SOSOK Dea,Lulusan Cumlaude UGM Jadi Tukang Bersih-bersih di Australia,tak Malu Bersihkan Toilet
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Dea Rachma, gadis berpredikat cumlaude lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) jadi tukang bersih-bersih di Australia.
Ia tak malu memamerkan pekerjaannya saat membersihkan toilet hingga dorong gerobak.
Sosoknya pun kini viral di media sosial.
Dea Rachma mengaku tak malu menjadi petugas kebersihan di luar negeri.
Bahkan ia tak menyesal dengan keputusannya bekerja sebagai tukang bersih-bersih meski lulusan cumlaude UGM.
Adapun kisah Dea Rachma viral setelah diunggah lewat akun TikToknya @dearaleyden beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Tribun Sumsel, Kamis (27/6/2024), Dea Rachma merupakan lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) dengan gelar predikat Cumlaude.
Sebelum menjadi cleaning service di Australia, Dea sempat bekerja di Jakarta.
Bahkan, dengan tubuh idealnya, Dea pernah menjajali dunia modeling sejak usianya 14 tahun.
Ia pun kerap mengikuti berbagai acara busana, untuk melakukan catwalk di panggung.
SOSOK Dea, Lulusan Cumlaude UGM Jadi Tukang Bersih-bersih di Australia, tak Malu Bersihkan Toilet (TikTok)
Kini, ia memilih banting stir terbang ke negeri Kangguru menjadi seorang pekerja cleaning service.
Belakangan ia menjadi sorotan viral di media sosial usai dibagikannya lewat akun TikTok @dearaleyden beberapa waktu lalu.
Tampak dari unggahannya, Dea sama sekali tidak malu memperlihatkan pekerjaannya.
Ia terlihat semangat ngepel, menyapu, membersihkan toilet, hingga mendorong gerobak sampah.
Dea menjalani pekerjaan itu dengan penuh syukur.
Ia tak malu, apalagi minder dengan keputusannya, karena menurut dia setiap perjalanan hidup itu ada maknanya.
Dea menilai, pekerjaannya saat ini merupakan sebuah pengalaman yang berharga.
"Ada sesuatu yang lebih mahal dari barang mewah, apa itu? Pengalaman," tutur Dea Rachma, dikutip pada Kamis (27/6/2024).
"Yang bahkan nggak bisa dibeli dengan uang. Jadi sekarang ini, aku lagi menikmati perjalananku disini, menjalani kesempatan yang aku dapetin disini," tambahnya.
Dea tidak menampik, dirinya cukup kesulitan dalam beradaptasi dari pekerjaan lamanya hingga menjalani pekerjaannya sekarang.
"Jujur, perubahan pekerjaan dari yang awalnya kerja full indoor jadi kerja full outdoor bikin aku stress, perubahannya cukup besar karena kerja fisik juga," tutur Dea.
"Jadi, memang nggak mudah. Again, it’s not easy. Tapi tetep kujalanin karena aku seneng," imbuhnya.
Mendapatkan pengalaman tersebut, Dea mengaku sangat menikmati setiap momennya.
"Kita nggak pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya, jadi nikmatin momen yang ada sekarang, karena waktu nggak bisa diulang," ujarnya.
"So, enjoy your life!" tambahnya.
Dalam unggahan lainnya, Dea Rachma juga menjawab rasa penasaran warganet yang sering mengira dirinya sebenarnya sedang menjalani kuliah S2 di Australia.
Kendati demikian, Dea menampiknya.
"Jadi, aku memang kerja full time sebagai cleaner saat ini, dan itu nggak menghilangkan value-ku sebagai lulusan UGM," ungkap Dea.
"My degree still sticks with me, karena bagaimana pun, aku pernah menempuh pendidikan di UGM dan alhamdulillah lulus," lanjutnya.
Pantas Lulusan Cumlaude UGM Pilih Jadi Tukang Bersih-bersih di Australia, Tak Menyesal: 5 Hari Libur (TikTok @dearaleyden)
Di sisi lain, Dea mengungkapkan alasan dirinya mengambil pekerjaan sebagai petugas kebersihan yaitu untuk memperpanjang visanya di Australia.
"Salah satu alasan kenapa aku ambil kerjaan cleaner ini adalah untuk extend visa ku di Australia, karena aku mau memaksimalkan kesempatan yang bisa aku dapat," tuturnya.
Dea merasa, pekerjaan ini merupakan suatu tantangan sendiri baginya yang ingin mencoba keluar dari zona nyaman.
"Sebetulnya aku bisa aja ambil kerjaan yang selaras dengan backgroundku, tapi saat itu aku dapat offer kerjaan ini, dan ini tantangan baru buatku, untuk keluar dari zona nyaman," jelasnya.
Dea pun menegaskan tidak ada sedikit pun hal yang ia sesali dengan menjadi petugas kebersihaan seperti saat ini.
"Jadi, nggak ada yang aku sesali. Aku mensyukuri apa yang aku dapat saat ini," tuturnya.
"Semoga, kalian juga bisa mendapatkan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru di luar zona nyaman kalian ya!" tandasnya.
Meski demikian, ia tak menampik ada rasa kesedihan karena kerap menerima komentar-komentar buruk dari warganet.
"Jujur aku sedih ketika ada orang yang bilang kalau ilmu (yang didapat di bangku kuliah) gak berguna. Di mana pun kita mencari ilmu, menurutku ilmu yang didapatkan tetap berguna," ungkap Dea.
"Dan banyak sekali orang-orang yang memandang rendah pekerjaan cleaner. Sedangkan, syarat untuk bisa mendapatkan visa WHV (Working Holiday Visa) Australia itu adalah harus lulus pendidikan D3/S1 atau sedang menempuh pendidikan minimal semester 4, dan juga harus ada tes IELTS minimum band 4.5," terangnya.
Jadi, kata Dea, jangan pernah memandang rendah suatu pekerjaan.
Sebab, apa pun pekerjaannya, selama itu tidak menyakiti orang lain atau merebut hak orang lain, maka pekerjaan itu mulia.
"Semua pekerjaan itu mulia, karena di balik orang yang pekerjaannya dianggap rendahan, ada tulang punggung yang berusaha menghidupi keluarganya dengan uang yang halal," kata Dea.
"So, be proud of what you are doing now. Additionally, I'm so proud of you," tambahnya.
(*/Tribun Medan)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com