Genesis Lubis jadi Musisi hingga Viral di TikTok

3 hrs ago

Hasil EURO 2024 - Lepaskan 33 Tembakan, Timnas Spanyol Pesta Gol ke Gawang Tim yang Pecundangi Cristiano Ronaldo dkk

3 hrs ago

Sering Diamalkan Rasulullah Ketika Sholat,Doa Sujud Terakhir,Pahalanya Doa Jadi Mustajab

3 hrs ago

Wajib Tahu, Inilah Bedanya Ganti dan Kuras Oli Transmisi Mobil Matik

3 hrs ago

Ustaz Adi Hidayat Rela Hujan-hujanan Saat Memberi Ceramah Dalam Tablig Akbar di Tasikmalaya

3 hrs ago

Hanya Remahan Rengginang di Kaleng Biskuit

3 hrs ago

Masih Ingat Dukun Ningsih Tinampi ? Dulu Viral Ngaku Bisa Panggil Nabi dan Punya Obat Covid-19

3 hrs ago

Sering Bikin Gelisah,Ternyata Ini Arti Mimpi Digigit Ular Menurut Primbon Jawa,Waspadai Asmaramu

3 hrs ago

Pasukan Israel Dilaporkan Lakukan Pembantaian Besar-besaran di Shujayea dan Jdaida

3 hrs ago

Sinopsis Naik Ranjang 30 Juni 2024: Dean Akhirnya Nikahi Tyas,Gino Kecewa dan Ingin Habisi Dean

4 hrs ago

Dahsyatnya Ayat 1000 Dinar,Doa Pelancar Rezeki Umat Islam Rutin Amalkan Setiap Hari

4 hrs ago

Honorer Tendik Tak Masuk Pendataan BKN Bisa Daftar PPPK, Dirjen Nunuk Beri Penjelasan

4 hrs ago

Mobil Baru Honda Freed Masih Ada Mesin Konvensional, Iritnya Oke Juga

4 hrs ago

Rekap Hasil Kejuaraan Asia Junior 2024 - Jadi Juara Grup, Indonesia Kecolongan Saat Juara Bertahan Tunggal Putri Kalah

4 hrs ago

Keputusan Blundernya yang Bikin Dirinya Jadi Public Enemy di Italia

4 hrs ago

Sedikit yang Paham, Ini Spek Knalpot Racing yang Bikin Motor Tambah Kencang

4 hrs ago

Copa America 2024: Kondisi Membaik, Messi Diharapkan Main di Perempat Final

4 hrs ago

Sosok Harmoko Petugas Damkar yang Viral Tepuk Pundak Jenazah Saat Evakuasi di Jembatan Cimindi

4 hrs ago

Klarifikasi Agen Park Hang-seo soal Kabar Eks Pelatih Vietnam Ingin Pimpin Timnas India

4 hrs ago

Hari Ini Terakhir, Ini Sanksi jika Tak Padankan NIK-NPWP: Tak Bisa Cairkan Dana dari Pemerintah

4 hrs ago

Sosok Rosmaida Purba Kepsek SMA 8,Nekat Tolak Permintaan Kepala Dinas Naikkan Siswa Tinggal Kelas

4 hrs ago

INGGRIS COMEBACK DRAMATIS! Jude Bellingham & Harry Kane Patahkan Hati Slowakia Di Euro 2024

4 hrs ago

Breaking News: Pemain Bulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia saat Tampil di BAJC Yogyakarta