Hari Bhayangkara Ke-78, Jokowi Berikan Potongan Tumpeng Pertama ke Kapolri
Presiden Joko Widodo melakukan pemotongan tumpeng pada syukuran Hari Bhayangkara ke-78, Senin (1/7/2024). Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya bertindak sebagai inspektur upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) atau Hari Bhayangkara ke-78, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga melakukan pemotongan tumpeng bersama Ibu iriana Joko Widodo.
Berdasarkan tayangan Kompas TV, Senin (1/7/2024), potongan tumpeng pertama dari Jokowi diberikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kemudian, potongan tumpeng kedua dari Jokowi diberikan kepada Ipda Adira Rizky Nugroho yang merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian dengan meraih Adhi Makayasa tahun 2022.
Selanjutnya, Ibu Iriana Joko Widodo juga melakukan pemotongan tumpeng dan potongan pertama diberikan kepada Ibu Juliati Sigit Prabowo yang merupakan istri dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu, potongan tumpeng kedua dari Ibu Iriana Joko Widodo diberikan kepada AKP Yuni Utami yang meraih Hoegeng Awards 2023.
Untuk diketahui, tumpeng yang dipotong oleh Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Joko Widodo dibawa menggunakan kereta kencana dan diiringi oleh 38 penari.
Tumpeng yang diberi nama tumpeng bhayangkara tersebut dikatakan melambangkan persatuan nusantara yang harmonis.
Oleh karenanya, diiringi oleh 38 penari yang melambangkan 38 provinsi yang ada di Indonesia. Sehingga, melambangkan keberagaman sekaligus persatuan.
Pesan Jokowi
Sebelum melakukan pemotongan tumpeng, Jokowi sempat memberikan pesan kepada Polri saat memberikan amanat sebagai inspektur upacara.
Jokowi mengingatkan Polri tidak tebang pilih dalam proses penegakan hukum. Ia meminta Polri harus profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya.
“(Polri) harus profesional dan tidak tebang pilih dalam penegakan hukum," kata Jokowi, Senin.
Terutama, menurut Jokowi, ketika menghadapi kejahatan transnasional yang semakin kompleks dan canggih.
Kepala Negara juga meminta Polri mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih, tugas Polri sangat berpengaruh terhadap ketahanan bangsa dalam menghadapi tantangan.
"Sehingga ke depan Polri harus semakin lincah, harus semakin adaptif, dan memiliki cara pandangan strategis, harus menjadi cooling system dan perekat kebhinekaan," ujarnya.
Jokowi pun mengingatkan bahwa Polri memiliki peran sentral di masyarakat. Sehingga, setiap anggota Polri harus menjaga tindak-tanduknya
"Polri memiliki peran sentral di masyarakat. Selalu bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, Polri tidak ada liburnya. Polri tidak ada liburnya, Polri ada di mana-mana. Tidak ada wilayah yang terlewatkan. Tapi di sisi lain, artinya rakyat juga melihat dari dekat seluruh gerak-gerik dan tindak-tanduk Polri," katanya.
Sebagaimana diketahui, upacara dan syukuran Hari Bhayangkara ke-78 digelar di Lapangan Monas, Senin ini, 1 Juil 2024.
Sejumlah menteri turut hadir mengikuti upacara hingga menyaksikan defile pasukan usai peragaan terjun payung TNI/Polri dari ketinggian 6.000 kaki.
Mereka di antaranya adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Lalu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Nampak juga hadir Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau kerap disapa Gus Dur, Ibu Sinta Nuriyah, dan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno.
Kemudian, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Hedy Lugito.