Race MotoGP Belanda: Bagnaia Samai Rekor Stoner
Di sirkuit kesayangannya, pembalap Italia tersebut terus menjadi yang tercepat sejak latihan pertama hingga sprint race dan balapan. Ia juga mengumpulkan 23 kemenangan bersama tim Borgo Panigale, sama seperti Stoner.
“Ini akhir pekan sempurna. Kami sangat cepat, udara bagus, kami bisa memacu kendaraan dengan cepat. Saya sangat gembira,” ujar Pecco.
Memulai balapan dari posisi terdepan, Bagnaia tidak pernah tersusul dalam balapan yang terdiri dari 26 lap tersebut.
Martin pulih lebih awal dari penalti tiga tempat di grid karena berkendara secara tidak bertanggung jawab saat kualifikasi. Tapi, pembalap Pramac itu tidak bisa melaju lebih jauh dari posisi kedua. Keunggulannya di klasemen menyusut menjadi 10 poin menjelang GP Jerman akhir pekan depan.
Baca Juga:
Enea Bastianini melengkapi podium di tim pabrikan kedua Ducati setelah memulai balapan dari grid ke-10, menunjukkan kecepatan yang luar biasa di akhir balapan untuk menyingkirkan Marc Marquez, Fabio Di Giannantonio, dan Maverick Vinales di tikungan terakhir.
Di awal, seperti yang dia lakukan dalam sprint, Bagnaia melakukan start terbaik untuk mempertahankan posisi terdepan, sementara Vinales yang mengendarai Aprilia berada di posisi kedua, di depan Martin yang melakukan start cepat dari posisi kelima.
Martin mengambil alih posisi kedua dari Vinales di Tikungan 8 pada lap pembuka, dengan Marquez menguntit di belakangnya dengan Gresini Ducati di Tikungan 5 pada putaran kedua.
Bagnaia sempat memimpin 0,8 detik atas Martin saat ia memulai lap 3, meskipun pembalap Pramac itu menutup jarak menjadi 0,6 detik pada dua putaran berikutnya.
Namun, keunggulan tersebut tidak akan pernah berkurang di bawah angka tersebut, karena juara bertahan MotoGP memiliki kecepatan yang cukup untuk menahan laju Martin.
Francesco Bagnaia, Ducati Team
Francesco Bagnaia, Tim Ducati
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Di awal lap 6, Pecco menambah jarak satu detik sehingga menjadi 3,676 detik hingga bendera finish dikibarkan. Ia pun jadi pembalap pertama sejak Mick Doohan pada 1998 yang berhasil memenangi tiga Grand Prix di Assen secara beruntun.
Pertarungan memperebutkan posisi podium terakhir berlangsung sengit hingga lap-lap terakhir, dengan Marquez harus menyerahkan P3 kepada pembalap VR46 Ducati, Di Giannantonio, di Tikungan 8 pada lap 8.
Marquez terlihat menunjuk celah yang ia inginkan agar Di Giannantonio dapat menyalipnya, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa tekanan ban depan yang rendah menjadi penyebabnya.
Pada lap 19, Di Giannantonio sedikit melebar di Tikungan 8 saat Marquez masuk ke sisi dalam, membuat Vinales dari Aprilia naik ke posisi ketiga di depan pasangan satelit Ducati.
Namun, pembalap yang paling berbahaya dalam perebutan posisi ketiga adalah Bastianini, yang naik dari posisi ke-10 untuk menyalip Vinales di Tikungan 16 pada lap 22.
Pembalap pabrikan Ducati itu unggul 0,795 detik dari rombongan di belakangnya, dipimpin oleh Marquez - yang pulih dari insiden di Tikungan 1 pada lap 21 setelah tersenggol Bastianini untuk merebut posisi keempat - dan Vinales pada awalnya.
Namun, wakil tunggal tim pabrikan Aprilia melebar di Tikungan 15 pada lap terakhir, sehingga harus turun ke posisi keempat lalu melorot dua tangga lagi akibat melewati batas lintasan di tikungan terakhir ketika menahan Di Giannantonio.
Enea Bastianini, Ducati Team
Enea Bastianini, Tim Ducati
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Brad Binder menjadi pembalap KTM teratas di urutan ketujuh setelah rookie Tech3, Pedro Acosta, terjatuh di lap terakhir.
Alex Marquez turun dari barisan depan ke P8, sementara Raul Fernandez (Trackhouse Racing) berada di urutan kesembilan di depan Franco Morbidelli (Pramac).
Fabio Quartararo menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang berada di urutan ke-12 setelah rekan setimnya Alex Rins terjatuh di Tikungan 1 pada lap pembuka.
Johann Zarco adalah pembalap Honda terbaik, urutan ke-13, dengan motor LCR-nya, dengan Joan Mir terjatuh. Alex Rins pun menderita crash keras di tikungan pembuka.
Pembalap VR46 Marco Bezzecchi juga tidak masuk dalam persaingan, sementara duo Aprilia Aleix Espargaro dan pembalap wildcard Lorenzo Savadori absen karena cedera yang dideritanya saat terjatuh dalam sprint race.