Kronologi WO Dibayar Rp 20 Juta Tipu Pengantin,Gedung Kosong,Dekor,Makanan Tak Ada Malu ke Tamu
SURYAMALANG.COM, - Kronologi penipuan paket nikah murah membuat pasangan pengantin di Bogor gigit jari sekaligus geram.
Setelah membayar jasa Wedding Organizer (WO) sebesar Rp 20 juta, pengantin tersebut hanya mendapati sebuah gedung kosong tanpa dekorasi dan makanan.
Praktis situasi tersebut membuat pengantin malu ke tamu dan keluarga yang hadir di pesta karena tidak ada suguhan apapun.
Setelah kejadian ini viral di media sosial, sosok pemilik wedding organizer akhirnya ditangkap polisi pasca-pengantin melaporkannya ke Polsek Bogor Barat.
Kisah ini pun sebelumnya ramai setelah dibagikan oleh akun Instagram @syarah_makeup.
Dalam unggahan itu terungkap kronologi kejadian berawal saat calon pengantin berinisial RS membayar lunas jasa WO bernama Rafania Decor Bogor untuk pernikahannya.
Korban diiming-imingi paket murah seharga Rp 20 juta dengan fasilitas yang disediakan mulai dari katering, dekorasi, dan korban telah sepakat dengan pihak wedding organizer.
Namun, uang untuk membayar beberapa vendor atau rekanan kerja justru tidak dibayarkan oleh pihak WO.
Hingga pada hari pelaksanaan resepsi, Sabtu (22/6/2024) paket yang dijanjikan berantakan.
Katering tidak dikirim oleh pelaku dan korban merasa dipermalukan karena tamu yang datang tidak bisa menikmati jamuan makan prasmanan seperti layaknya tamu undangan.
“Pengantin sudah bayar lunas dari jauh hari tapi pihak WO tidak membayarkan kewajibannya ke pihak vendor. Hanya DP saja tapi tidak dilunasi, bahkan ada juga vendor yang tidak di DP!,” tulis akun @syarah_makeup.
“Alhasil pihak vendor tidak mau turun saat acara kalau belum ada payment dari pihak WO karena memang begitu aturan setiap vendor. Pasti tidak akan turun event kalo payment belum diselesaikan,” lanjutnya.
Sang pemilik WO tidak bisa dihubungi hingga acara resepsi pernikahan selesai.
“Jadi mau tidak mau dari pihak client membayar lagi ke pihak vendor agak acara tetap terselenggara. Karena si pihak WO sudah tidak ada uang untuk membayar vendor. Entah dikemanakan uang tersebut,” ujarnya.
Diungkap akun @syarah_makeup, pemilik WO tersebut telah banyak memakan korban.
Bahkan, ada pula yang melakukan pelunasan untuk bulan September mendatang akan mengalami nasib serupa.
"Kalau memang calon client yang masih ada sangkut pautnya sama WO ini bisa ke Polres Bogor aja karena ybs sudah dipolisikan sama client," terangnya.
Keterangan Polisi
Kapolsek Bogor Barat Kompol Sudar menyebut kasus bermula ketika korban sepakat untuk menggunakan jasa WO Ravenia karena tergiur dengan konsep pernikahan yang ditawarkan pelaku SM.
SM menawarkan paket pernikahan sebesar Rp 20 juta dengan fasilitas yang diberikan berupa catering hingga dekorasi.
Namun, setelah uang sebesar Rp 20 juta dikirim kepada pelaku, nyatanya pelayanan yang diberikan jauh dari apa yang dijanjikan.
Dekorasi tidak terpasang dan catering yang dijanjikan pelaku juga tak kunjung datang saat resepsi berlangsung.
“Pelaku menjanjikan dapat menyediakan dekorasi dan catering untuk pernikahan. Namun, setelah uang dikirim kepada pelaku, dekorasi tidak terpasang dan catering tidak ada,” ujar Sudar saat dikonfirmasi, Senin (24/6/2024) melansir Kompas.com (grup suryamalang).
Tamu yang datang pun tidak bisa menikmati jamuan makan prasmanan seperti layaknya tamu undangan.
Gedung pernikahan pun kosong melompong, tanpa adanya dekorasi pelaminan dan korban pun merasa dipermalukan.
Selain itu, pelaku juga sulit dihubungi hingga resepsi pernikahan rampung.
“Terlapor tidak bisa dihubungi hingga selesainya acara resepsi pernikahan. Tidak ada dekorasi dan catering yang dilakukan oleh terlapor,” ungkap Sudar.
Korban pun mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar WO lain agar acara pernikahannya berjalan sesuai rencana.
“Dekorasi dan catering dilakukan sendiri oleh pelapor melalui WO lain,” kata Sudar.
Lebih lanjut, polisi pun berhasil menangkap sosok SM, pemilik wedding organizer (WO).
Kini, pemilik WO tengah dimintai keterangan di Polsek Bogor Barat.
"Sudah ditahan, bukti transfer M-Banking BNI. Dengan kerugian mencapai Rp 20 juta,” ujar Sudar.