Lengkapi Koridor Barat Jakarta, Simpang Susun Bitung Dibuka 2025
Kawasan Paramount Petals.
JAKARTA, KOMPAS.com - Koridor barat Jakarta terus berbenah mengejar popularitas koridor timur Jakarta yang merupakan sentra industri dengan sejumlah pembangunan infrastruktur berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN).
Betapa tidak, koridor timur Jakarta berkontribusi terhadap 60 persen industri Nasional sehingga pertumbuhannya dianggap lebih eksponensial.
Di sini terdapat 25 kawasan industri skala besar yang berisi ribuan perusahaan dalam negeri, asing, dan global dengan tujuan pemenuhan pasar domestik dan ekspor.
Selain itu, dalam catatan Kompas.com, terdapat 15 pengembang besar yang meramaikan peta pertumbuhan koridor dengan produk-produk propertinya.
Mulai dari perumahan, lapangan golf, pusat perbelanjaan, ruko, hotel, pergudangan modern, dan lain-lain.
Sementara koridor barat Jakarta, hanya dihuni oleh 8 kawasan industri skala besar dan 10 pengembang raksasa yang mengempit ribuan hektar lahan.
Oleh karena itu, upaya-upaya untuk membangkitkan kembali gairah koridor barat Jakarta yang sempat hegemonik pada kurun 1990-an hingga 2005, terus dilakukan secara masif.
Setelah Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak, Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi West, dengan akses masuk-dan keluar ke wilayah-wilayah pertumbuhan baru dan eksisting, tengah dirintis pembangunan akses tol langsung menuju Paramount Petals
Tentu saja, rencana pengembangan akses tol langsung ini diprediksi dapat menstimulasi munculnya sejumlah pengembangan baru.
Mulai dari sektor hunian, kawasan industri, komersial, hingga aktivitas-aktivitas berbasis government and non-government spending.
Kehadiraran akses tol langsung ini merupakan kolaborasi strategis antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Paramount Land.
Paramount Land telah mengantongi izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) di KM 25,5 yang diterbitkan Kementerian PUPR akhir Januari 2024.
Presiden Direktur Paramount Land M Nawawi menuturkan, perusahaan berkomitmen dalam mengembangkan Paramount Petals melalui investasi pembangunan akses tol langsung dari Jalan Tol Jakarta-Merak.
Menurut Nawawi, izin yang diterbitkan Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga itu merupakan izin modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Bitung.
Panjang Boulevard dari exit toll yang dibangun ini sekitar 5,5 kilometer yang akan membentang di Kota Paramount Petals dari sisi utara ke selatan.
Pembangunan itu dilanjutkan dengan rencana flyover atau jembatan layang sepanjang 100 meter, untuk menghubungkan kota mandiri Paramount Petals yang terbelah jalur tol.
Nawawi menjelaskan, melalui akses tol langsung menuju Tol Jakarta-Merak, Paramount Petals akan terhubung ke berbagai destinasi lainnya, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak dan Jakarta, Tol JORR, dan Tol Serbaraja.
"Aksesibilitas yang baik menjadi kunci utama hidup tidaknya sebuah kota dan Paramount Petals akan hidup dan berkembang pesat seiring dengan makin mudah aksesnya dan makin lengkap fasilitas kotanya,” tutur Nawawi dalam keterangan tertulis, Jumat (21/6/2024).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT JMRB Bayu Nurbaya menambahkan, pihaknya menjalin kerjasama dengan Paramount Land untuk melakukan pembangunan dan modifikasi terhadap simpang susun (interchange) Bitung.
Menurutnya, akses langsung ini mendesak untuk dilakukan karena ketersediaan lahan di sekitar tol yang terbatas dan tingkat kepadatan di Jalan Arteri yang pada tahun 2036 diproyeksi akan mengalami stagnasi.
"Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Simpang susun ini nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol," kata Bayu.
Menurut Bayu, pembangunan simpang susun membutuhkan waktu dua tahun, sehingga ditargetkan rampung pada 2025.
Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan.
Sebelumnya, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Jakarta-Tangerang untuk mendukung infrastruktur di koridor barat Jakarta.
Namun, saat ini kondisinya juga sudah sangat padat, terutama karena banyak pengembangan kota mandiri (township) yang dikembangkan di sepanjang jalan tol tersebut.
Sementara penambahan lajur tidak mungkin lagi untuk dilakukan, sehingga dilakukan pembangunan jalan tol melingkar seperti JORR 1 dan juga JORR 2.
Untuk JORR 2, saat ini untuk sisi baratnya telah tersambung, sedangkan sisi timur sebagian sudah tersambung.
"Jalan-jalan tol ini juga akan membantu sekali kelancaran lalu lintas dari timur ke barat Jakarta," cetusnya.
Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land mengatakan, akses tol langsung ini terkoneksi dengan jalan boulevard kawasan hunian yang memiliki empat lajur dengan lebar (ROW) lebih dari 30 meter.
Titik pertemuannya dekat pengembangan sisi utara Paramount Petals yang akan terkoneksi dengan jalan utama Paramount Petals bagian selatan.
Saat ini dari Jakarta dan Merak menuju Paramount Petals harus keluar di gerbang tol Bitung KM 26 yang jaraknya cukup jauh.
Pintu tol baru ini akan memecah kepadatan di Jalan Raya Pantura/Jalan Raya Serang-Jalan Raya Curug, dan di sekitar pintu masuk tol Bitung di KM 26, karena langsung terkoneksi dengan kawasan Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu, salah satu jalur protokol menuju
Gading Serpong dan BSD City.
Adanya pintu tol baru di KM 25,5 itu akan mempercepat waktu 3-5 menit dari Paramount Petals ke gerbang masuk tol Bitung.
"Sejak diluncurkan pada 2021, Paramount Petals yang dikembangkan seluas 400 hektar mampu menjual sekitar 1.280 unit rumah. Sebanyak 700 unit sudah diserahterimakan dan sekitar 250 unit telah dihuni," ungkap Henry.