Pakar Hukum Minta Polisi Bongkar Makam Eky Pacar Vina,Curiga Bukan Anak Iptu Rudiana
TRIBUNPEKANBARU.COM - Muncul dugaan Eky Pacar Vina Cirebon masih hidup, pakar hukum meminta polisi untuk membongkar makam pacar Vina.
Herwanto, praktisi hukum minta polisi buktikan apakah benar jenazah yang terkubur adalah anak Iptu Rudiana .
Sebab hingga saat ini mulai bermunculan spekulasi terkait apakah benar Eky merupakan anak dari Iptu Rudiana.
Kabar angin itu berisi bahwa Eky ternyata tidak meninggal dan hal ini diketahui Herwanto ketika mendapatkan banyak kiriman foto-foto Eky dan Vina dari netizen.
"Saya dikirimin fotonya, 'coba bang perhatikan jenazah 2016 yang lalu itu, Eky itu berkumis. Nah, sementara Eky anaknya pak Rudiana itu tidak berkumis. Foto-foto itu banyak dikirim ke saya," ujar Herwanto seperti dilansir Intens Investigasi pada Jumat (28/6/2024).
Agar kasus ini tak makin gaduh dan liar, Herwanto mendatangi Mabes Polri untuk meminta polisi mengusut kebenaran itu.
Ia meminta penyidik untuk memastikan apakah jenazah Eky yang sudah dimakamkan merupakan anak dari Iptu Rudiana.
"Kalau perlu bongkar, ini demi kebenaran. Terungkapnya kebenaran," katanya.
Kecurigaan lainnya, kata Herwanto, ketika Rudiana ketahuan bermain badminton dengan santai di tengah kasus yang menimpa anaknya.
"Tapi ini lucu, kalau dia bisa main badminton, ini menambah keyakinan masyarakat apakah benar kalau dia itu sebagai orang tua korban kok bisa setenang itu, kok bisa diam seribu bahasa. Ini harus dijawab," pungkasnya.
Keterangan Suroto
Pihak Polda Jabar baru-baru ini mengaku jika ketidakhadirannya di sidang praperadilan gegara ada agenda lain yang sudah terjadwal sebelumnya.
Di sisi lain, warga Cirebon lebih memilih untuk gelar doa bersama untuk kebebasan Pegi dan terpina lainnya.
Laporan Iptu Rudiana dan keterangan Suroto terkait lokasi tewasnya Muhammad Rizky Rudiana alias Eky dan Vina Dewi Arsita pada 27 Agustus 2016 diketahui berbeda.
Diketahui, Suroto (50) merupakan orang pertama yang menolong Eky dan Vina di Jembatan Talun pada saat kejadian.
Iptu Rudiana melaporkan kedua meninggal di TKP Jembatan Talun.
Sementara Suroto, mandor Desa Kecomberan, Kabupaten Cirebon itu menuturkan Eky telah meninggal di lokasi kejadian.
Sedangkan Vina meninggal di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon.
Mulanya Suroto mengaku menemukan Vina dan Eky sekitar pukul 22.00 WIB pada 27 Agustus 2016 silam di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon.
"Saya sering berada di Polsek Talun sejak pukul 20.00 WIB untuk berjaga dan berkeliling. Pada waktu itu, posisi gerimis sekitar pukul 22.00 WIB di Jembatan Talun, saya melihat banyak orang berkumpul," ujar Suroto saat diwawancarai di balai desa setempat, Kamis (6/6/2024).
Saat mendekat, Suroto menemukan dua orang yang tergeletak di dekat median jalan.
"Jasad laki-laki berada sekitar 2 meter dari median jalan, sedangkan perempuan sekitar 5 meter dari laki-laki tersebut, dan motor mereka tergeletak sekitar 5 meter lagi ke arah Sumber," katanya.
Suroto juga mengungkapkan, banyak pengguna jalan yang melihat kejadian tersebut, namun tak ada yang menolong.
"Banyak sekali pengguna jalan arah ke kabupaten yang berhenti melihat tapi enggak ada yang menolong," ucap pria berusia 50 tahun itu," kata Suroto.
Kesaksian Suroto Dipatahkan Dedi Mulyadi
Suroto menyebut saat dievakuasi Vina masih dalam keadaan hidup. Sementara kekasihnya, Eky sudah meninggal dunia.
Selain itu, Suroto mengaku sempat mendengar Vina merintih meminta tolong.
"Yang perempuan minta 'Tolong-tolong'," ucap Suroto dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Dedi Mulyadi, pada Sabtu (8/6/2024).
Namun pernyataan Suroto langsung disangkal oleh Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menyebut di dalam BAP tahun 2016, Suroto menyebut kalau Vina tidak meminta tolong namun hanya merintih.
"Pak ini beda dengan yang di BAP, ini harus diluruskan kan nanti bapak diperiksa lagi," kata Dedi Mulyadi.
"Jadi di BAP bapak yang dulu tidak ada Vina minta tolong, yang ada Vina hanya merintih aduh-aduh," imbuhnya.
Suroto lalu mengkoreksi pengakuannya di BAP, dirinya meyakini kalau kala itu Vina Cirebon meminta tolong.
"Tolong Pak, yang bener minta tolong," ucap Suroto.
Dedi Mulyadi lalu merasa heran mengapa di 2016, Suroto tidak mengatakan yang sebenarnya.
Pria yang menjabar sebagai Kepala Dusun itu tidak bisa merespon pertanyaan Dedi Mulyadi.
"Kenapa Bapak tidak menyampaikan yang sebenarnya?" tanya Dedi Mulyadi.
"Iya ya," imbuhnya.
Keganjilan berikutnya yakni Suroto menyebut wajah kedua korban penuh dengan lebam seperti habis disiksa.
Ia mengatakan saat datang melihat Vina dan Eky sudah bersimbah darah terkapar di jalanan.
"Muka itu udah lebam-lebam semua, darah semua," ucap Suroto.
Mendengar pengakuan Suroto, Dedi Mulyadi kebingungan.
"Kok lebam ya?" tanya Dedi Mulyadi.
Suroto lalu mengaku saat itu heran, apabila benar Vina dan Eky korban kecelakan tunggal, mengapa luka di tubuhnya sangat parah.
"Muka semuanya lebam," ucap Suroto.
"Saya dulu aduh kecelakaan sampai separah ini,"
"Hidung itu berdarah, banyak lah, tangan juga patah, kaki juga patah,"
"Si Eky tangannya juga patah," imbuhnya.
Tiba-tiba, Dedi Mulyadi mengaku memiliki foto kondisi Vina saat pertama kali ditemukan.
Mendengar hal itu Suroto sempat terdiam sejenak.
"Kalau di foto yang saya lihat Pak, itu lukanya enggak ada lebam," ucap Dedi Mulyadi.
Suroto lalu dengan tergagap menyebut foto tersebut salah.
Ia menyakini kalau Vina dan Eky wajahnya penuh dengan lebam.
"Ada pak, kemarin ada yang nunjukin foto, 'Ini mah bersih'," kata Suroto.
"Lebam Pak di matanya itu,"
"Yang kemarin di foto itu salah," imbuhnya.
Dedi Mulyadi kemudian menejelaskan, di foto yang ia lihat Vina sedang berada di rumah sakit.
Vina memang tampak berdarah, namun tidak ada lebam di wajahnya.
"Itu fotonya waktu di rumah sakit, pas lagi di tangani di rumah sakit," ucap Dedi Mulyadi.
"Luka di wajahnya itu berdarah, seperti orang kecelakaan,"
"Kalau badannya bersih," imbuhnya.
Namun Suroto tetap kepada keyakinanya kalau wajah Vina mengalami lebam.
Dedi Mulyadi kemudian mengingatkan Suroto untuk berkata jujur terkait kasus Vina Cirebon.
( Tribunpekanbaru.com )