Usai Dibebaskan Israel, Direktur RS Al-Shifa Gaza: Badan Setiap Tahanan Palestina Susut 30 Kg
Pria Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel berbicara kepada wartawan saat mereka tiba untuk pemeriksaan di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah pada Senin (1/7/2024).
GAZA, KOMPAS.com - Pasukan Israel telah membebaskan Direktur RS Al-Shifa Gaza, Mohammad Abu Salmiya, pada Senin (1/7/2024).
Ia ditangkap dalam operasi militer Israel pertama di kompleks medis tersebut pada 23 November lalu.
Setelah dibebaskan, dalam sebuah konferensi pers, Abu Salmiya berbagi pengalamannya selama berada di penjara Israel.
Sebagaimana dilansir Al Jazeera, ia mengatakan, banyak tahanan Palestina yang dibunuh di dalam sel interogasi.
"Kami meninggalkan ribuan tahanan yang ditahan oleh pasukan Israel," ungkapnya.
Setelah dibebaskan dari Israel, Abu Salmiya dan tahanan lainnya menyeberang kembali ke Gaza, tepatnya di Khan Younis.
Ia mengatakan, para dokter dan perawat dari Israel bahkan ikut memukuli dan menyiksa para tahanan Palestina dan memperlakukan tubuh para tahanan seolah-olah mereka adalah benda mati.
"Setiap tahanan yang ditahan oleh pasukan Israel kehilangan berat badan sekitar 30 kg, dan tidak diberi makan," jelasnya.
Menurutnya, sempat selama dua bulan, tidak ada tahanan yang makan lebih dari sepotong roti sehari.
Abu Salmiya menyebut, Israel nyatanya tidak mengajukan dakwaan apa pun terhadap dirinya meskipun telah mengadakan persidangan tiga kali.
"Ini berarti mereka menangkap saya karena alasan politik. Kami mengalami penyiksaan berat, dan pasukan Israel menyerbu sel tahanan dan menyerang tahanan hampir setiap hari," jelas dia.
Abu Salmiya menuturkan, pihaknya tak punya kesempatan untuk bertemu dengan pengacara.
"Selain itu, tidak ada lembaga internasional yang mengunjungi kami," jelasnya.