Inilah Wanita Cantik yang Dirindukan Pegi Setiawan pada 2017,Usai Kasus Vina Cirebon dan Eki
POSBELITUNG.CO - Foto sosok wanita cantik di Facebook Pegi Setiawan disoroti polisi.
Informasi yang diperoleh, wanita di dalam foto itu adalah Vivi Novita.
Diduga, Vivi adalah sosok wanita yang diimpikan Pegi pada 2017 lalu.
Ada kata-kata puitis yang ditulis Pegi pada 26 Desember 2017 silam.
Tampak Pegi Setiawan mengenakan hoodie berwarna merah, di sebelah ada sosok wanita bernama Vivi.
Sedangkan diduga status Facebook Pegi Setiawan pada 26 Desember 2017 bertuliskan:
Aku rindu cara bicaranya yang tanpa jeda, hingga aku tak mengerti apa yang ia bicarakan,
namun percaya atau tidak aku selalu hafal dengan mimik wajahnya.
Matanya mungkin tak menatap namun senyumnya menetap.
Aku rindu cara ia mengeluh, aku rindu bagaimana ia bisa membuatku merindukannya hanya dengan hal-hal
sederhana. Aku rindu dan aku tidak mau ia bertanya kenapa aku merindukannya
Kamu adalah rindu yang tidak dapat aku jelaskan...
Puisi Pegi Setiawan itu menuai komentar warganet.
Foto yang diperoleh polisi dari Facebook Pegi Setiawan, berisi sosok seorang wanita idamannya. (Istimewa)
Kata kuasa hukum Pegi Setiawan
Kuasa Hukum Pegi Setiawan, Sugianti Iriani menanggapi foto Pegi dan keluarga yang dijadikan alat bukti dalam kasus Vina Cirebon.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menunjukkan foto Pegi dan dua wanita.
Sugianti menegaskan, foto Pegi yang ditunjukkan Irjen Sandi tidak ada korelasi dengan perkara kasus Vina Cirebon.
Ia menjelaskan, pada foto tersebut Pegi berfoto bersama dua saudaranya di sebuah hajatan.
"Kelihatan banget ya kalau pihak kepolisian memaksakan diri untuk P21 atau bukti sudah lengkap," ujar Sugianti dalam tayangan Kompas TV, Jumat (21/6/2024).
"Itu kan foto keluarga yang tidak ada korelasinya dengan pembunuhan Vina dan Eky."
Sugianti menjelaskan, foto itu diambil pada 2015 silam.
Saat itu, Pegi berfoto bersama dua tantenya pada acara keluarga.
"Itu foto Pegi di tahun 2015, berfoto dengan adik-adik ibunya.
Itu tantenya Pegi, mereka berfoto di hajatan adik ibunya Pegi," ujarnya.
"Itu foto keluarga tidak ada korelasinya dengan pembunuhan."
Ia menduga polisi tengah berupaya menggiring opini bahwa Pegi benar-benar pembunuh Vina dan Eki.
Menurut Sugianti, Pegi tidak pernah mengenal Vina.
Karena itu, ia tetap membantah bahwa kliennya terlibat pembunuhan sadis itu.
"Kalau pun itu misalnya foto Pegi bersama orang lain, apa tujuannya? Kan enggak ada korelasinya.
Apa mau menggiring opini kalau Pegi banyak ceweknya.
Kemudian Pegi sakit hati ditolak lalu terjadi pembunuhan terhadap Vina?" jelas Sugianti.
"Padahal Pegi sama Vina kan enggak kenal, enggak ada hubungan apa-apa.
Kalau mau diarahkan ke dendam atau pembunuhan berencana kan seharusnya kenal."
Sugianti juga menyinggung kejanggalan lain terkait identitas Pegi.
Ia menegaskan, alamat rumah Pegi berbeda dari DPO kasus Vina yang pernah dirilis pihak kepolisian.
"Pegi kan rumahnya di Kepongpongan, DPO rumahnya di Banjarwangunan, kan jauh banget.
Udah berapa kecamatan itu dilewati," ujarnya.
"Seolah-olah polisi mau memaksakan diri bahwa Pegi pembunuhnya."
Sugianti meminta pihak kepolisian untuk tak asal tangkap dalam perkara ini.
Sebab, ancaman bagi pelaku dalam perkara ini adalah penjara seumur hidup atau hukuman mati.
"Ini perkara bukan main-main, ancamannya hukuman mati. Jadi tolong menghukum orang yang tidak bersalah," katanya.
Tidak ada pengeroyokan
Rana alias Piying tukang ojek adalah warga yang pengakuannya berbeda dari saksi-saksi lainnya.
Dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi, dia meyakini tidak ada mayat di flyover Talun pada Sabtu, 27 Agustus 2024 malam.
"Dikeroyok sama dua orang, saya pisahin. 'kamu jangan berantem masih anak sekolah'," kata Rana dikutip dari Youtube Dedi Mulyadi, Rabu (19/6/2024).
Menurutnya, pengeroyok Vina Cirebon dan Eki bukan para terpidana saat ini.
Juga bukan Pegi Setiawan yang ditangkap pada Selasa 21 Mei 2024 di Bandung.
"Itu mah (pelaku) rada kecil, kalau sekolah SMA kelas 2, soalnya sama kayak anak saya. Sepantaran dengan Eki," jelasnya.
Setelah melerai, menurut Rana, Eki dan dua pemuda itu kemudian melaju lagi ke arah kolong jembatan.
Menurut dia, saat itu dua pelaku yang mengeroyok Eki mengenakan motor beat warna hitam.
Sebelumnya diberitakan, Rana sudah pernah bersaksi di pengadilan terkait kematian Vina Cirebon dan Eki pada Sabtu 27 Agustus 2016 lalu.
Rana mengaku sempat memisahkan pertikaian yang terjadi di fly over Jembatan Talun, Cirebon, Jawa Barat.
Rana Piying sempat melihat Vina dan Eki terlibat cekcok dengan pengendara lain dan saling kejar.
"Saya melihat ada pengendara sepeda motor laki-laki yang membawa seorang wanita sebagai penumpang," ucap Piying dilihat TribunnewsBogor.com dari INews Tv, Senin (10/6/2024).
"Mereka dikejar oleh pengendara sepeda motor lain yang juga membawa penumpang laki-laki," sambungnya.
Lebih lanjut, Rana Piying melihat Vina dan Eki mendapat kekerasan.
"Saya melihat mereka memukul dan menendang korban Eki dan Vina," bebernya.
"Saya memisahkan mereka agar tidak bertengkar, terutama karena malam hari.
Setelah melerai mereka, saya meninggalkan mereka berempat," sambungnya.
Sementara itu, Rana Piying kemudian mendengar jika ada penemuan mayat di bawah jembatan.
Sontak hal tersebut membuatnya mencari tahu kabar tersebut.
"Berarti mereka berkelahi lagi. Padahal sudah dipisahin," jelasnya.
Dalam kesaksiannya, Rana Piying juga mendengar jika Vina dan Eki tewas akibat dianiaya.
"Ada warga yang cerita. Seperti disiksa, disundut pakai rokok," tuturnya.
(tribunnews.com/tribun-medan.com)