Ramai Dibicarakan di Kasus Vina,Iptu Rudiana Muncul di Lomba Bulutangkis Polres Cirebon Kota

TRIBUNJAKARTA.COM -  Iptu Rudiana, ayah almarhum Eky yang tewas dengan Vina di Cirebon 2016 silam tiba-tiba muncul ke publik dalam sebuah lomba bulutangkis.

Padahal nama Rudiana sedang ramai dibahas terkait kasus anaknya yang saat ini sedang diusut kembali Polda Jawa Barat.

Bahkan sejumlah media kesulitan menemui Rudiana yang saat ini menjabat Kapolsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota.

Pada sebuah foto yang beredar, terlihat Rudiana mengenakan pakaian olahraga bertuliskan 'SAMAWA' khas jargon Polres CIrebon Kota.

Ia memegang raket seraya tersenyum tanpa kacamata yang biasa ia kenakan.

Dikutip dari Kompas TV, foto tersebut diunggah oleh Humas Polres Cirebon Kota dengan narasi perlombaan bulu tangkis dalam rangka Hari Bhayangkara ke -78.

Selain Rudiana  tampak beberapa pejabat Polres Cirebon Kota, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Rano Hadiyanto dan Kasat Narkoba AKP Ma'ruf Murdiyanto.

Namun dalam beberapa menit, foto itu kemudian dihapus oleh Humas.

Liga Desak Rudiana Buka-Bukaan

Sebelumnya diberitakan, Rudiana didesak buka-bukaan bercerita yang sesungguhnya tentang kasus Vina dan Eky.

Desakan itu disampaikan Liga Akbar, salah satu saksi kunci pembunuhan Vina dan Eky yang kini berubah haluan.

Berita acara pemeriksaan (BAP) Liga 2016 silam, menjadi dasar polisi merangkai kronologi awal pembunuhan sejoli tersebut.

Namun, setelah delapan tahun berselang, Liga mencabut BAPnya dan mengatakan bahwa BAP yang ditekennya dulu merupakan rekayasa penyidik.

Sebelum meneken BAP skenario itu, Liga sempat bertemu dengan Rudiana dua kali.

Selain Liga, Rudiana juga menyelidiki kasus yang menyebabkan putranya tewas itu dengan menemui sejumlah saksi.

Liga merasa Rudiana mengatahui banyak hal terkait kematian anaknya dan Vina yang penuh kejanggalan.

Salah satu yang dilakukan Rudiana selain menemui Liga adalah menemui Aep.

ramai dibicarakan di kasus vina,iptu rudiana muncul di lomba bulutangkis polres cirebon kota

Presiden Jokowi menolak mengampuni 7 terpidana kasus Vina.

Aep merupakan pekerja cuci steam di dekat SMPN 11 Kota Cirebon yang bersaksi melihat sekelompok pemuda, termasuk Pegi Setiawan menimpuki Vina dan Eky lalu mengejarnya.

Liga yang sudah buka-bukaan kini mendesak Rudiana juga melakukan hal yang sama.

"Ingin keterbukaannya saja (dari Rudiana), kejujurannya," kata Liga kepada awak media di Cirebon, Jumat (14/6/2024), dikutip dari Kompas TV.

Liga pun menggunakan kata-kata dari penyidik yang delapan tahun silam memaksanya meneken BAP palsu, yaitu dengan alasan mengasihani para korban.

"Kasihan sama almarhum Eky dan Vina," kata Liga.

"Kasihan juga dengan para terpidana," lanjutnya.

BAP yang diteken Liga dalam kondisi terpaksa dan keterangan saksi Aep pada tahun 2016 itu membuat delapan orang ditangkap dan divonis sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky.

Mereka adalah Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal.

Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis selapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak.

Tiga orang atas nama Pegi, Andi dan Dani dinyatakan buron.

Terkini, pria bernama Pegi Setiawan ditangkap karena dianggap pelaku yang buron tersebut. Aparat Polda Jawa Barat (Jabar) menyebut Andi dan Dani tidak ada dan menghapusnya dari daftar pencarian orang (DPO).

Hasil Pemriksaan Rudiana Disorot

Terkini, Rudiana sempat diperiksa Itwasum hingga Propam Polri terkait keterlibatannya di kasus Vina Cirebon, terutama dalam hal penyidikannya delapan tahun lalu.

Namun, Rudiana yang dituding sejumlah pihak diduga merekayasa kasus tersebut, dinyatakan tidak melanggar etik.

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menyinggung hasil pemeriksaan Rudiana yang dilakukan Propam Polri.

Reza menjelaskan pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho yang menyatakan bahwa Iptu Rudiana sebagai ayah korban diperiksa Propam dan Itwasum, membingungkan.

"Mengapa, dalam pemeriksaan, Iptu Rudiana diposisikan selaku ayah korban?" tanya Reza, dalam pernyataannya seperti dilansir dari WartaKotalive.com, Jumat (21/6/2024).

"Jelas, tidak ada satu butir pun dalam Kode Etik Profesi Kepolisian yang Rudiana langgar, ketika empat jenis etika Polri dihadap-hadapkan ke Rudiana selaku orangtua korban," kata Reza.

Menurut Reza, apa pun itu, karena pemeriksaan, mungkin sidang etik diselenggarakan secara tertutup, maka tidak ada yang bisa masyarakat sanggah.

"Mekanisme banding pun hanya disediakan bagi terduga pelanggar, yakni personel Polri sendiri. Jadi, terpatahkan segala dugaan publik," kata Reza.

Secara konkret, Reza mencermati Etika Kelembagaan Pejabat Polri.

Khususnya terkait larangan dalam penegakan hukum, sebagaimana dimuat pada pasal 10 ayat (2) pada Peraturan Polri 7/2022.

"Pertama, Rudiana, di dalam laporan kepolisian yang ia buat pada 31 Agustus 2016, menyebut kedua korban ditusuk. Secara kontras, laporan pemeriksaan dokter umum (27 dan 28 Agustus 2016) dan dokter forensik (6 September 2016) sama sekali tidak mencantumkan ihwal penusukan apa pun pada tubuh kedua korban," papar Reza.

Namun, tambah Reza, pasca pemeriksaan Propam dan Itwasum, Rudiana tidak bisa lagi dianggap 'merekayasa dan memanipulasi perkara yang menjadi tanggung jawabnya dalam rangka penegakan hukum'.

"Rudiana juga tampaknya tidak akan terbukti membuat laporan palsu (pasal 220 KUHP)," kata Reza.

Kedua menurut Reza, jika mengacu laporan kepolisian yang dibikiin Rudiana, maka akan muncul pertanyaan.

"Di manakah senjata tajam samurai, misalnya yang dipakai untuk menusuk kedua korban?" katanya.

"Entahlah. Pastinya, pasca pemeriksaan Propam dan Itwasum, tidak boleh masyarakat berprasangka bahwa Rudiana telah 'mengurangi, menambahkan, merusak, menghilangkan dan/atau merekayasa barang bukti'" ujar Reza.

Ketiga ujar Reza, informasi dari para penasehat hukum, sekian tersangka (sekarang berstatus terpidana) dianiaya selama pemeriksaan.

Terpidana anak, Saka Tatal, kata Reza, secara langsung dan terbuka juga mengutarakan berbagai bentuk kekejaman yang ia terima dari pihak-pihak yang ia sebut sebagai polisi selama menjalani pemeriksaan.

"Tapi, pasca pemeriksaan Propam dan Itwasum, klaim telah terjadi penganiayaan serta-merta terpatahkan," ujar Reza.

"Pencabutan keterangan dalam BAP, yang dilakukan sekian banyak saksi pada waktu belakangan ini, juga tidak boleh dicurigai sebagai pertanda mereka diarah-arahkan atau ditekan oleh interogator," tambah Reza.

Dengan kata lain, menurut Reza, tidak tersedia lagi alasan untuk berburuk sangka bahwa Rudiana 'melakukan pemeriksaan terhadap seseorang dengan cara memaksa, intimidasi dan atau kekerasan untuk mendapatkan pengakuan'.

Keempat, papar Reza, Rudiana, saat peristiwa di tahun 2016, menjabat sebagai Kasatresnarkoba Polresta Cirebon.

Pada sisi lain, media mewartakan, Rudiana justru pihak yang menyelidiki, menginterogasi, dan menangkapi sejumlah orang yang dianggap sebagai pelaku pembunuhan berencana atas Eky dan Vina.

"Padahal, peristiwa dimaksud merupakan pidana umum, bukan kasus narkoba," tegas Reza.

Tambahan lagi, kata Reza, saat mengumumkan hasil pemeriksaan oleh Propam dan Itwasum, Kadiv Humas Mabes Polri menyebut Iptu Rudiana sebagai ayah korban.

"Terlepas dari itu, sangkaan khalayak luas bahwa telah terjadi sejumlah konflik kepentingan dan hilangnya objektivitas pada diri Rudiana harus ditepis jauh-jauh," ujarnya.

Dengan kata lain, menurut Reza, pasca pemeriksaan Propam dan Itwasum, terlarang bagi siapa pun untuk menilai Rudiana 'melakukan keberpihakan dalam menangani perkara'.

"Alhasil, suka tak suka, sepakat tak sepakat, mari setop pening kepala. Aamini saja simpulan pemeriksaan Propam dan Itwasum Polri. Beres," ujar Reza.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

OTHER NEWS

2 hrs ago

Sosok Davina Karamoy Pemeran Rani di Ipar Adalah Maut,Cewek Manado yang Punya Kakak dan Adik Kembar

2 hrs ago

Humor Dijauhi Artikel Utama?

2 hrs ago

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

2 hrs ago

Duh, Ternyata Begini Efek Mencuci Mobil di Bawah Terik Matahari

2 hrs ago

Daftar Harga HP Samsung Periode Juni 2024: Galaxy A55 5G,Galaxy A15,Galaxy S24,Galaxy Z Fold5

2 hrs ago

Mencekam! Juara Bertahan Tumbang, Prancis Masuk Final VNL 2024

3 hrs ago

7 Cara Hilangkan Rasa Ngantuk,Selain Minum Kopi juga Bisa Melakukan Hal Ini

3 hrs ago

Dzikir dan Doa Setelah Salat 5 Waktu

3 hrs ago

EURO 2024 - Siapa Bomber Utama Lawan Denmark, Pelatih Timnas Jerman Ogah Turuti Netizen

3 hrs ago

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

3 hrs ago

Daftar 23 Pemain Persija yang Ikut Latihan Perdana, Ada Wajah Baru dan Dua Legiun Asing Absen

3 hrs ago

Akhirnya Epson Luncurkan Proyektor Pertama Buatan Anak Bangsa

3 hrs ago

Pasukan Khusus Angkatan Laut AS Pakai Mobil Salju Keren

3 hrs ago

PAN Resmi Usung 8 Cagub-cawagub, Ini Daftarnya

3 hrs ago

Dua Fakta Pilu Tersingkirnya Italia di 16 Besar Euro 2024: Sejarah Emas Gli Azzurri Runtuh

3 hrs ago

Manajemen By Amplop, Metode Sederhana Buat Keuangan Lebih Teratur

3 hrs ago

Sandy Canester dan Indra Qadarsih Kolaborasi Garap Proyek Musik Vokalis Engage in Vengeance

3 hrs ago

Kapten Slovakia Jelaskan Cara Singkirkan Inggris di Babak 16 Besar Euro 2024

3 hrs ago

Ucapan Toni RM Bisa Bikin Pegi Cianjur Cemas,Pengakuan Anggota Moonraker Buat Heran Dedi Mulyadi

3 hrs ago

Jadi Mualaf Usai Mengalami Pengalaman Spiritual

3 hrs ago

Mengenal Tempat Malaikat Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad SAW di Arab Saudi

3 hrs ago

Nasib Terbaru Eks PNS Pajak Pilih Resign dan Jadi Tukang Gosok WC,Profesi Baru Bikin BB Turun 13Kg

3 hrs ago

Serius Usung Marshel Widianto di Pilkada Tangsel,Partai Gerindra Akan Beri Pembekalan

3 hrs ago

9 Resep Minuman Herbal untuk Asam Urat, Pilihan Obat Alami

3 hrs ago

Rencana Sang Kakek pun Ambyar

3 hrs ago

Ustaz Adi Hidayat di Tasikmalaya,Dari Bergurau Bahasa Sunda Sampai Turun Panggung Hujan-hujanan

3 hrs ago

Gempa 4,0 Magnitudo Guncang Seram Bagian Timur

3 hrs ago

Cek Kode Redeem Genshin Impact 30 Juni 2024 Klaim Primogem dan Mora Gratis Segera

3 hrs ago

Akhirnya Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Pertama Ngaku Membunuh,Ditemui Keluarga,Ini Pesannya

4 hrs ago

Masyaallah, Cerdasnya Almira Cucu SBY, Intip Pesona Putri AHY saat Ikuti Konferensi AYIMUN 2024, Aksinya Banjir Pujian Netizen!

4 hrs ago

Tentara Israel Kelelahan,Belum Siap Perang di Lebanon,Kata Sebuah Laporan

4 hrs ago

Menpora Optimistis Timnas Indonesia Bisa Bersaing dengan Lawan-lawan Berat di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

4 hrs ago

LINE UP Jerman vs Denmark di 16 Besar Euro 2024,Adu Cerdik Cetak Gol Musiala dan Eriksen

4 hrs ago

Cerita Linda Tak Disetujui Arwah Vina Bicara ke Media,Alasannya Karena Takut Nyawa Terancam

4 hrs ago

Pakar Sebut PDN Selevel Amazon, tapi Adminsitrasinya Seperti Warnet

4 hrs ago

5 Tempat Wisata Air di Sumatera Utara yang Ramah Anak,Cocok Disambangi saat Libur Sekolah

4 hrs ago

Jelang Euro 2024 Portugal vs Slovenia,Cristiano Ronaldo Apes Buntut Ulahnya di Al Nassr

4 hrs ago

Hoegeng Jenderal Polisi Melawan Rezim Orde Baru,Dipecat Soeharto

4 hrs ago

Ternyata HP Eki Pacar Vina Cirebon Tak Disita,Iptu Rudiana Percaya Aep Dibanding Cari Jejak Digital

4 hrs ago

Bahaya Mencabut Bulu Hidung Ternyata Bisa Membahayakan Nyawa