Pesawat Boeing Malfungsi, Dua Astronot NASA Terjebak di Ruang Angkasa
Ilustrasi astronot
KOMPAS.com - Dua astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Suni Williams dan Butch Wilmore “terkatung-katung” di luar angkasa.
Hal itu karena pesawat yang ditumpangi keduanya mengalami permasalahan atau malfungsi.
Dilansir dari BBC, kedua astronot tersebut dilaporkan sedang menguji pesawat ruang angkasa baru milik Boeing, Starliner.
Williams dan Wilmore seharusnya kembali ke Bumi pada Rabu (26/6/2024) sesuai yang dijadwalkan NASA.
Namun kedua astronot tersebut masih berada di luar angkasa karena adanya masalah pada beberapa pendorong pesawat dan kebocoran gas helium.
Saat ini keduanya diketahui tetap berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang berada di orbit Bumi rendah.
Masalah sejak awal peluncuran
Dikutip dari UNILAD, Williams dan Wilmore meluncur menggunakan Starliner pada Rabu (5/6/2024).
Di awal peluncurannya, Starliner sudah mengalami sedikit kebocoran gas helium dan para insinyur meyakini hal tersebut tidak memengaruhi misi.
Akhirnya, para insinyur sepakat untuk tetap melakukan peluncuran Starliner ke luar angkasa bersama dua astronot tersebut.
Setelah diluncurkan, terjadi empat kebocoran helium lainnya selama misi tersebut. Tak hanya itu, lima dari 28 mesin pendorongnya sempat terhenti selama pendekatan ke ISS.
Sementara itu, empat dari lima mesin pendorong yang terhenti dilaporkan sudah dihidupkan kembali.
Masalah pesawat saat di luar angkasa
Misi tersebut seharusnya hanya berlangsung selama delapan hari. Namun, kepulangan dua astronot tersebut masih ditunda karena para insinyur masih menyelidiki masalah tersebut.
NASA mengatakan, para insinyur penerbangan ingin mempelajari pesawat ruang angkasa tersebut untuk mengetahui dasar kesalahannya sebelum menyentuh atmosfer Bumi.
Hal tersebut tetap dilakukan karena ketika pesawat sudah menyentuh atmosfer, maka dua astronot akan melakukan terjun payung dan Starliner yang rusak akan terbakar.
Apabila pesawat sudah terbakar, maka ada beberapa data mengenai informasi mengenai kesalahan teknis akan ikut hilang.
Pada Selasa (18/6/2024), NASA kembali menjadwalkan kepulangan Williams dan Wilmore pada Rabu (26/6/2024).
Tapi beberapa saat kemudian, jadwal kembalinya dua astronot tersebut harus disesuaikan hingga Juli 2024.
Cara astronot NASA kembali ke Bumi
Manajer Kru Komersial Nasa, Steve Stich mengatakan, Starliner dan dua awaknya dapat berlabuh di ISS hingga 45 hari.
Apabila diperlukan, jangka waktunya dapat diperpanjang hingga sekitar 72 hari jika mengandalkan sistem cadangan.
Pesawat Starliner juga telah disertifikasi untuk kembali ke Bumi apabila ada keadaan darurat di ISS.
Dilansir dari Sky News, apabila Starliner dianggap tidak mampu mengembalikan astronot dengan selamat, maka astronot harus menumpang ke pesawat lain.
Salah satu pilihannya adalah mengirim dua astronot pulang dengan menggunakan pesawat Crew Dragon milik SpaceX.
Pesawat milik SpaceX tersebut dapat mengangkut empat astronot ke ISS dan mampu menampung lebih banyak orang dalam keadaan darurat.
Meskipun demikian, skenario tersebut dianggap “memalukan” bagi Boeing. Saat ini, pihak NASA dan Boeing mengatakan bahwa skenario pemindahan astronot belum perlu dilakukan.