Anime Demon Slayer Diakhiri dengan Film Trilogi
Ilustrasi wahana Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba XR Ride ~Mugen Train Chasing Dreams~ yang akan hadir di Universal Studios Japan, Jepang, mulai Februari 2024.
KOMPAS.com - Anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba telah dipastikan akan diakhiri dengan film trilogi.
Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba pertama kali ditayangkan pada tahun 2019, dan telah meraih sukses global melalui film layar lebar dan serial TV.
Hashira Training Arc musim keempat telah berakhir pada Senin (1/7/2024) dan sekarang masa depan saga ini telah dikonfirmasi.
Menurut distributor Crunchyroll, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle akan tayang secara eksklusif di bioskop sebagai film trilogi.
Acara sinematik tiga bagian ini akan menampilkan alur terakhir dan kesimpulan dari serial ini, dengan trio film yang didistribusikan Crunchyroll dan Sony Pictures Entertainment di seluruh dunia, tidak termasuk wilayah Asia tertentu termasuk Jepang.
Namun belum ada tanggal tayang Demon Slayer untuk film trilogy yang dikonfirmasi.
“Demon Slayer telah menjadi franchise yang fenomenal, dan kami di Crunchyroll sangat senang menjadi bagian darinya sejak awal,” kata Rahul Purini, Presiden Crunchyroll, dikutip dari NME, Selasa (2/7/2024).
“Crunchyroll sangat senang bisa menghadirkan trilogi film ini kepada para penggemar, di layar lebar, dan film ini menjanjikan akan menjadi salah satu peristiwa budaya pop yang benar-benar epik dan berpengaruh di zaman kita ketika film tersebut diputar di bioskop,” imbuh Rahul Purini.
Demon Slayer didasarkan pada serial manga karya Koyoharu Gotoge, yang diterbitkan di bawah naungan Jump Comics milik Shueisha.
Keseluruhan serinya terdiri dari 23 volume dan hingga saat ini telah terjual lebih dari 150 juta kopi.
Film fitur tahun 2020, Mugen Train menghasilkan lebih dari 450 juta dolar (Rp 7,3 triliun) di box office, menjadi film Jepang terlaris sepanjang masa.
Berbicara kepada NME baru-baru ini, pengisi suara Natsuki Hanae mengatakan kesuksesan anime ultra-violent ini bergantung pada tema universalnya.
“Keluarga, ikatan antar saudara… Orang di mana pun bisa saling berhubungan.Saya pikir itulah yang menggemparkan seluruh dunia,” kata Natsuki Hanae.