Potensi Duel Risma vs Khofifah di Pilgub Jatim 2024,Cek Elektabilitasnya versi ARCI,Siapa Dominan?

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Muncul kabar Khofifah Indar Parawansa akan bersaing dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam Pilkada 2024 di Jawa Timur (Jatim).

Tri Rismaharini memang digadang-gadang menjadi penantang terkuat sang petahana, Khofifah.

Namun, meski namanya sudah menggema, Tri Rismaharini rupanya masih belum mendapatkan lampu hijau dari PDIP.

Berdasarkan hasil dari PatraData Dashboard System, lembaga riset dan pendampingan politik yang melakukan simulasi berdasarkan pencapaian Pemilu Pilpres dan legislatif Februari lalu.

Namun, Risma mengaku belum mendapatkan arahan dari PDI Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur 2024.

"Ndak (tidak), ndak ada. Aku ndak pernah dapat arahan apapun ya," ujar Risma di Pusdiklat Kemensos, Jakarta, Jumat (29/6/2024), melansir dari Tribunnews.

Menteri Sosial ini mengaku tidak berani meminta untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur.

Dirinya mengaku tidak berharap untuk dicalonkan pada Pilkada Jatim.

"Enggak berani minta. Iya enggak boleh (berharap) , dan berdoa aja ndak berani aku. Ndak berani," ucap Risma.

Mantan Wali Kota Surabaya ini mengaku tidak pernah meminta-minta untuk dicalonkan sebagai kepala daerah.

Risma mengatakan pertanggungjawaban sebagai kepala daerah sangat berat.

"Aku tuh ndak pernah minta-minta itu ya, karena itu yang teman-teman lihat di dunia aja.

Pertanggungjawaban itu yang paling berat itu pertanggungjawaban nanti. Kenapa? Karena kita hidupnya lebih lama di sana dari pada di sini, ya kan.

Itu ribuan tahun di sana, ya kan. Jadi ndak, aku ndak berani," ungkap Risma.

"Ndak berani minta, bukan ndak berani. ya sudah kalau udah diturunkan mau apa aku, ya kan.

Waktu wali kota, saya bilang mas aku ndak punya uang waktu dapat rekom itu kan.

Bagaimana ini mas. bu tenang saja, kita memang gak punya uang, tapi Tuhan kita Maha Kaya," tambah Risma.

Terkait kabar yang menyebutkan dirinya bakal disandingkan dengan mantan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Risma juga mengaku tidak tahu.

"Aku ndak tahu. Aku ndak tahu, itu aku dengar, tapi enggak tahu. Tapi aku juga enggak ngerti kenapa begitu," pungkasnya.

Sebelumnya, Tri Rismaharini diprediksi menjadi penantang kuat incumbent Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pilkada 27 November 2024 mendatang jika PDIP akhirnya menugaskannya maju Pilkada Jatim tahun ini.

Itu adalah hasil dari PatraData Dashboard System, lembaga riset dan pendampingan politik yang melakukan simulasi berdasarkan pencapaian Pemilu Pilpres dan legislatif Februari lalu dengan dua kandidat utama ini.

Kedua tokoh terkuat Jawa Timur tersebut -–Khofifah dan Risma-- sama-sama mengantongi popularitas dan elektabilitas yang mumpuni atas pencapaian politik masing-masing, baik secara personal maupun partai politik yang berdiri kokoh dibelakang mereka.

Khofifah sendiri bahkan sejak jauh hari sebelum Pilpres telah mengantongi tiket maju calon gubernur dari Partai Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat disusul PPP yang memberikan dukungan paling akhir.

Total, Khofifah yang telah dipastikan tetap berpasangan dengan Emil Dardak mengantongi dukungan 56 kursi atau 47 persen perolehan kursi DPRD Provinsi.

Sementara Risma sendiri hingga berita ini diturunkan bahkan belum satupun parpol yang menyatakan dukungan resminya untuk maju di Pilgub Jawa Timur mendatang.

Namun tidak terlalu sulit untuk memprediksi calon parpol pengusung dan pendukung Risma yakni partainya sendiri, PDI Perjuangan.

Adapun PKB yang bahkan menjadi pemenang pada Pileg Provinsi Jawa Timur diperkirakan takkan mendukung Khofifah atas berbagai catatan dan pertimbangan politik kedua pihak terkhusus lagi elit PKB.

Beberapa pengamat bahkan memperkirakan PKB akan mengusung jagoannya sendiri pada Pilgub Jatim mendatang atas pencapaian Pileg lalu dimana PKB meraih 27 kursi DPRD Jatim atau 4.517.228 suara atau pemenang Pileg DPRD Provinsi.

Namun popularitas beberapa nama tokoh internal PKB tak cukup kuat menghadapi dua nama besar diatas tadi.

Nama Menteri Desa Halim Iskandar tampak mengemuka untuk diusung PKB sebagai calon gubernur.

Namun secara popularitas dan elektabilitas nama Khofifah dan Risma masih diatas Halim.

Maka skenario lain muncul yakni PKB berkoalisi dengan PDIP dengan menyodorkan nama untuk menjadi pasangan Risma.

Jika ini benar terjadi maka akan hadir pertarungan menarik. Secara dukungan koalisi PDIP–PKB jauh melebihi syarat ambang batas kursi mengusung Cagub yakni 24 kursi (20 persen).

Potensi koalisi ini menguasai 48 kursi DPRD Provinsi Jatim atau total 41 persen.

Salah satu nama yang potensial diusung oleh PKB menjadi pasangan Risma adalah KH Marzuki Mustamar, mantan Ketua PWNU Jatim.

"Pasangan Risma-Marzuki akan menjadi penantang paling serius pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim," kata Hasmin Aries Pratama Direktur Riset dan Pemenangan, PatraData (29/Juni/2024).

Untuk menakar kekuatan politik kedua tokoh ini, PatraData yang berbasis teknologi big data dan AI (artificial intelligence) melakukan simulasi kekuatan mesin politik masing-masing.

Hasilnya, pasangan Khofifah-Emil unggul tipis atas Risma-Marzuki.

"Hasil simulasi ini menunjukkan pasangan Risma-Marzuki diprediksi akan menguasai suara di 59.607 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 120.666 pada Pileg Februari 2024 lalu.

Sementara Khofifah-Emil berpotensi menguasai 66.271 TPS. Selisihnya memang tipis namun cukup signifikan untuk menunjukkan kecenderungan dukungan masyarakat" Kata Hasmin.

Simulasi perolehan suara berbasis TPS yang dilakukan PatraData menggunakan teknologi algoritma machine learning dan big data analytics.

Metode ini memungkinkan prediksi preferensi pemilih berdasarkan data historis Pilkada serta pemilu 10 tahun terakhir dan terkhusus lagi dari pileg 2024 yang baru lalu.

"Selain itu, PatraData juga memanfaatkan teknologi pemetaan geospasial untuk memahami distribusi dukungan di berbagai wilayah Jawa Timur, dengan mempertimbangkan potensi dukungan dari partai politik" jelas Hasmin

Risma, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial jika, misalnya, diusung PDI Perjuangan, PKB diperkirakan akan menguasai 59.607 TPS (zona hijau) yang merupakan basis kuat mereka, 28.730 TPS (zona kuning) atau kompetitif, dan 32.329 TPS (zona merah) atau daerah yang didominasi lawan.

Algoritma PatraData juga menunjukkan mesin politik pasangan Risma-Marzuki akan menguasai berbagai daerah di Jatim.

Di Malang, PDIP – PKB dominan 4.710 TPS dengan penguasaan pada 29 kecamatan namun berisiko di empat kecamatan lainnya.

Di Kabupaten Kediri, koalisi ini menunjukkan kekuatan di 3.103 TPS yang tersebar di 26 kecamatan.

Di Banyuwangi, dominasi koalisi ini kembali mereka pertunjukkan dengan menguasai 2.507 TPS khususnya di 21 kecamatan namun berisiko di empat kecamatan lainnya.

Sementara di Sumenep Madura, koalisi ini menguasai 2.017 TPS di 27 kecamatan dengan dominasi di 22 kecamatan tapi berisiko di lima kecamatan.

Di Trenggalek, koalisi dua pemenang Pileg di Jatim ini menguasai 1.499 TPS, dominan di 13 kecamatan dan hanya berisiko di 1 kecamatan.

Sementara itu, pasangan Khofifah-Emil yang merupakan incumbent, akan mengontrol 66.271 TPS sebagai modal politik koalisi yang mengusungnya.

Lalu, bersaing secara ketat di 26.867 TPS (zona kuning) dan berisiko di 27.528 TPS (zona merah). Pasangan Khofifah-Emil menunjukkan kekuatan politik yang signifikan di berbagai wilayah.

Di Kota Surabaya, misalnya, mereka dominan di 5.658 TPS (zona hijau), di Jember 5.029 TPS, dan di Tuban pada 2.855 TPS.

Pasangan koalisi lima partai pemenang Pilpres ini unggul kokoh di hampir semua kecamatan di kabupaten-kabupaten tersebut.

"Simulasi PatraData ini menunjukkan kompetisi yang sangat ketat antara pasangan Risma-Marzuki dan Khofifah-Emil.

Teknologi algoritma dan big data analytics yang kami gunakan untuk memetakan pertarungan ini memiliki akurasi yang sangat tinggi sebab berdasarkan pada pencapaian hasil pemilu terbaru plus pembacaaan perilaku pada pemilu-pemilu sebelumnya.

Namun, dinamika politik di lapangan bisa saja berbeda terutama pada beberapa faktor seperti yang terjadi pada Pilpres lalu,”papar Hasmin.

Masih tersisa dua partai dengan perolehan suara cukup signifikan pada Pileg lalu yang belum terdengar arah dukungannya yakni Nasdem dengan perolehan 10 kursi atau 8 persen, PKS yang meraih 5 kursi DPRD Jatim atau 4 persen.

Tampaknya, jika pun kedua partai bekas pengusung Capres Anies – Cak Imin ini berkoalisi masih harus membutuhkan dukungan partai lainnya sebab tidak mencukupi ambang batas dukungan yang sebesar 20 persen atau 24 kursi.

Dapat dipastikan pertarungan makin seru jika pada akhirnya kedua partai ini melabuhkan dukungan kepada salah satu kandidat.

Perlu diketahui bahwa analisis peta politik PatraData saat ini menggunakan data TPS Pemilu 2024.

Namun, jumlah TPS pada Pilkada mendatang akan terkoreksi hingga setengah sebab jumlah pemilih per TPS kelak membengkak dari 300 pemilih menjadi 600an pemilih per TPS.

Pada survei yang dilakukan oleh lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), kini bermunculan nama baru yang dinilai potensial menjadi penantang Khofifah.

Survei ARCI digelar pada rentang 1-10 Mei 2024 dengan melibatkan 1.200 responden di Jawa Timur.

Adapun survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error di angka 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei tersebut bertajuk 'Meneropong Lawan Khofifah'.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam paparannya menjelaskan, elektabilitas Khofifah masih unggul dalam survei terbaru tersebut.

Dalam sejumlah simulasi nama, Khofifah sebagai petahana unggul dari sejumlah nama lain yang turut berpeluang maju.

Misalnya dalam simulasi enam nama, elektabilitas Khofifah berada di angka 42,1 persen. Dia unggul dari Anwar Sadad, Ketua Gerindra Jatim yang memiliki angka 13,8 persen.

Bupati Sumenep yang juga kader PDI Perjuangan Achmad Fauzi dengan elektabilitas 11,2 persen.

Selanjutnya Ketua Golkar Jatim M Sarmuji dengan 10,9 persen, Mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar 10,7 persen, kemudian Menaker RI Ida Fauziyah 9,2 persen.

"Namun, masih ada 2,1 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab," kata Baihaki, Rabu (15/5/2024).

Keunggulan Khofifah pun meningkat dalam simulasi tiga nama.

potensi duel risma vs khofifah di pilgub jatim 2024,cek elektabilitasnya versi arci,siapa dominan?

Anwar Sadad hingga Marzuki Mustamar siap jadi penantang Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024. (Tribunnews/Lendy Ramadhan | Surya/Fatimatuz Zahro)

Yakni elektabilitas Ketua Umum PP Muslimat NU itu hampir menyentuh 50 persen tepatnya 49,3 persen.

"Elektabilitas Khofifah dibanding Maret 2024 ketika kami survei, angkanya terus meningkat di bulan Mei 2024 ini," ungkap Baihaki.

Sementara itu, kemunculan nama KH Marzuki Mustamar cukup menyita perhatian dalam survei ARCI ini.

Sebab, Kiai Marzuki yang mantan Ketua PWNU Jatim itu masuk di bursa cagub bersama para ketua partai dan kepala daerah.

Bahkan, elektabilitasnya cukup potensial.

Baihaki menjelaskan pihaknya sengaja memotret potensi Kiai Marzuki salah satunya karena muncul dari responden yang berafiliasi ke PKB.

Dibanding tokoh internal PKB, elektabilitas Kiai Marzuki dinilai cukup mumpuni untuk ditarungkan dengan Khofifah.

Apalagi, PKB sudah hampir pasti menjadi kubu penantang Khofifah.

Dalam analisa Baihaki, Kiai Marzuki potensial jika diusung oleh PKB, PKS dan NasDem lantaran tiga partai ini belum menentukan pilihan di Pilgub Jatim 2024.

"Kiai Marzuki bisa jadi alternatif penantang Bu Khofifah," jelas Baihaki. (TribunNewsmaker |Surya/Putra Dewangga | TribunJatim/Yusron Naufal Putra)

OTHER NEWS

2 hrs ago

Demi Tiduri CAT,Hasyim Asy,ari Ngaku Sedang Ceraikan Istri Hingga Ubah PKPU dan Seret Vincent-Desta

2 hrs ago

KASUS Ulah Pati Meningkat, PHDI Bali: Butuh Edukasi Kesehatan Mental,Spiritual Bukan Alasan

2 hrs ago

Terlihat Sepele, 8 Hal Toxic Ini Harus Berhenti Dikatakan ke Pasangan

2 hrs ago

Festival Kuliner Non Halal di Solo Paragon Mall Diprotes Ormas, Dianggap Terlalu Vulgar

2 hrs ago

Nenek 77 Tahun di Banyuasin Digugat 4 Anak Kandung Kritis,Pelapor Desak Segera Bagikan Harta Waris

2 hrs ago

Profil Elza Syarief Pengacara Abdul Pasren di Kasus Vina,Dulu Pernah Sukses Bantu Keluarga Cendana

2 hrs ago

Kominfo Sebut Kunci Akses dari Hacker Bisa Buka Pusat Data Nasional

2 hrs ago

Randy Pangalila Ungkap Alasan Pensiun sebagai Atlet MMA Setelah Kalahkan Kkajhe

2 hrs ago

Ketua KPU Hasyim Asyari Mulai Dekati Mbak CAT Sejak di Bali, Begini Ceritanya

2 hrs ago

Janji Hasyim Asy,ari Eks Ketua KPU RI ke CAT Korban Asusila,Pernikahan Diganti dengan Biaya Hidup

2 hrs ago

Jadwal 8 Besar Euro 2024: Spanyol, Prancis, Inggris, Portugal dan Belanda

2 hrs ago

Jadwal 8 Besar Copa America 2024: Argentina, Brasil, Uruguay, Kanada

2 hrs ago

Hacker Brain Cipher Janji Hapus Data PDN Indonesia, tapi Ada Syaratnya

2 hrs ago

Pemain yang Dilepas Persebaya Surabaya Laris Manis,Gabung Persis Solo Hingga PSIS Semarang

2 hrs ago

3 Rekomendasi HP Realme Terbaru,Ada Realme GT 6 hingga Realme C65,Intip Harga HP dan Speknya

2 hrs ago

7 Cara Makan Nasi Tapi Tidak Jadi Lemak Ala Ade Rai,Ikuti Trik Ini Jika Ingin Tubuh Tetap Ideal

2 hrs ago

Cindra Tak Minta Celana Dalam, tetapi Hasyim Asyari Menyelipkan

2 hrs ago

Antar Turkiye ke Perempat Final Euro 2024, Montella Kenang Juara Bareng Milan

2 hrs ago

Profil Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kemenkominfo yang Mundur Imbas Peretasan PDN

2 hrs ago

Akhirnya, Ada Pejabat yang Mundur Usai Geger Pusat Data Nasional Dijebol Hacker

2 hrs ago

Erick Thohir Puji Nova Arianto yang Antar Timnas U-16 Indonesia Raih Peringkat Ketiga ASEAN Cup U-16 2024: Kita Tidak Kalah Kelas!

2 hrs ago

Ini 5 Manfaat Plank Sebelum Tidur, Wajib Tahu!

2 hrs ago

PDIP-PKB Siapkan Andika Buat Pendamping Anies, Pengamat : Paket Anies-Sohibul Kurang Disambut Parpol Lain

2 hrs ago

Como Ngarep, Raphael Varane Masih Pikirkan Klub Liga Italia Milik Orang Indonesia

2 hrs ago

Belanda Tak Sanggup Membendung Gempuran Tentara Jepang

2 hrs ago

Nasib CAT PPLN Belanda Korban Asusila Hasyim Asy,Ari Ketua KPU RI,Sempat Terpuruk Janji Palsu

2 hrs ago

Cara Mencegah Rambut Rusak Meski Sering Di-Styling

2 hrs ago

Kemenkes Bantah Dekan FK Unair Dicopot Perintah Menkes ke Rektor: Fitnah & Hoaks

2 hrs ago

Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

2 hrs ago

Isi Chat Kiky Saputri Bocorkan Muhammad Fardhana Pria Red Flag,Ayu Ting Ting Pilih Batal Nikah

2 hrs ago

Kontroversi Gereja Iglesia Meksiko: Jual Kavling Surga dan Ngaku Bicara dengan Tuhan

2 hrs ago

Buntut Kepsek SMAN 8 Medan Ngotot Tak Naikkan Kelas Siswi,Disdik Panggil Guru-gurunya: Gak Dukung

2 hrs ago

7 Rekomendasi Tas Selempang Kecil Perempuan, Siap Tampil Modis

2 hrs ago

Hanya Hitungan Hari Rekening Bank akan Non Aktif Jika Tanpa Transaksi, Saldo Berapapun Tak Berlaku

2 hrs ago

Faisal Basri: Menkeu Kabinet Prabowo Siap-siap Dibenci Banyak Orang

2 hrs ago

Mobil Listrik MG Sudah Terjual 1.200 Unit

2 hrs ago

Disindir Haji Umur 2 Bulan Gegara Geni Faruk, Thariq Halilintar Curhat ke Densu Ngaku Tak Sakit Hati dengan Netizen: Itu Lucu-lucuan Aja

2 hrs ago

Kapasitasnya sebagai Capres Diragukan, Biden Pantang Mundur: Tidak Ada yang Bisa Memaksa Saya

2 hrs ago

Israel Diserang Wabah Virus West Nile: 100 Orang Terinfeksi, 5 Meninggal Dunia

2 hrs ago

Anies-Andika Dianggap Bisa Saling Melengkapi di Pilkada Jakarta 2024