Direktur RS Al-Shifa Gaza Dibebaskan, Ceritakan Kondisi Tragis di Penjara Israel
Warga Palestina memeriksa kerusakan di rumah sakit Al-Shifa di Gaza setelah militer Israel keluar dari kompleks perumahan rumah sakit tersebut pada 1 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas.
GAZA, KOMPAS.com - Pasukan Israel dilaporkan telah membebaskan Direktur RS Al-Shifa Gaza, Muhammad Abu Salmiya, pada Senin (1/7/2024).
Abu Salmiya ditangkap dalam operasi militer Israel pertama di kompleks medis tersebut pada 23 November lalu.
Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit di Kota Gaza itu sebagai kedok operasi dan infrastruktur militer.
Pada gilirannya, Hamas telah membantah tuduhan Israel itu.
Kali ini, Abu Salmiya dan tahanan lainnya yang dibebaskan menyeberang kembali ke Gaza dari Israel di timur Khan Yoynis.
Sumber medis di RS Al Aqsa di Deir el-Balah mengatakan kepada AFP, lima tahanan di antaranya dirawat di rumah sakit Al-Aqsa dan lainnya dikirim ke rumah sakit di Khan Younis.
Abu Salmiya ceritakan situasi penjara Israel
Setelah dibebaskan dari penjara Israel, Direktur RS Al-Shifa, mengonfirmasi para tahanan Palestina mengalami "kondisi tragis" karena menghadapi kurangnya makanan, minuman, dan penyiksaan.
Abu Salmiya menyebut, ratusan tenaga medis dari Gaza telah ditahan oleh pasukan Israel.
Mirisnya lagi, kata dia, sejumlah tahanan Palestina tewas saat disiksa.
Dia menekankan warga Palestina di Gaza akan membangun kembali Jalur Gaza, termasuk rumah sakitnya.
Sejumlah sumber dari Palestina mengonfirmasi kepada Al Jazeera, bahwa Abu Salmiya mengalami penyiksaan brutal selama penahanannya di penjara-penjara yang dikelola Israel selama tujuh bulan.
Pada Mei lalu, kelompok hak asasi Palestina melaporkan, seorang dokter bedah senior di RS Al-Shifa telah meninggal di penjara Israel setelah ditahan.
Namun, Militer Israel mengatakan tidak mengetahui kematian tersebut.