Alasan Dian Permana Ketua Panitia Konser di Tangerang Kabur Usai Larikan Uang,Ngaku Tenangkan Diri

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap alasan Dian Permana, ketua panitia Lentera Festival di Tangerang kabur ke Banten, mengaku ingin menangkan diri.

Diketahui, Muhammad Dian Permana Angga, ketua panitia konser Lentera Festival di Tangerang akhirnya berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang, Rabu (26/6/2024).

Dian Permana ditangkap di kawasan Leuwidamar, Baduy, Banten usai melarikan uang penonton konser Lentera Festival di Tangerang.

Adapun alasan ketaua panitia kabur ke Leuwidamar, Baduy, Banten mengaku untuk menenangkan diri.

Ia pun menyadari jika tengah dicari pihak kepolisan, vendor dan penonton.

Hal ini diungkap oleh ucap Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazarudin.

"Jadi yang bersangkutan melarikan diri ke Kabupaten Lebak. Rumah itu tempat menenangkan diri. Makanya dia ke sana," ucap Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazarudin saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2024). Dikutip dari Kompas.com

Arief mengatakan, rumah itu milik salah satu kerabat MDPA.

Tersangka kabur kesana diduga untuk menghindari polisi yang memburunya.

"Jadi bahasa 'menenangkan diri' itu untuk menghindari dicari orang," kata Arief.

alasan dian permana ketua panitia konser di tangerang kabur usai larikan uang,ngaku tenangkan diri

Inilah tampang Muhammad Dian Permana Angga, ketua panitia konser Lentera Festival di Tangerang akhirnya berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang. (Ig@infobalaraja)

Hingga saat ini, polisi masih mendalami pemeriksaan MDPA. Arief belum menjelaskan berapa uang tiket konser yang digelapkan MDPA.

"Kami akan sampaikan modus operandi dan lain-lain pada konferensi pers. Sekarang masih pendalaman," tutur Arief.

Ditetapkan Tersangka

Kini ketua panitia tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka setelah pihak kepolisian melakukan gelar perkara.

"Sudah jadi tersangka. kita tetapkan menjadi tersangka berdasarkan bukti cukup dan dari hasil gelar perkara penyidik Polres," kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazarudin saat dihubungi, Kamis (27/6/2024). Dikutip dri Tribunnews.com

Adapun Dian ditangkap di kawasan Leuwidamar Baduy, Lebak, Banten pada Rabu (26/6/2024) kemarin tanpa perlawanan.

"Tidak (melakukan perlawanan saat ditangkap)," tuturnya.

Atas perbuatannya, Dian dijerat dengan dugaan tindak pidana perlindungan konsumen dan atau tindak pidana penipuan dan atau tindak pidana penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 Ayat (1) Jo Pasal 81 huruf f dan/atau Pasal 62 Ayat (2) Jo Pasal 16 , Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 378 KUH-Pidana dan atau Pasal 372 KUH-Pidana.

Diketahui, Satreskrim Polresta Tangerang akhirnya berhasil meringkus Muhammad Dian Permana Angga selaku Ketua Panitia Penyelenggara Konser Tangerang Lentera Festival.

Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono membenarkan soal penangkapan tersebut.

"Benar, sudah (ditangkap)," kata Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi, Rabu (26/6/2024). Dikutip dari Kompas.com

Baktiar mengatakan, MDPA ditangkap di kawasan Leuwidamar, Baduy, Banten.

"Ditangkap di kawasan Leuwidimar," ucap dia.

Adapun penangkapan terhadap Muhammad Dian diunggah oleh salah satu akun sosial media Instagram @infobalaraja, Rabu (26/6/2024).

Foto pelaku saat ditangkap terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam dan tengah di dalam sebuah mobil.

Ia tampak diapit 2 polisi saat berada dalam mobil.

Sementara dalam potret lainnya, tersangka tampak pasrah diapit 4 aparat kepolisian.

Tersangka mengenakan kaos dan celana panjang warna hitam.

Sebelumnya, kericuhan Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) yang diselenggarakan di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (23/6/2024) tengah viral dimedia sosial.

Adapun kericuhan bermula saat Guyon Waton dan NDX AKA batal tampil dalam konser tersebut.

Dalam peristiwa tersebut ratusan penonton yang hadir melampiaskan amarahnya dengan melempari panggung, merusak pagar pembatas, hingga membakar alat pengeras suara musik atau sound system.

Hal itu lantaran pihak vendor sound dan lighting juga enggan melanjutkan acara lantaran belum dibayar penuh oleh pihak panitia.

8 Orang Diperiksa

Sebelumnya, Jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Pasar Kemis telah melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi.

Menurut Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, saksi yang diperiksa itu merupakan pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konser.

"Yang sudah diperiksa sampai sore hari ini (Senin) dari pihak vendor ada 5 orang dan panitia penyelenggara ada 3 orang, jadi total 8 orang yang sudah kami periksa," kata Ucu, Senin (24/6/2024), dilansir TribunTangerang.com.

Ucu menambahkan, terdapat tiga kasus yang tengah didalami oleh pihak kepolisian buntut kericuhan konser musik di Tangerang itu.

Termasuk dari kerugian vendor yang menghadirkan peralatan menggelar konser.

Kemudian, kerugian penonton yang telah membeli tiket.

"Jadi sambil proses penggelapan dana oleh panitia ini berjalan, penyelidikan untuk hal berikutnya juga berjalan, serta tim opsnal juga bergerak, jadi semua beriringan," jelasnya.

"Kemudian bisa jadi ada potensi massa, warga ataupun penonton yang akan diamankan untuk kasus pengerusakan fasilitas saat konser batal dilaksanakan," lanjut Ucu.

Saat ini, pihak kepolisian tengah memburu dalang dari gagalnya penyelenggaraan festival musik tersebut.

Kronologi Kericuhan

Dikutip dari TribunTangerang.com, Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi mengatakan, kercuhan tersebut bermula ketika Lentera Festival menggelar konser musik yang seharusnya dimulai sekira pukul 19.00 WIB.

Pintu masuk menuju area konser pun telah dibuka sejak sore hari hingga dipadati oleh ratusan penonton yang telah membelk tiket.

Namun demikian hingga pukul 19.15 WIB acara tersebut tidak kunjung dimulai. Area panggung nampak gelap dan sepi, tanpa ada kehadiran pembawa acara.

Penonton yang geram pun mulai menyerukan agar acara segera dimulai oleh panitia dengan sorak sorai yang menimbulkan keriuhan.

Hingga 15 menit berlangsung tidak ada tanda-tanda panitia yang akan membuka acara konser, penonton pun kesal dengan melampiaskan kekecawaannya masing-masing hingga kericuhan tidak dapat terelakan.

"Peristiwa berawal dari keriuhan penonton yang kesal acara tidak kunjung dimulai, sehingga mereka berteriak menagih kepada panitia," ujar Ucu saat dikonfirmasi awak media, Minggu (23/6/2024) malam.

"Sampai sekira pukul 19.00 WIB hingga 19.30 WIB, situasi mulai tidak terkendali karena merasa kecewa kepada penyelanggara konser tersebut," imbuhnya.

Menurut Ucu, aksi para penonton tersebut didasari kekecewaan lantaran masyarakat telah hadir dan membeli tiket masuk di atas harga sekira Rp 115.000.

Kekesalan masyarakat semakin menjadi ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung atau offline di lokasi meskipun mengetahui acara bakal batal untuk diselenggarakan.

"Kerusuhan ini terjadi mulai sekitar jam 19.00 WIB, karena penonton masih ada yang nagih-nagih kalau mereka hadir di lokasi itu membayar tiket baik secara online ataupun offline," kata dia.

"Jadi panitia penyelenggara ini tidak membayar artis yang akan tampil, kan kalau enggak ada artisnya acara juga enggak bisa dimulai," sambungnya.

Situasi semakin malam, akhirnya situasi tidak dapat terkendali. Ratusan penonton yang hadir mulai melempar panggung sebagai bentuk kekecewaan.

Bahkan alat pengeras suara atau sound system berukuran besar turut serta menjadi sasaran amukan masyarakat hingga dibakar dan membuat api membumbung tinggi.

"Kalau sound system iya benar dibakar sama penonton, cuma enggak sampai melebar kemana-mana hanya di sound system itu saja," tuturnya.

"Justru panggungnya enggak diisi-isi sama orang, panitianya malah gak berani memunculkan diri pada saat pelaksanaannya, makanya penonton merasa kecewa dan marah," terangnya.

Ucu memastikan, saat ini situasi di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah berhasil dikendalikan dan berangsur-angsur kondusif.

Sebab aparat kepolisian langsung mengambil kendali acara konser tersebut dengan tampil di hadapan penonton untuk mengumumkan bahwa konser dihentikan.

"Sudah kami himbau kepada penonton untuk balik kanan (pulang), karena konser musik ini kami hentikan, karena enggak ada artisnya," ucapnya.

"Jadi situasi sekarang sudah clear, sudah tidak ada penonton, kami juga mengerahkan sebanyak 120 personil gabungan kepolisian dengan TNI untuk mengamankan acara ini." jelas Ucu.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

OTHER NEWS

2 hrs ago

Hasil Sprint MotoGP Belanda: Pecco Bagnaia Terlalu Perkasa, Marquez Tumbang

2 hrs ago

Sosok Davina Karamoy Pemeran Rani di Ipar Adalah Maut,Cewek Manado yang Punya Kakak dan Adik Kembar

2 hrs ago

Humor Dijauhi Artikel Utama?

3 hrs ago

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

3 hrs ago

Duh, Ternyata Begini Efek Mencuci Mobil di Bawah Terik Matahari

3 hrs ago

Daftar Harga HP Samsung Periode Juni 2024: Galaxy A55 5G,Galaxy A15,Galaxy S24,Galaxy Z Fold5

3 hrs ago

Mencekam! Juara Bertahan Tumbang, Prancis Masuk Final VNL 2024

3 hrs ago

7 Cara Hilangkan Rasa Ngantuk,Selain Minum Kopi juga Bisa Melakukan Hal Ini

3 hrs ago

Dzikir dan Doa Setelah Salat 5 Waktu

3 hrs ago

EURO 2024 - Siapa Bomber Utama Lawan Denmark, Pelatih Timnas Jerman Ogah Turuti Netizen

3 hrs ago

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

3 hrs ago

Daftar 23 Pemain Persija yang Ikut Latihan Perdana, Ada Wajah Baru dan Dua Legiun Asing Absen

3 hrs ago

Akhirnya Epson Luncurkan Proyektor Pertama Buatan Anak Bangsa

3 hrs ago

Pasukan Khusus Angkatan Laut AS Pakai Mobil Salju Keren

3 hrs ago

PAN Resmi Usung 8 Cagub-cawagub, Ini Daftarnya

3 hrs ago

Dua Fakta Pilu Tersingkirnya Italia di 16 Besar Euro 2024: Sejarah Emas Gli Azzurri Runtuh

3 hrs ago

Manajemen By Amplop, Metode Sederhana Buat Keuangan Lebih Teratur

3 hrs ago

Sandy Canester dan Indra Qadarsih Kolaborasi Garap Proyek Musik Vokalis Engage in Vengeance

4 hrs ago

Kapten Slovakia Jelaskan Cara Singkirkan Inggris di Babak 16 Besar Euro 2024

4 hrs ago

Ucapan Toni RM Bisa Bikin Pegi Cianjur Cemas,Pengakuan Anggota Moonraker Buat Heran Dedi Mulyadi

4 hrs ago

Jadi Mualaf Usai Mengalami Pengalaman Spiritual

4 hrs ago

Mengenal Tempat Malaikat Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad SAW di Arab Saudi

4 hrs ago

Nasib Terbaru Eks PNS Pajak Pilih Resign dan Jadi Tukang Gosok WC,Profesi Baru Bikin BB Turun 13Kg

4 hrs ago

Serius Usung Marshel Widianto di Pilkada Tangsel,Partai Gerindra Akan Beri Pembekalan

4 hrs ago

9 Resep Minuman Herbal untuk Asam Urat, Pilihan Obat Alami

4 hrs ago

Rencana Sang Kakek pun Ambyar

4 hrs ago

Ustaz Adi Hidayat di Tasikmalaya,Dari Bergurau Bahasa Sunda Sampai Turun Panggung Hujan-hujanan

4 hrs ago

Gempa 4,0 Magnitudo Guncang Seram Bagian Timur

4 hrs ago

Cek Kode Redeem Genshin Impact 30 Juni 2024 Klaim Primogem dan Mora Gratis Segera

4 hrs ago

Akhirnya Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Pertama Ngaku Membunuh,Ditemui Keluarga,Ini Pesannya

4 hrs ago

Masyaallah, Cerdasnya Almira Cucu SBY, Intip Pesona Putri AHY saat Ikuti Konferensi AYIMUN 2024, Aksinya Banjir Pujian Netizen!

4 hrs ago

Tentara Israel Kelelahan,Belum Siap Perang di Lebanon,Kata Sebuah Laporan

4 hrs ago

Menpora Optimistis Timnas Indonesia Bisa Bersaing dengan Lawan-lawan Berat di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

4 hrs ago

LINE UP Jerman vs Denmark di 16 Besar Euro 2024,Adu Cerdik Cetak Gol Musiala dan Eriksen

4 hrs ago

Cerita Linda Tak Disetujui Arwah Vina Bicara ke Media,Alasannya Karena Takut Nyawa Terancam

4 hrs ago

Pakar Sebut PDN Selevel Amazon, tapi Adminsitrasinya Seperti Warnet

4 hrs ago

5 Tempat Wisata Air di Sumatera Utara yang Ramah Anak,Cocok Disambangi saat Libur Sekolah

4 hrs ago

Jelang Euro 2024 Portugal vs Slovenia,Cristiano Ronaldo Apes Buntut Ulahnya di Al Nassr

4 hrs ago

Hoegeng Jenderal Polisi Melawan Rezim Orde Baru,Dipecat Soeharto

4 hrs ago

Ternyata HP Eki Pacar Vina Cirebon Tak Disita,Iptu Rudiana Percaya Aep Dibanding Cari Jejak Digital