Hotman Paris Minta Tolong Jaksa Agung Karena Diacuhkan Presiden Jokowi soal Kasus Vina Cirebon

TRIBUNBENGKULU.COM - Hotman Paris minta tolong kepada Jaksa Agung untuk membantu menuntaskan kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Hal itu lantaran Hotman merasa diacuhkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Vina Cirebon.

"Usulan Hotman 911 agar dibentuk tim pencari fakta oleh bapak Presiden Ri tidak mendapat tanggapan. Mau apa kita, bisa apa kita," tulis Hotman Paris di akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Kamis (27/6/2024).

"Usulan kedua saat ini adalah, kita berharap agar Bapak Jaksa Agung dan Bapak Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, jangan melimpahkan berkas perkara Pegi ke pengadilan negeri, sampai tuntas, sampai terbongkar dalam penyelidikan, siapa sebenarnya biang keladi semua ini."

Hotman meminta Jaksa Agung agar mengarahkan bawahannya di Kejati Jabar untuk tidak meloloskan berkas penyidikan Pegi, sampai kasus Vina benar-benar terkuak.

"Bapak Jaksa Agung punya kewenangan untuk tidak melimpahkan, minta terus P19 agar dibongkar siapa pelakunya," pintanya.

Menurut Hotman, kasus Vina banyak kejanggalan. Ada kesaksian hingga berita acara pemeriksaan (BAP) yang bertentangan satu sama lain.

Terlebih, para terpidana kasus Vina, Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal, tengah berupaya mengajukan peninjauan kembali (PK).

"Lagi pula, lima terpidana mengatakan bukan Pegi pelakunya. Satu mengatakan Pegi pelakunya. maka Jaksa Agung berwenang, memiliki power secara hukum untuk meminta penyidik kenapa mempercayai atu orang dari pada lima orang," jelas Hotman.

Menurut Hotman, kasus Vina banyak kejanggalan. Ada kesaksian hingga berita acara pemeriksaan (BAP) yang bertentangan satu sama lain.

Terlebih, para terpidana kasus Vina, Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal, tengah berupaya mengajukan peninjauan kembali (PK).

"Lagi pula, lima terpidana mengatakan bukan Pegi pelakunya. Satu mengatakan Pegi pelakunya. maka Jaksa Agung berwenang, memiliki power secara hukum untuk meminta penyidik kenapa mempercayai atu orang dari pada lima orang," jelas Hotman.

Hotman tidak ingin hasil putusan pengadilan sebelumnya yang menjebolskan delapan terpidana ke penjara, bertentangan dengan putusan sidang Pegi kelak.

"Mau diapain negara ini," pungkasnya.

hotman paris minta tolong jaksa agung karena diacuhkan presiden jokowi soal kasus vina cirebon

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acuhkan permintaan Hotman Paris untuk membongkar kasus Vina Cirebon. (TribunBengkulu.com/Ist)

Hotman Minta Penyidik Diperiksa

Sebelumnya, Hotman Paris juga angkat bicara dan bikin heboh.

Pasalnya, Hotman menyebut dalang kasus Vina Cirebon gak akan terbongkar kecuali dengan 1 syarat.

Yakni penyidik kasus Vina Cirebon di tahun 2016 diperiksa.

Tanpa syarat tersebut, menurut Hotman, dalang kasus ini tak akan ditemukan.

Hotman Paris mengingatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus Vina 2016 dan 2024 beda. Satu kasus punya dua BAP jelas mengindikasikan ada yang salah.

“Padahal BAP tabun 2016 total bertentangan dengan BAP tahun 2024. Jadi something wrong,” kata Hotman Paris lewat video yang diunggah di akun Instagramnya.

Ia kemudian mengingatkan, jika BAP tahun 2024 dibawa ke pengadilan maka makin sah terbukti ada dua perkara yang sama tapi putusannya berbeda berdasarkan pada dua BAP yang bereda.

Hotman juga menyinggung soal 2 DPO yang dihapus karena fiktif.

“Dulu disebutkan, dua DPO itulah yang mengantar almarhum ke fly over. Itu di BAP. Kenapa penyidiknya tidak diperiksa yang 2016? Sementara sekarang katanya fiktif,” ujarnya.

Pegi Setiawan alias Perong kemudian ditangkap polisi di Bandung, belum lama ini.

Namun publik malah ragu, yang ditangkap bukan Pegi yang asli.

“Kemudian, dulu disebutkan, semua mengatakan Pegi adalah salah satu pelaku. Tapi, sekarang lima mengatakan bukan pelaku yang di 2024.

Apakah Pegi yang sama? Jadi kunci utamanya itu adalah penyidik di tahun 2016 itu harus diperiksa,” cetus Hotman Paris.

Setelahnya, pesohor dengan 9 jutaan pengikut di Instagram itu menyampaikan pesan terbuka kepada Propam Mabes Polri.

Hotman Paris mewanti-wanti jika penyidik tahun 2016 tak diperiksa, maka dalang pembunuhan tidak terbongkar.

“Halo Propam di mana kamu? Tanpa itu, (dalangnya) enggak akan terbongkar.

Keluarga Vina enggak bisa apa-apa karena tidak ada upaya hukum. Kami kuasa hukum keluarga Vina enggak bisa apa-apa karena saya ngerti hukum,” tutupnya.

Bukti Pegi Setiawan Dalangi Kasus Vina Cirebon Kurang Kuat

Cuma modal ijazah, Polda Jabar menduga Pegi Setiawan lah yang menjadi dalang kasus Vina Cirebon.

Hal ini mendapat komentar nyelekit dari Pakar Hukum Pidana Jamin Ginting.

Jamin menyoroti alat bukti yang digunakan untuk menetapkan Pegi sebagai DPO kasus Vina-Eki.

Mengingat pasal yang digunakan adalah pasal 340, maka Jamin Ginting menegaskan bahwa alat bukti yang digunakan tak boleh sederhana.

Harus ada scientific evidence yang di antaranya ada bukti CCTV, saksi dan tes DNA.

“Ini pasal 340, pembunuhan berencana yang ancamannya seumur hidup atau hukuman mati nggak bisa dengan alat bukti yang sederhana harus ada yang namanya forensik yang sifatnya scientific evidence,” tutur Jamin Ginting dikutip dari YouTube tvOneNews.

Berangkat dari hal itu, menurutnya ijazah belum dapat membuktikan keterlibatan Pegi dalam kasus Vina-Eki.

“Ijazah itu membuktikan apa? nama Pegi Setiawan banyak,” ujarnya.

hotman paris minta tolong jaksa agung karena diacuhkan presiden jokowi soal kasus vina cirebon

Kuasa Hukum Pegi Setiawan Ungkap Ciri-Ciri Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Berbeda dari Kliennya (Kolase Youtube Kompas TV)

Kuasa Hukum Yakin Pegi Setiawan Bebas

Kuasa Hukum Pegi Setiawan, Toni RM meyakini Pegi Setiawan tidak bersalah dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan akan dibebaskan.

Menurutnya, pihaknya telah memiliki bukti kuat yang dapat membuat Pegi Setiawan menang di praperadilan.

Praperadilan Pegi Setiawan akan digelar pada Senin, 24 Juni 2024 mendatang.

Toni RM mengungkapkan, salah satu bukti yang dapat digunakan adalah bukti chat dari Dede, teman Pegi.

Pegi dan Dede itu terekam pada tanggal 27 Juli 2016 hingag September 2016 silam.

Riwayat chat itu menunjukkan bahwa Pegi benar-benar berada di Bandung, Jawa Barat ketika peristiwa pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Kemudian pada 3 Agustus 2016, Dede juga sempat bertanya kapan Pegi balik dari Bandung ke Cirebon.

Namun Pegi Setiawan baru membalas chat Dede pada tanggal 1 September 2016.

Toni pun mengklaim bahwa Pegi berada di Bandung dan tidak tahu apa-apa soal tragedi pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

"Sampai dijawab 1 September saya tidak jadi pulang (ke Cirebon) karena motor saya dirampas oleh polisi. Ini sudah sangat jelas bukti yang sangat kuat."

"Bahwa komunikasi antara Dede dengan Pegi Setiawan menjelang kejadian dari Juli sampai September, memang Pegi Setiawan berada di Bandung dan tidak tahu apa-apa," kata Toni dilansir Tribun Jakarta, Senin (17/6/2024).

Lebih lanjut Toni menuturkan, saat itu Pegi menuliskan chat ke Dede bahwa dia tak jadi pulang karena dikira geng motor.

Motornya disita tapi Pegi tetap berpikir bagaimana menebus motor tersebut.

"Jadi dikiranya dia geng motor, motornya disita tapi pikirannya dia tetap nebus makanya dia bilang saya enggak punya uang buat nebusnya. Enggak ada pikiran pelaku pembunuhan, enggak ada," ujarnya.

Toni pun menilai, chat antara Dede dan Pegi ini bisa menjadi kuncian untuk memenangkan gugatan di sidang praperadilan nanti.

Ia optimis dapat memenangkan kliennya dari penetapan sebagai tersangka utama pembunuhan Vina dan Eky.

Terlebih menurut Toni, dari bukti yang ada, saksi, hingga jejak digital sudah jelas bahwa Pegi tak terlibat.

"Optimis kalau hakimnya enggak masuk angin udah jelas, sekarang alat buktinya apa? Kalau dari bukti-bukti, saksi-saksi kemudian chat-chat digital yang sudah jelas."

"Lalu alat bukti dari penyidik apa (menetapkan) Pegi Setiawan sebagai tersangka?" ujarnya. (**)

OTHER NEWS

50 minutes ago

Pusat Data Nasional lumpuh lebih dari sepekan, apakah kesalahan tata kelola PDNS atau kelalaian manusia?

56 minutes ago

Profil Robert Hutauruk Mantan Jenderal Kopassus yang Pimpin Operasi Cedera Kaki Prabowo Subianto

56 minutes ago

Polisi Siapkan 3 Alat Bukti Ini Menjawab Permohonan Praperadilan Pegi Setiawan

56 minutes ago

Persiapan Skuad Indonesia Praveen/Serena dan Dejan/Gloria Hadapi Pertandingan BWF Canada Open 2024

56 minutes ago

BMW R 1300 GS Adventure Segera Meluncur, Pakai Transmisi Otomatis

56 minutes ago

5 Pemain Anyar yang Dipilih Bos Persib Baru Adhitia Herawan,Empat Lokal Satu Gelandang Spanyol

56 minutes ago

SIM Format Baru Mulai Berlaku, Apa Saja yang Beda?

56 minutes ago

Simak, Begini Sistem Stroller yang Aman untuk Bayi

56 minutes ago

Kisah Lain Diego Costa Gagalkan 3 Penalti

56 minutes ago

Mengenal Diet Okinawa, Turunkan Berat Badan hingga Bikin Panjang Umur

56 minutes ago

Zhang Zhi Jie Meninggal, Aturan BWF soal Tim Medis Disorot

56 minutes ago

Resep Nasi Goreng Terasi,Gunakan Terasi Panggang

58 minutes ago

Ironis, Israel Dulu Minta Warga Gaza Pergi ke Selatan, Kini Perintahkan Evakuasi dari Sana

58 minutes ago

Kisah Pria Tersesat di Gunung 10 Hari: Bertahan Hidup Minum Air dari Sepatu

58 minutes ago

Kasus Pembuat Order Fiktif yang Digerebek Driver Ojol Berujung Damai

58 minutes ago

Pekan Ini, Manchester United Diklaim Rampungkan Transfer Sensasi Serie A Joshua Zirkzee

58 minutes ago

Berselebrasi seperti Ronaldo, Bellingham Terancam Sanksi

1 hour ago

Datang ke Nikahan Sahabat, Wanita Dapat Fasilitas Mewah, dari Hotel Bintang 5 sampai Uang Rp 9 Juta

1 hour ago

Profil dan Biodata Muhammad Fardhana,TNI yang Batal Menikahi Ayu Ting Ting karena Beda Prinsip

1 hour ago

Geng Ransomware Akan Beri Kunci Akses Sistem Pusat Data Gratis ke RI

1 hour ago

Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

1 hour ago

Jika Warren Buffet Wafat, Kemana Harta Rp2.080 Triliun akan Diwariskan?

1 hour ago

Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Melemah terhadap Dolar AS

1 hour ago

28 Tahun Terpisah,Pria di China Cari Ortu Kandung,Pilu Tahu Ayah Sudah Wafat,Kondisi Ibu Miris

1 hour ago

Uang Pengadaan Lahan Tol Cisumdawu Ratusan Miliar Belum Bisa Cair,Kajari Sumedang Ungkap Alasannya

1 hour ago

Heboh Isu Boikot Konser Bruno Mars yang Disebut Pro Israel, Sandiaga Buka Suara

1 hour ago

Mantan Bos BEI Imbau Investor Ritel Hindari Short Selling

1 hour ago

Promosikan Judi Online, 6 Influencer Ditangkap Polda DIY, 3 Masih Mahasiswa

1 hour ago

Polda Jabar Sanggupi Tantangan Pengacara Pegi Setiawan,Siap Bawa 2 Alat Bukti Sah

1 hour ago

Bursa Sanksi 53 Emiten Belum Setor Laporan Keuangan, Saham INAF hingga VIVA Masuk

1 hour ago

Hasil Copa America 2024: Tuan Rumah AS Tersingkir, Panama Temani Uruguay ke Babak 8 Besar

1 hour ago

Terungkap! Pemicu Server PDNS Down, Gara-Gara Satu User Ini

1 hour ago

KEJUTAN Hasil Euro Tadi Malam: Prancis Lolos dari Terkaman Belgia,Portugal Mujur Selamat di Penalti

1 hour ago

Alasan Timnas U16 Usai Digebuk Australia di ASEAN Boys Championship U16,Vietnam Tunggu Garuda Muda

1 hour ago

Hasil Copa America 2024: Uruguay dan Panama ke 8 Besar, AS Kandas

1 hour ago

Kalah Lawan Australia,Timnas Indonesia U16 Jumpa Vietnam di Perebutan Juara 3 Piala AFF U16

1 hour ago

Foto: Gol Bunuh Diri Bek Belgia Pastikan Prancis ke Perempat Final Piala Eropa

1 hour ago

Hari Ini, Pemprov Bakal Tertibkan Pengungsi WNA yang Pasang Tenda di Depan Kantor UNHCR

1 hour ago

12 PESAN SHIO Hari Ini Selasa 2 Juli 2024: Shio Naga Shio Kambing Shio Monyet Shio Anjing Shio Babi

1 hour ago

Momen Ronaldo Menangis usai Gagal Eksekusi Penalti di Euro 2024 hingga Akhirnya Menebus Kegagalan