IKN Kaltim sudah Habiskan Dana APBN sebesar Rp 72,3 Triliun,Alasan Investor Asing Belum Mau Masuk

TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu proyek besar Jokowi yakni Ibu Kota Negara atau Ibu Kota Nusantara sudah menghabiskan anggaran yang besar.

Proyek IKN Kaltim yang digagas Jokowi ini sudah menyedot dana dari APBN hingga Rp 72,3 Triliun.

Namun, meski sudah menghabiskan APBN hingga Rp 72.3 Triliun, hingga saat ini belum ada satupun investor asing yang masuk.

Mengapa investor asing belum juga berminat masuk ke IKN Kaltim?

Proyek IKN Kaltim telah menyerap dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 72,3 triliun sepanjang tiga tahun belakangan.

Diketahui, anggaran IKN Kaltim itu meningkat setiap tahunnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat telah menggelontorkan anggaran IKN tahun 2022 sebesar Rp 5,5 triliun, lalu di 2023 sebesar Rp 27 triliun dan tahun 2024 sebesar Rp 39,8 triliun.

Padahal, postur APBN untuk pembangunan IKN hanya didesain sebesar 20 persen dari total kebutuhan anggaran IKN Rp 466 triliun atau sekitar Rp 93,2 triliun.

Artinya, bila mengacu pada rencana pos pendanaan IKN itu, gelontoran APBN sebesar Rp 72,3 triliun telah mencapai 77,57 persen.

Menanggapi hal itu, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga mewanti-wanti agar pemerintah khususnya Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dapat segera menggaet investor sebagai sumber pendanaan IKN baru.

“Biaya dari APBN tinggal sedikit saja dan bisa habis digunakan pada 2025-2026.

Tugas Otorita IKN-lah untuk bekerja keras mencari investor untuk mendanai pembangunan IKN.

ikn kaltim sudah habiskan dana apbn sebesar rp 72,3 triliun,alasan investor asing belum mau masuk

IKN KALTIM - Kantor Kementerian Koordinator I, di KIPP IKN Kaltim. IKN Kaltim sudah habiskan dana APBN Rp 72,3 Triliun. Alasan investor asing belum mau masuk ke proyek Ibu Kota Negara atau Ibu Kota Nusantara ini. (Dok Kementerian PUPR)

Dari sektor swasta (porsinya) 80 persen sebesar Rp 372,8 triliun,” ujanya Senin (24/6) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.

Upaya mendatangkan investor dipandang bakal menjadi tantangan besar, karena hingga saat ini investasi di IKN terkesan tak terlalu signifikan.

Nirwono berpandangan, lambannya geliat investasi di IKN salah satunya didorong karena kota tersebut didesain sebagai pusat pemerintahan bukan kota komersial atau kota bisnis.

Hal itulah yang kemudian menimbulkan kondisi wait and see di kalangan investor.

Terlebih, hingga saat ini belum terlihat jelas berapa populasi masyarakat IKN ke depan.

Sebagai siasatnya, Nirwono menilai pemerintah dapat melakukan pengembangan wilayah perkotaan di sekitar area mega proyek tersebut, tujuannya agar ekosistem investasi di sana dapat terdongkrak.

“Otorita IKN dapat mulai memasarkan rencana pengembang wilayah perkotaan (WP), masih ada 8 WP di luar KIPP IKN yang bisa dikembangkan sebagai kota industri, kota riset dan pendidikan, kota bisnis, hingga kota wisata,” imbuhnya.

Imbal Hasil yang Diinginkan Investor

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya terus mendorong masuknya investasi asing di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Basuki menjelaskan, Otoritas IKN tengah mempercepat proses masuknya investasi asing yang saat ini telah ada beberapa surat terkait minat investasi alias letter of intent (LOL) agar segera dilakukan groundbreaking di Juli 2024 mendatang.

Dia bilang, para calon investor rata-rata mengincar imbal hasil investasi atau internal rate of return (IRR) yang cukup signifikan yakni di atas 12 persen.

“Kalau IRR biasanya sama saja mau asing mau nasional kalau IRR di atas 12 persen pasti menarik,” ungkap dia.

Ada yang Salah sejak Awal IKN

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai Ibu Kota Nusantara (IKN) melihat bahwa dari sejak awal pemerintah sudah salah membangun komunikasi.

Menurut Piter, pemindahan Ibu Kota bukan untuk mengejar investasi di pusat kota pemerintahan melainkan di kawasan sekitar IKN.

“IKN itu kan memang bukan ladang investasi harusnya yang dikomunikasikan itu sejak awal, kita ini mau bangun kota yang diharapkan ada investasi bukan di IKN tapi sekitarnya,” ucapnya kepada Tribun, Kamis (13/6/2024).

Dia menyampaikan bahwa IKN memiliki potensi investasi yang sangat besar untuk dikembangkan tetapi bukan hanya di satu titik.

Investor akan lebih tertarik melakukan investasi apabila apa yang direncanakan pemerintah sudah berwujud.

“Ibaratnya begini apabila ada sebuah mall mau dibangun namun pembangunannya belum jadi, apakah orang-orang mau membangun lapaknya di situ kan enggak,” ujar Piter.

“Minimal gedungnya jadi dulu, kalau tidak mana mau,” tambahnya.

Dia menegaskan seharusnya menyampaikan bahwa pembangunan IKN ini secara bertahap.

Penting agar pemerintah mengevaluasi komunikasi bahwa percepatan investasi bukan hanya terkonsentrasi di IKN.

Akan tetapi modal asing itu harus masuk kepada Provinsi Kalimantan secara menyeluruh utamanya Kalimantan Timur.

“Itu menurut saya yang harus disampaikan pemerintah agar modal asing itu masuk,” ungkapnya.

Dosen Perbanas Institute Itu memandang terhambatnya investor luar negeri bukan karena menunggu kabinet pemerintahan baru.

Sebab IKN jelas bukan tujuan investasi, dia adalah sebuah kota, bukan pabrik.

“Yang harus didorong adalah investasi di kota-kota sekitar IKN yang seharusnya direncanakan menjadi pusat industri baru. Seperti Balikpapan dan Samarinda,” pungkasnya, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Investor Asing Masih Ogah Masuk IKN, Ekonom: Komunikasi Pemerintah dari Awal Salah.

Tunggu Tahap II

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui investor asing hingga kini belum masuk ke Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kaltim.

Hal tersebut disampaikan Bahlil ketika rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (11/6/2024).

Di hadapan anggota DPR, Bahlil belum bisa menyampaikan perusahaan mana saja yang sudah menandatangani nota kesepahaman dengan IKN sebab rapat tersebut lebih membahas ke anggaran Kementerian Investasi pada 2025.

“Agar lebih detail penjelasannya mungkin kami laporkan secara tertulis perusahaan-perusahaan yang sudah membangun MoU (Memorandum of Understanding), membangun kesepakatan dan kapan agar saya tidak salah ngomong,” kata Bahlil.

Bahlil menjelaskan, saat ini investor asing belum masuk IKN karena infrastruktur untuk masuk ke klaster pertama belum selesai 100 persen.

Klaster pretama IKN mencakup kawasan inti pemerintahan, seperti presiden dan wakil presiden, lembaga tinggi negara.

Termasuk di antaranya, MPR, DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan BPK.

Bahlil mengatakan, pemerintah masih melakukan percepatan agar infrastruktur tersebut selesai dibangun.

Rencananya, investor asing baru masuk IKN ketika pembangunan ibu kota yang baru memasuki tahap II.

“Jadi, kalau ditanya investasi di IKN ada atau tidak, semuanya dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri),” ujar Bahlil.

"Untuk sementara, (investor) asingnya kapan? Mereka sudah melakukan komunikasi dengan kita kawan mereka bisa memulai. Tapi, kita katakan bahwa setelah tanggal 17 Agustus (2024) baru kita lihat karena infrastruktur mereka di klaster kedua itu baru bisa di-clear-kan,” tambahnya.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengatakan, pihaknya akan melampirkan secara tertulis kepada DPR daftar perusahaan yang sudah menjalin MoU dengan OIKN.

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

OTHER NEWS

57 minutes ago

LPEI Diduga Fraud, Sri Mulyani Tetap Ajukan PMN Rp10 Triliun

57 minutes ago

Final Kepagian Timnas Spanyol Vs Jerman di Babak 8 Besar,La Furia Roja 9 Kali Bernasib Buruk

57 minutes ago

Temuan Serigala Siberia Terawetkan di Es Selama 44.000 Tahun

57 minutes ago

Bocoran Konsumsi BBM Generasi Terbaru Honda Freed, Tembus 25 Kpl

57 minutes ago

Jadwal 16 Besar Euro 2024 Hari Ini: Rumania vs Belanda dan Austria vs Turki

1 hour ago

Tembus Ratusan Miliar, Ini Hitung-Hitungan Mentah Program Lapis Rangka eSAF Gratis Honda

1 hour ago

Kemenag Buka Seleksi Calon Imam Masjid di Uni Emirat Arab, Terakhir 3 Juli

1 hour ago

Gara-gara Selebrasi Golnya,Jude Bellingham Berisiko Dilarang Tampil di Perempat Final Euro 2024

1 hour ago

MPLS Membangun Fondasi Awal yang Kuat di Sekolah

1 hour ago

Renungan Harian Katolik Selasa 2 Juli 2024,Tuhan Tidak Tidur

1 hour ago

Jadwal Balap Selanjutnya MotoGP Jerman 2024,Down Performa dan Kesialan Marquez di TT Assen

1 hour ago

Harga Emas Antam Naik Rp 5.000, Jadi Rp 1.368.000 per Gram

1 hour ago

Viral 2 Pasangan Ini Bertengkar Gara-gara Rebutan Spot Foto di Tempat Wisata,Tak Malu Jadi Tontonan

1 hour ago

Manchester City Beri Lampu Hijau Banderol Harga 8 Digit Bruno Guimaraes dari Newcastle

1 hour ago

Elektabilitas Kaesang Melejit versi LSI,Cek Survei Terbaru dari 5 Lembaga Lain,Masihkah Dominan?

1 hour ago

Prediksi Skor dan Line Up Rumania Vs Belanda: Live Straming Euro 2024 Babak 16 Besar Hari Ini

1 hour ago

Lupakan Joshua Zirkzee,AC Milan Fokus Pada Striker Jebolan Copa America 2024

1 hour ago

Tekuk Timnas Indonesia 5-3,Australia Lawan Thailand di Final Piala AFF U6 2024

1 hour ago

Ramalan Zodiak Libra,Scorpio,Sagitarius Selasa 2 Juli 2024: Cinta,Karier,Keuangan,Kesehatan

1 hour ago

5 Fakta Kandasnya Hubungan Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana

1 hour ago

Malware Lama Muncul Lagi di HP Android, Lebih Canggih dan Bisa Bobol Rekening Bank

1 hour ago

Israel Dilaporkan Bakal Gempur Lebanon Akhir Juli,tapi Bisa Batal jika Hizbullah Hentikan Serangan

1 hour ago

Cek Harga LCGC per Juli 2024, Siapa Paling Murah?

1 hour ago

Masih Ada Komunikasi Saat Momen Ulang Tahun,Ayu Ting Ting Beber Perlakuan Lettu Fardhana: Jam 12

1 hour ago

Trilogi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Bakal Rilis di Bioskop

1 hour ago

5 Jenderal Bintang 3 Polri dari Sulsel Punya Karir Mentereng: Dua Pernah Jabat Wakapolri

1 hour ago

Review Film "WAKE", Ambisi Berakhir dengan Mimpi Buruk

1 hour ago

Nova Bongkar Biang Kerok Kekalahan Indonesia dari Australia di Piala AFF U-16, Owalah

1 hour ago

Pijat Bayi Berikan Banyak Manfaat, Berikut 5 Teknik Rekomendasi yang Menyenangkan untuk Si Kecil

2 hrs ago

Blak-blakan KPK Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

2 hrs ago

[HOAKS] Jokowi Akan Pecat Polisi di Cirebon jika Kasus Vina Tidak Terpecahkan

2 hrs ago

[POPULER NASIONAL] Pemerintah Temukan Biang Kerok Peretasan PDN | Perdebatan Sekjen PKS Vs Kaesang

2 hrs ago

Pantas Halimah Dulu Jadi Mantu Kesayangan Soeharto,Ayahnya Bukan Orang Sembarangan,Sosok Penting

2 hrs ago

DPR Anggap Menag Salahi Aturan, Komisi VIII Dorong Pembentukan Pansus

2 hrs ago

Kelompok Hacker Brain Cipher Akan Rilis "Kunci" Enkripsi PDNS 2 Gratis

2 hrs ago

Pantai Tanjung Dewa di Tanah Laut: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

2 hrs ago

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

2 hrs ago

EURO 2024: Roberto Martinez Masih Percaya Cristiano Ronaldo?

2 hrs ago

Tank Maju ke Gaza, Jihad Islam Palestina Luncurkan 20 Roket ke Israel

2 hrs ago

2 Pemain Tinggalkan Persib di Liga 1,Umuh Muchtar Santai,Pilar Persija Gabung Skuat Bojan Hodak?