PDIP Persiapan Hadapi Anies Baswedan dan PKS di Pilkada Jakarta,Calon Sudah Siap Tapi Bukan Ahok
TRIBUN-TIMUR.COM - PDIP sudah menyiapkan sosok baru untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.
PDIP mulai menyiapkan sosok penantang bagi Anies Baswedan - Sohibul Iman di pemilihan Gubernur Jakarta.
Padahal sebelumnya, PDIP memberikan sinyal dukungan terhadap Anies Baswedan.
Hanya saja, PKS lebih awal menyatakan usungan terhadap Anies.
PKS pun paketkan Anies dengan Sohibul Iman Presiden PKS 2015 -2020.
Kelakuan PKS membuat PDIP sakit hati.
PDIP pun memunculkan sosok baru dan bukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sosok itu, Jenderal (Purn) Andika Perkasa mantan Panglima TNI.
Andika sendiri adalah sosok yang terkenal di kalangan TNI hingga politisi.
Sejak pensiun dari TNI, Andika langsung gabung ke PDIP jelang Pilpres 2024.
Nama Andika pun sempat masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.
Diketahui, sebelum Ganjar Pranowo dipastikan menggandeng Mahfud MD, sejumlah nama bakal cawapres muncul, termasuk Andika Perkasa.
Saat itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya awak media tentang siapa yang bakal menjadi ketua tim sukses kampanye Ganjar di Pilpres.
"Opsi-opsi yang disuarakan teman-teman kan, kalau kita lihat nama-nama yang beredar. Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) kan belum memutuskan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar," kata Hasto, 18 Juli 2023.
"Jadi, antara sebagai timses, kemudian opsi-opsi sebagai bakal calon wakil presiden itu juga masih terbuka buat Pak Andika," imbuh Hasto.
Setahun berlalu, nama Andika Perkasa kembali disebut petinggi PDIP jelang Pemilu.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa. (Tribunnews)
Kali ini, Andika Perkasa digadang menjadi bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta.
Itu bisa terjadi bila PDIP memutuskan membuat poros ketiga, di luar poros Anies Baswedan dan Ridwan Kamil yang telah mendapat dukungan sejumlah partai politik.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengungkapkan sejauh ini pihaknya masih menginventarisasi beberapa nama untuk didukung maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Said berujar nama mantan Panglima TNI Andika Perkasa menjadi prioritas didukung pihaknya sebagai calon Gubernur Jakarta.
"Yang pertama adalah di internal mulai diinventarisir nama-nama, prioritas pertama Pak Andika memang untuk calon gubernur DKI," kata Said saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Kendati demikian, kata Said, nama Andika Perkasa bukan satu-satunya yang turut dibahas di internal PDIP.
Satu di antaranya Menteri Sosial RI Tri Rismaharini dan ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Tentu tidak tunggal pak Andika ada ibu Risma di antaranya juga untuk di Jakarta kemudian kami berkomunikasi dengan berbagai partai, bahwa pada akhirnya sebagaimana yang disampaikan oleh sekjen kami pak Hasto Kristyanto bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan," kata dia.
Akan tetapi kata Said, dalam mekanismenya, PDIP tidak memiliki kemampuan untuk maju sendiri di Pilkada Jakarta.
Karenanya, saat ini PDIP sedang menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik termasuk dengan PKB selaku partai yang juga mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Kemudian dari perkembangan berbagai situasi terkini karena PDIPerjuangan tidak bisa sendiri tentu perlu menggaet partai-partai yang ada di Jakarta," kata dia.
PDIP Disarankan Dukung Anies
Anies Baswdan dan Megawati Soekarnoputri (Kolase Tribunnews/Gilang Putranto)
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga memprediksi poros ketiga Pilkada Jakarta yang mungkin bisa dibentuk PDIP bakal melempem.
Diketahui, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil disebut-sebut menjadi dua kandidat kuat dalam Pilkada Jakarta 2024.
Jamaluddin mengatakan ada peluang PDIP membuat poros ketiga.
Sosok seperti Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, Andika Perkasa, hingga Prasetyo Edi Marsudi disebut bisa menjadi alternatif bakal calon gubernur Jakarta.
Meski begitu, bila Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengambil langkah membentuk poros ketiga, kekalahan di Pilpres 2024 bisa terulang.
“Kalau poros ketiga itu terbentuk, peluang menang relatif kecil. Apalagi kalau KIM menduetkan Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep,” ungkap Jamaluddin, Senin (1/7/2024) dikutip dari Tribun Jakarta.
Nama Ahok, Andika, hingga Prasetyo Edi dinilai belum bisa menandingi elektabilitas Anies dan Ridwan Kamil.
“PDIP perlu mengalah dengan tetap bersama Anies. Dengan bergabungnya PDIP bersama Anies, setidaknya dapat mengimbangi kekuatan finansial dan politik yang ada di belakang Ridwan Kamil-Kaesang,” tuturnya.
PDIP tinggalkan Anies
PDI Perjuangan (PDIP) mulai menarik diri dari pengusungan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Sebelumnya, PDIP partai besutan Megawati memberikan sinyal dukungan terhadap Anies untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Namun belakangan, PDIP mulai ragu dan memunculkan lima sosok lain.
Hal itu dilakukan PDIP setelah PKS usung Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada Jakarta.
Meski begitu, PDIP juga belum menentukan figur yang bakal diusungnya di Pilgub Jakarta 2024.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya memilih berada di poros rakyat.
Hal tersebut diduga terkait analisis sejumlah pengamat politik, bahwa akan ada poros ketiga yang dimotori oleh PDIP.
Terlebih, menurut Hasto, PDIP selalu memiliki stok pemimpin dari kader-kadernya, yang dapat dimajukan ke dalam kontestasi.
"Kita poros rakyat sajalah. PDIP bergerak untuk menyerap aspirasi rakyat," kata Hasto, saat ditemui usai konferensi pers penyelenggaraan Festival Kopi dan Soekarno Run, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (29/6/2024).
"Karena kita tak pernah kehilangan stok pemimpin. Karena partai selalu melakukan kaderidasi," tambahnya.
Hasto menyebutkan nama sejumlah kader partai berlambang banteng itu, yang berpotensi dimajukan dalam kontestasi.
Mereka yang disiapkan PDIP yakni, Pramono Anung, Hendrar Prihadi alias Hendi, Andika Perkada, Eriko Sotarduga, dan Charles Honoris.
Sementara itu, Hasto menyampaikan, langkah untuk berkoalisi dengan partai politik lainnya telah dilakukan PDIP.
"Ya kerja sama parpol dilakukan hari ini, telah diumumkan bahwa calon gubernur dan wakil gubernur di Bengkulu, PDIP kerja sama dengan PAN. Ada Pak Helmy Hasan dengan kader PDIP yang telah terbukti sukses jadi bupati 2 periode, yaitu Pak Mian," ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah tokoh berpeluang maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Diprediksi, Pilkada kali ini akan melahirkan tiga poros koalisi.
Ketiga poros tersebut bakal terbentuk dari parpol-parpol dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat.
Sedangkan poros kedua yakni muncul dari pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di DPRD Jakarta, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS saat ini mendapatkan kursi paling banyak di DPRD Jakarta dalam gelaran Pileg 2024 sebanyak 18 kursi.
Hanya saja jumlah kursi itu masih kurang sehingga mesti berkoalisi dengan partai lain.
Selanjutnya, poros ketiga yakni dibentuk oleh PDIP.
Sebagai partai peringkat kedua di Pileg DPRD Jakarta dengan jumlah kursi sebanyak 15 kursi, PDIP berkemungkinan mengupayakan mencalonkan kandidatnya sendiri untuk maju di Pilkada Jakarta.
CEO Lembaga Survei Proximity Indonesia Whima Edy Nugroho, beberapa waktu lalu mengatakan, untuk poros pertama, partai politik yang tergabung pada KIM akan menyodorkan nama Ridwan Kamil.
"Mungkin dia akan berpasangan dengan kandidat yang berasal dari parpol di KIM, bisa berasal dari Partai Gerindra, misalnya Ahmad Riza Patria atau Budisatrio Djiwandono," katanya.
Sedangkan di poros kedua, PKS sebagai pemenang pemilu di DPRD Jakarta kemungkinan mempunyai kandidat tersendiri.
Dari beberapa nama yang muncul, menurutnya, kemungkinan nama Anies Baswedan masih menjadi salah satu kandidat kuat yang akan dicalonkan oleh PKS.
"Mungkin saja PKS melakukan koalisi dengan partai-partai yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan di Pilpres 2024."
Terkait, PDIP, di poros ketiga, ia memprediksi nama yang paling kuat saat ini tetap Basuki Thahaja Purnama atau Ahok, walaupun muncul nama-nama yang lain.
"Jadi nantinya mungkin PDIP akan menggandeng beberapa partai lain, kalau dulu dia bisa mencalonkan sendiri saat ini kan dia enggak bisa mencalonkan sendiri harus berkoalisi," terangnya.
Whima melanjutkan, menurut analisisnya, PDIP bisa jadi melakukan koalisi dengan partai di Koalisi Perubahan, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Mungkin ada kemungkinan PDIP bergabung dengan PKB dengan mengusung Ahok dan Ida Fauziyah atau Ahok dengan kader PKB lainnya misalnya.
Atau mungkin ditambah lagi dengan PPP ke Perindo yang selama ini sudah bergabung di non pemerintah atau koalisi di luar koalisi indonesia maju," tuturnya.
6 Survei Terbaru Pilgub Jakarta 2024
Berdasarkan survei internal Partai Golkar, Anies Baswedan memuncaki elektabilitas untuk Calon Gubernur Jakarta 2024.
Di bawah Anies ada Ridwan Kamil dan Ahok yang juga disebut figur kuat bakal meramaikan Pilgub Jakarta 2024.
Selain survei internal Golkar, untuk mengukur figur yang akan bertarung di Pilgub Jakarta 2024 anda bisa melihat hasil survei lainnya.
Diketahui, Pilkada Jakarta bakal digelar pada 27 November 2024, bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada Serentak.
Hingga saat ini, sejumlah nama bakal Cagub Jakarta mulai muncul, seperti eks Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan.
Selain Anies, nama eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga diunggulkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com