Dulu Diejek Raksasa,Nasib Sagil Bocah SD Tinggi 2 M Kini Berubah,Jadi Atlet andamp Hidup Terjamin
TRIBUNJATIM.COM - Apakah Anda masih ingat sosok Sagil bocah SD punya tinggi badan dua meter yang sempat viral?
Dulu Sagil diejek bocah raksasa oleh teman-temannya hingga sempat merasa minder.
Namun sejak viral, hidup Sagil pun berubah drastis.
Bocah kelas 6 SD di Kabupaten Kerinci, Jambi, ini memang memiliki tinggi jauh dari anak seusianya yaitu mencapai dua meter.
Sagil Muhammad Rizky (12) tumbuh tinggi dan besar, bahkan memiliki berat 95,7 kilogram dan ukuran kaki 52, padahal usinya baru 12 tahun.
Dokter menyebut, dia tidak mengidap penyakit tertentu.
Bahkan kemungkinan Sagil akan terus bertambah tinggi sampai 2,2, meter.
Warga Desa Belui, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, ini disebut mengkonsumsi asupan makanan secara normal.
Namun 'keajaiban' datang ketika Sagil duduk di kelas 2 SD, tubuhnya tumbuh dengan cepat saat ia berusia 9 tahun.
Ketika duduk di kelas dua SD 36/III Beliu, Sagil mengalami pertumbuhan yang relatif cepat.
Anak-anak sebaya dengannya pun heran dan mengejek Sagil.
"Saya diejek besar kayak raksasa. Tapi saya diam saja, tidak masalah dengan ejekan itu," kata Sagil.
Menurutnya, ejekan dari teman sebaya tidak menyakitinya.
Dia tetap sayang dengan teman-temannya.
Meskipun dipandang keajaiban, Sagil sendiri terkadang mengalami banyak kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari dengan tinggi badan dua meter pada masa kanak-kanak.
"Kalau naik angkot itu bayar sendiri, karena dianggap sudah dewasa. Padahal anak-anak lain tidak bayar, karena ikut sama orang tuanya," kata Sagil, mengutip Kompas.com.
Tidak hanya saat naik angkot, ketika masuk rumah, kepala Sagil sering kepentok pintu.
Sebab pintu di rumahnya di Desa Belui, Kecamatan Depati Tujuh, rata-rata ukurannya tak sampai dua meter.
Kesulitan lain, sepatunya kekecilan, yakni ukuran 50.
Padahal kakinya berukuran 52 dan sulit mencarinya di Indonesia, jikalau pun ada, itu di luar negeri.
"Saya beli di pasar online diketawain, karena cari sepatu ukuran 52. Jadi enam bulan terpaksa pakai sepatu sempit, kakinya sakit dan sering lecet," kata Sagil.
Ia berharap, ada pihak yang membantunya menemukan sepatu sesuai, karena pekerjaan orang tuanya yang serabutan tidak sanggup membeli sepatu dari luar negeri.
Sagil warga Desa Belui, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, dijuluki bocah tertinggi di dunia (via TribunTrends.com)
Sagil mengatakan, dia sangat suka berolahraga, terutama sepak bola.
Untuk olahraga lain seperti voli dan basket, dia mengaku ingin bermain, tetapi tidak ada lapangan.
Lantaran suka olahraga, Sagil kerap mewakili sekolahnya bertanding bahkan beberapa juara satu tingkat Kecamatan dan masuk tiga besar di tingkat Kabupaten.
"Saya pernah juara lempar turbo dan olahraga atletik lainnya. Kadang juara 1 kadang juara 2," kata Sagil.
Dengan tinggi badannya ini, Sagil merasa cocok menjadi tentara, sehingga ingin mengejar cita-citanya tersebut.
Meski demikian, Sagil akhirnya menerima tawaran menjadi atlet basket nasional Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi).
Ia diantar keluarganya pergi ke tempat pemusatan latihan basket yang difasilitasi Perbasi.
"Alhamdulillah, baru sehari lalu berangkatnya. Mau dilatih jadi atlet basket nasional," kata Paman Sagil, Yudi, melalui sambungan telepon, Jumat (28/6/2024).
Ia mengatakan, Sagil memilih cabang basket setelah Perbasi menyanggupi membiayai seluruh biaya hidup keluarganya selama enam tahun.
Orang tua Sagil juga akan mendapatkan pekerjaan di tempat baru.
Selain itu juga telah disediakan rumah untuk keluarga Sagil tinggal.
"Sagil yang memang pilih sendiri mau masuk basket, karena enggak bisa jauh dari orang tuanya," kata Yudi.
Tampak Sagil Muhammad Rizky sedang foto bersama dengan teman sekelasnya di SD36/III Belui, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi (Dok Yudi Saprianto)
Selain Perbasi, tawaran juga datang dari dua klub voli yang terkenal.
Pasalnya Sagil tidak hanya menyukai basket, tetapi juga gemar bermain voli.
Namun dua klub voli yang menawari Sagil tidak bisa menanggung biaya hidup keluarga.
Yudi mengatakan, Ketua Umum Perbasi, Danny Kosasih, mendatangi Sagil di rumahnya di Kerinci setelah berita mengenai Sagil viral.
Setibanya di rumah Sagil, Danny Kosasih langsung membawa Sagil ke rumah sakit untuk melakukan tes kesehatan.
Selanjutnya, Sagil dibawa jalan-jalan dan diberi uang jajan.
"Sudah sehari berangkat dan sudah tanda tangan kontrak juga. Kami berharap Sagil bisa menjadi atlet basket nasional yang bisa banggakan keluarga dan negara," ucap Yudi.
"Semoga Sagil sukses menjadi atlet terbaik dan tetap rendah hati," pungkas Yudi.