Diserang KKB Papua,Pria Ini Minta Komnas HAM Terjun ke Medan Perang Bersama TNI Polri
POS-KUPANG.COM – Akhir-akhir ini sebuah video demikian viral di media sosial. Video viral tersebut berisi suara seorang pria yang dengan lantangnya meminta perhatian khusus dari Komnas HAM atau Komite Nasional Hak Asasi Manusia.
Suara pria itu terdengar demikian tegas meminta Komnas HAM agar jangan hanya duduk di belakang meja. Komnas HAM bahkan diminta untuk turun langsung ke medan laga agar turut merasakan seperti apa suasana yang saban hari dialami prajurit TNI Polri yang bertugas di Tanah Papua.
“Pagi Komnas HAM atau siapa pun. Saya berharap Panglima TNI bisa bekerja sama dengan Komnas HAM supaya tidak selalu menyalahkan prajurit TNI yang bertugas ikut melaksanakan Satgas di Papua,” ujar pria tersebut dengan suara lantang.
Pernyataan pria itu mengemuka karena Komnas HAM dinilai selalu menyalahkan prajurit TNI Polri yang berada di medan laga untuk menghadapi serangan Kelompok Kriminal Bersenjata yang selalu terjadi secara tiba-tiba dan tak bisa diprediksi oleh siapa pun.
Pria itu menyebutkan bahwa Komnas HAM sebaiknya ikut dalam satuan tugas atau Satgas yang diemban prajurit TNI Polri yang sedang melaksanakan tugas negara di daerah bergolak Papua.
Komnas HAM agar ikut dalam Satgas. Soal biaya, nanti akan diatur oleh negara. Saat bersama prajurit TNI Polri, Komnas HAM itu ikut dalam setiap batalyon.
Artinya, dalam setiap batalyon, ada tiga atau empat orang dari Komnas HAM yang ikut melaksanakan satgas di daerah bergolak Papua.
Dengan cara itu, kata pria tersebut, Komnas HAM bisa tahu apa yang terjadi dan apa yang dialami di lapangan oleh prajurit TNI Polri daerah itu.
“Jangan kalian hanya berdiam di Jakarta, begitu ada kejadian di sana, kalian langsung berkoar-koar tentang pelanggaran HAM, pelanggaran HAM dan pelanggaran HAM. Kalian (Komnas HAM) mesti ikut dan bergabung biar tahu apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan,” tandas pria itu dengan suaranya yang tegas.
Di lapangan, di Papua, lanjut pria itu, bagaimana saban hari prajurit TNI Polri mendapatkan tembakan, dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, yang belakangan ini disebut juga sebagai Organisasi Papua Merdeka atau OPM, mendengarkan tembakan yang dilakukan oleh anggota KKB Papua.
“Bagaimana prajurit mendapat tembakan, mendengarkan tembakan di sekitar kita. Makanya, Komnas HAM jangan hanya berkoar-koar tentang pelanggaran HAM di Papua,: ujar pria tersebut.
Pernyataan pria yang viral melalui video Viva.co.id itu, memang sesuai dengan fakta lapangan. Pasalnya, sampai saat ini Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua, tak henti-hentinya melancarkan serangan.
Serangan Kelompok Separatis Teroris tersebut, tak hanya kepada warga sipil tetapi juga kepada aparat bersenjata, dalam hal ini prajurit TNI Polri. Bahkan serangan KKB Papua itu langsung menyasar Pos Keamanan yang dibangun TNI Polri.
Salah satu insiden yang demikian mencuri perjatian publik, adalah penembakan seorang tukang ojek setelah ia mengantar pesanan ke Pos Keamanan yang ditempati prajurit TNI di Disrik Bibida di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.
Setelah kembali dari Pos Keamanan tersebut, tetiba ia dicegat oleh sekelompok pemuda. Pada saat itu ia langsung ditembak, namun untungnya tembakan tersebut mengenai helm dan tidak sampai menembus kepala korban.
Meski demikian korban Bernama Husen itu sempat terjatuh lantaran luka yang dialami cukup parah. Setelah mendapat pertolongan dari seorang warga sipil, tukang ojek itu akhirnya berhasil dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan pertolongan medis. Ia selamat dari Tindakan anarkis KKB Papua.
Sebelumnya. hari ini memberitakan bahwa sampai saat ini KKB Papua masih melancarkan tindakan yang sangat mengerikan. Mereka membunuh siapa saja yang dianggap berseberangan dengan perjuangannya.
Hal itu dialami tukang ojek yang satu ini. Namun pria bernama Husen, 39 tahun itu masih beruntung. Meski telah ditembak anggota KKB Papua, namun pria asal sulawesi tersebut luput dari maut.
Peristiwa itu dialami Husen setelah ia mengantar pesanan makanan ke Pos Satgas Merah Putih di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pekan lalu, tepatnya Sabtu 22 Juni 2024.
Kepada awak media, polisi mengungkapkan bahwa pada hari nan malang itu, Husen mengantar pesanan ke Pos Keamanan yang ditempati Satgas Merah Putih di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Setelah ia menyerahkan pesanan makanan tersebut ke aparat keamanan yang bertugas di tempat itu, ia lantas buru-buru pulang untuk melanjutkan aktivitas lainnya sebagai tukang ojek di daerah tersebut.
Apesnya, saat korban sedang dalam perjalanan pulang dan berada tak jauh dari Pos Keamanan tersebut, tiba-tiba ia dihadang oleh beberapa orang anggota KKB Papua persis di tempat yang sepi.
Awalnya ia tak mengira kalau yang menghadangnya, adalah anggota KKB Papua. Ia juga tak menyangka kalau ia bakal menjadi target pembunuhan yang dilakukan oleh sekawanan pemuda tersebut.
Namun saat sedang diinterogasi, tiba-tiba seorang di antara kawanan tersebut mengeluarkan senjata api kemudian mengarahkannya ke kepala korban.
Hanya dalam hitungan detik, pelatuk senjata itu ditekan dan peluru pun menerjangnya. Untungnya, tembakan itu sipit lantaran hanya mengenai sisi luar kepala korban.
Saat itu korban jatuh dan anggota KKB pun buru-buru melarikan diri masuk ke dalam hutan. Untungnya lagi, saat peristiwa itu terjadi, ada warga yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi kejadian.
ANTAR PESANAN – Husen, seorang tukang ojek ditembak anggota KKB Papua. Untungnya, tembakan itu meleset sehingga korban pun luput dari maut. (ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM)
Saat melihat korban jatuh dan anggota KKB Papua melarikan diri, warga sipil tersebut buru-buru datang mendekat dan berusaha memberikan bantuan.
Atas bantuan warga sipil itulah, Husen pun langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis. Alhasil, Husen selamat dari serangan mematikan yang dilakukan anggota Kelompok Separatis Teroris tersebut.
"Yang bersangkutan bercerita bahwa peristiwa itu terjadi setelah ia mengantar pesanan (makanan) dari rekan satgas di Pos Satgas Merah Putih,” ujar Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara kepada awak media, Sabtu 22 Juni 2024 pekan lalu.
Diungkapkan pula bahwa setelah mengantar pesanan itu, lalu buru-buru pulang menuju Kota Mulia. Saat di tengah jalan, korban mendapati beberapa anggota KKB Papua, kemudian mencegatnya dan melakukan menembaknya
Hanya dalam beberapa saat setelah dicegat, korban pun langsung diberondong peluru. Untungnya, korban masih dapat menyelamatkan diri dari tangan para pelaku.
"Menurut korban, dia ditembak 3 kali, yang pertama kena helm, langsung kena di atas telinga," lanjut Kuswara.
"(Korban) langsung turun dari motornya, meninggalkan motornya. Dia lalu jalan pulang ke bawah. Pada saat dia
berjalan, sedikit sempoyongan, mengeluarkan darah banyak," tambah Kuswara.
Korban yang kabur kemudian ditemukan oleh seorang warga. Saksi yang baru saja mencari kayu kemudian mengantar korban untuk mendapatkan perawatan medis.
"Ada beberapa meter dari situ, ada saksi yang habis dari cari kayu. Karena saksi ini kenal sama korban, korban langsung dibonceng sama si saksi dan mengantar ke rumah sakit," katanya.
Diketahui, penembakan itu terjadi di jalan menurun menuju Kota Lama, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Saat itu sekitar pukul 15.30 WIT. Polisi memastikan pelaku penembakan merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
"Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan. Yang jelas, (terduga pelaku sementara ini) adalah bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata," ujarnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS