Larang Keras Budaya Luar Masuk,Kim Jong Un Perintahkan Razia dari Rumah ke Rumah,Lakukan Hal Ini
TRIBUN-MEDAN.COM - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dilaporkan terus melakukan tindakan keras terhadap rakyatnya untuk menangkal pengaruh budaya luar yang masuk ke negaranya.
Bahkan terbaru, Kim Jong Un melakukan larangan terhadap pengantin pria menggendong istrinya di panggung dan mengenakan gaun pernikahan putih.
Larangan itu dikeluarkan Kementerian Unifikasi Korea Selatan, berdasarkan pengakuan dari ratusan pembelot.
Terkait kerasnya kehidupan masyarakat Korea Utara sudah dikeluarkan sejak tahun lalu.
Namun, pihak Korea Utara belum berkomentar atas laporan terbaru.
Razia dari rumah ke rumah
Dikutip dari BBC Internasional Jumat (28/6/2024), pencarian (razia) rumah ke rumah telah meningkat sejak 2021.
Para petugas mencari tanda-tanda adanya kebudayaan luar.
Tanda-tanda tersebut termasuk menggunakan gaun pernikahan putih, atau pengantin pria menggendong istrinya di punggung.
Ponsel warga juga digeledah dan diperiksa jika ada bahasa gaul budaya luar khususnya Korea Selatan pada pesan atau kontak mereka.
Kaca mata hitam juga dianggap sebagai upaya melawan revolusi, meski kenyataannya Kim Jong-un juga kerap memakainya.
Hukuman dari pelanggaran ini pun masih belum jelas.
Namun, tindakan keras terhadap budaya dari Korea Selatan, tampaknya menjadi lebih parah.
Undang-Undang (UU) pada 2020 menetapkan menonton atau mendistribusikan hiburan Korea Selatan dapat dihukum mati.
Laporan tahun ini juga menyertakan eksekusi mati terhadap petani yang berusia 22 tahun karena mendengarkan 70 lagu Korea Selatan, menonton lima film dan menyebarkannya.
Diperkirakan ini adalah satu-satunya laporan mengenai eksekusi yang dilakukan berdasarkan hukum penolakan ideologi dan budaya reaksioner yang muncul sejauh ini.
Sebuah video dari awal tahun ini telah menunjukkan dua remaja dijatuhi hukuman kerja paksa karena kejahatan serupa.
Berikan Putin Hadiah Anjing
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menerima hadiah sepasang anjing Pungsan dari Kim Jong Un (Yonhap news)
Di sisi lain, Kim Jong Un memberikan sepasang anjing Pungsan pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam sejumlah media diperlihatkan, bahwa anjing Pungsan hadiah dari Kim Jong Un itu tampak sehat.
Anjing khas asal Korea Utara itu terlihat putih bersih, dan sangat terawat.
Tapi tahukah Anda, bahwa anjing Pungsan ini sebenarnya adalah anjing pemburu.
Dilansir dari berbagai sumber, anjing Pungsan berasal dari dataran tinggi Kaema, yang masuk wilayah Kabupaten Phungsan di Korea Utara.
Kini, nama wilayah tersebut berganti menjadi Kabupaten Kim Hyong Gwon.
Meski begitu, nama Pungsan atau Poongsan tetap melekat pada anjing yang dikenal pintar tersebut.
Karena kepintarannya itu, anjing Pungsan sering dipelihara oleh warga Korea Utara.
Mereka bisa dilatih melakukan perburuan, hingga menjaga rumah.
Secara bentuk tubuh, anjing Pungsan ini memiliki berat berkisar 40 hingga 55 pound. Tingginya berkisar 20 inci.
Yang membuatnya makin istimewa, anjing Pungsan ini berotot dan juga gesit. Tak heran, anjing ini kemudian dijadikan hewan pemburu oleh masyarakat asli setempat.
Sering Diselundupkan
Karena anjing Pungsan ini termasuk istimewa, keberadaannya sering jadi incaran para pedagang ilegal. Anjing Pungsan ini dilaporkan sering diselundupkan ke perbatasan Korea Utara dan Tiongkok.
Banyak dari mereka yang ingin sekali memelihara anjing Pungsan ini. Terlebih, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tercatat sudah beberapa kali menjadikan anjing Pungsan sebagai hadiah bagi tamu negara.
Beberapa waktu lalu, Kim Jong Un juga pernah menghadiahkan anjing Pungsan pada Moon Jae-in, Presiden Korea Selatan.
Pemberian anjing Pungsan itu dilakukan di desa gencatan senjata Panmunjom pada September 2018 silam.
Kim memberikan sepasang anjing Pungsan pada Moon. Setelah pemberian itu, Moon kemudian merawatnya.
Dari sepasang anjing Pungsan pemberian Kim Jong Un itu, lahir enam ekor anak anjing Pungsan. Sayangnya, ketika Moon Jae-in lengser, perawatan anjing Pungsan ini terlantar. Pemerintahan yang baru, yang kala itu menggantikan Moon Ja-in tak mau memberikan biaya perawatan terhadap anjing khas Korea Utara tersebut.
Dirikan Monumen
Kora Utara menganggap anjing Pungsan ini sebagai 'harta budaya' atau hewan khas negara komunis tersebut. Sehingga, pada April 1956, dibuatlah monumen anjing Pungsan di Kora Utara.
Keberadaannya pun kian dilindungi oleh pemerintah setempat. Tak heran, Kim Jong Un kerap menjadikan anjing Pungsan sebagai hadiah. Sebab, anjing Pungsan menjadi kebanggaan warga Korea Utara, dan resmi didaftarkan sebagai hewan negara Korea Utara tahun 2014.
(*/Tribun-medan.com)