Diincar PDI-P, Bey Machmudin Tolak Maju di Pilkada Jabar 2024
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin usai rapat pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (21/6/2024).
KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin menyatakan, dia tidak akan maju pada Pilkada Jabar 2024.
Bey mengatakan, dia akan fokus menjalankan tugas sebagai Pj Gubernur Jabar hingga gubernur definitif ditetapkan meski ada tawaran politik dari pihak mana pun.
"Saya harus menegaskan kembali, sikap saya masih sama dan akan selalu sama. Saya tidak akan mencalonkan diri (sebagai Gubernur Jabar)," kata Bey, Senin (24/6/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Menurutnya, sejak September 2023 hingga saat ini dia hanya menjalankan tugas sesuai yang diminta oleh pemerintah pusat.
Selama itu juga, dia serta jajarannya telah berupaya mengatasi berbagai persoalan di Jabar, seperti urusan sampah, transportasi publik, dan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024.
Dia menambahkan, pihaknya juga tengah menyiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar agar nantinya siap bekerja bersama pemimpin baru.
"Saya harus membawa ASN Pemprov Jabar tetap menjunjung tinggi netralitas di Pilkada 2024, sekaligus meletakkan fondasi agar ASN Jabar sudah unggul dan bisa diandalkan saat diestafetkan kepada gubernur definitif nanti," tandasnya.
"Diincar" PDI-P dan Demokrat
Sebelumnya, Bey Machmudin menjadi salah satu sosok yang diincar PDI-P untuk maju pada Pilkada Jabar 2024.
Potensi Bey Machmudin di Pilkada 2024 pun dikabarkan akan dibahas oleh PDI-P Jabar pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda), di Cirebon, Jabar, 26-27 Juni 2024.
Hal ini diketahui usai adanya pertemuan tertutup antara DPD PDI-P, DPW PKS, dan DPW PPP Jawa Barat (Jabar), di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jabar, pada Jumat (21/6/2024).
Dalam pertemuan itu, hadir Plh Ketua DPW PKS Jabar, Iwan Suryawan, Ketua DPD PDI-P Jabar, Ono Surono, dan Plt Ketua DPW PPP Jabar, Pepep Saepul Hidayat.
Hasilnya, Ketua DPD PDI-P Jabar, Ono Surono mengungkapkan, mereka menyepakati sejumlah hal.
Pertama, dia membeberkan, ketiga partai itu menjajaki kerja sama politik di Jabar dan 27 kabupaten dan kota dalam Pilkada 2024.
"Kedua, kami menjajaki kerja sama di legislatif, baik provinsi maupun kabupaten atau kota seluruh Jabar," ujar Ono.
"Ketiga, saat ini baru PKS, PDI-P, dan PPP, mudah-mudah kami bisa mengajak PKB bergabung dengan komitmen yang sama," sambungnya.
Ono menyampaikan, ada beberapa sosok dari internal ketiga partai yang berpotensi maju pada Pilkada Jabar 2024, yakni Pepep Saepul Hidayat dan Uu Ruzhanul Ulum dari PPP, Haru Suandharu dari PKS, dan Ono dari PDI-P.
"Kami juga membuka radar politik, membuka jalan untuk figur lain yang ingin berkontribusi di Jabar dan layak dipertimbangkan," ucap Ono.
"Misalnya, Susi Pudjiastuti, Sandiaga Uno, dan Bey Machmudin. Tentu, komunikasi selanjutnya akan kami dalami," ungkapnya.
Terkait kemungkinan ketiga partai tersebut berkoalisi pada Pilkada mendatang, Ono mengaku pihaknya selalu terbuka.
"Kami (PDI-P) fleksibel kerja sama dengan siapa pun. Intinya, kami akan lakukan kerjasama politik," pungkasnya.