Kematian Anak di Padang, Dulu Menyangkal, Kini Polda Sumbar Akui Anggota Langgar Hukum

kematian anak di padang, dulu menyangkal, kini polda sumbar akui anggota langgar hukum

Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengumumkan 17 personelnya yang diduga melakukan pelanggaran hukum atas kasus kematian anak AM (13 tahun) di Padang. Kapolda Sumbar Inspektur Jenderal (Irjen) Suharyono menegaskan, belasan anggotanya itu akan dilakukan penindakan etik di internal kepolisian. Belasan personel itu juga akan menghadapi pemidanaan lantaran perbuatan dugaan penyiksaan yang menghilangkan nyawa anak-anak.

“Jadi kami sampaikan hari ini, dari hasil penyelidikan, dan juga dari hasil pemeriksaan, terhadap 40-an anggota kami, kami sampaikan 17 anggota kami yang akan disidangkan karena diduga terbukti memenuhi unsur (perbuatan pidana),” kata Irjen Suharyono di Padang, melalui rekaman suara yang diterima wartawan di Jakarta, pada Kamis (27/6/2024).   Belasan anggota yang diduga melakukan kekerasan tersebut, diakui semuanya berasal dari satuan Sabhara Polda Sumbar. “Ya, semuanya anggota Sabhara,” kata Suharyono.   Akan tetapi jenderal bintang dua itu, belum bersedia membeberkan nama-nama ataupun inisial ke-17 personel antihuru-hara penyebab kematian anak AM tersebut. Pun terhadap belasan personel tersebut belum dilakukan penahanan internal. Namun begitu, kata Suharyono memastikan 17 personel Sabhara yang diduga bersalah tersebut harus bertanggung jawab atas perbuatannya.    “Kalau anggota, dan apa yang dilakukannya sudah disampaikan. Dan ancaman hukumannya sudah ada. Sebelum disidang, kita akan lakukan pemberkasan, dan meng-clear-kan siapa-siapa yang menjadi objek (melakukan),” kata dia.   “Dan sampai saat ini, masih dilakukan pemeriksaan di ruang Paminal (Pemeriksaan Internal), dan belum dilakukan penahanan,” ujar Suharyono.   Penahanan belum perlu dilakukan, karena dikatakan Suharyono, pengusutan kasus ini masih tahap penyelidikan. “Penyelidikan belum ada penahanan,” begitu sambung dia.   Penyampaian oleh Kapolda tersebut, setelah tim koordinasi lintas lembaga dan kementerian terjun langsung ke Padang, Sumbar untuk mengklarifikasi rentetan kejadian kematian anak AM, dan korban-korban lainnya yang diduga mengalami kekerasan serta penyiksaan.   Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto dari Padang menyampaikan, timnya bersama-sama Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), serta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), bersama-sama Ombudsman, mengikuti forum gelar perkara bersama-sama dengan Polda Sumbar, juga Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, di Padang, Kamis (27/6/2024).   Dalam gelar perkara tersebut, kata Benny, semua pihak menyampaikan seluruh informasi tentang rangkaian kejadian pada Ahad (9/6/2024). “Hari ini kami menyaksikan satu forum keterbukaan, karena dipertemukan semua pihak. Di satu sisi LBH Padang menyampaikan segala macam permasalahannya. Dan di sisi lain, ada saksi-saksi yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang disaksikannya, dan langsung dikroscek oleh saksi-saksi yang lainnya,” kata Benny.   “Dan ini merupakan langkah yang sangat bagus untuk transparansi dalam penyelesaian permasalahan ini,” begitu sambung Benny.   Dari forum terbuka bersama itu, kata Benny, Kapolda Irjen Suharyono mengumumkan langsung kepada semua pihak tentang belasan personelnya yang melakukan pelanggaran etik, pun dugaan pelanggaran hukum atas peristiwa 9 Juni 2024 itu.   “Dari hasil pemeriksaan anggota yang dilakukan internal, memang ditemukan adanya pelanggaran etik dan pelanggaran hukum yang dilakukan anggota-anggota kepolisian,” kata Benny.   Kompolnas, bersama-sama lembaga pengawas eksternal lainnya, pun kata Benny memastikan akan terus mengawal kasus tersebut sampai pada adanya keadilan bagi keluarga korban, pun korban-korban lainnya.   Kasus kematian anak AM terungkap setelah warga menemukan jenazah bocah laki-laki 13 tahun itu di aliran sungai di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang pada Ahad (9/6/2024).   Kondisi jenazah saat ditemukan warga sudah dalam kondisi bonyok pada bagian pipi, lebam-lebam pada bagian dada, serta punggung. Setelah ditelusuri, anak AM adalah salah-satu yang ditangkap oleh Satuan Sabhara Polda Sumbar saat melakukan patroli keamanan sepanjang malam dini hari sampai subuh di kota tersebut. Menurut kepolisian, mulanya anak AM ditangkap bersama dengan temannya A (13 tahun) pada subuh hari.    Keduanya, AM dan A ditangkap lantaran menurut kepolisian diduga akan melakukan tawuran. Namun kenakalan remaja-pelajar untuk saling adu jotos tersebut tak pernah terjadi.   LBH Padang dari hasil investigasinya menyampaikan, sebelum ditangkap, AM bersama A berboncengan dengan motor. Lalu keduanya dipepet oleh satuan kepolisian antihuru-hara yang mengendari roda dua jenis trail KLX. Petugas patroli itu dari atas motor menendang motor yang dikendarai AM dan A.   Sehingga membuat kedua bocah tersebut terpelanting ke aspal jalan. A dalam kesaksiannya kepada LBH Padang mengaku sempat melihat AM bangkit dari jatuh. Lalu A mengatakan melihat AM dikerubungi sejumlah personel kepolisian yang membawa pentungan, dan rotan.    A dibawa ke Polsek Kuranji. Namun A mengaku, tak lagi melihat AM saat berada di Polsek Kuranji. Menurut LBH Padang, dari kesaksian A tersebut juga terungkap ada belasan orang yang ditangkap oleh kepolisian dari hasil patroli tersebut.   Saat di markas kepolisian itu, menurut keterangan A kepada LBH terjadi ragam kekerasan, dan penyiksaan. A bersama-sama yang lainnya, pun lalu dibawa ke Polda Sumbar. Di markas kepolisian induk itu juga, belasan yang ditangkap itu kembali mengalami kekerasan, dan penyiksaan. Mulai dari ditendang, digebuk, jalan jongkok, bahkan menurut LBH Padang, ada beberapa yang mendapatkan siksaan dengan cara disetrum.   Perubahan sikap   Pernyataan Kapolda teranyar ini menunjukkan perubahan sikap dari kepolisian. Dalam pernyataan terdahulu, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono  membantah personelnya melakukan penyiksaan terhadap korban anak AM, dan anak-anak yang ditangkap lainnya.   Kapolda menduga, AM mengalami luka-luka lebam akibat terjun ke sungai saat dikejar oleh satuan Sabhara. “Saat terjadi pengejaran, ada upaya korban melompat dari motor ke sungai. Dan itu berdasarkan kesaksian dari Aditia (A) saat kita periksa,” kata Kapolda.   “Bahwa kesaksian Aditia, bahwa memang almarhum Afif Maulana (AM) berencana masuk ke sungai, menceburkan diri ke sungai,” begitu kata Irjen Suharyono.   Kapolda mengaku bertanggungjawab atas penyelidikan kematian korban anak AM tersebut. Dan berjanji untuk melakukan pengusutan. Dan dari proses pengungkapan, kata Suharyono internal Polda Sumbar sudah memeriksa sebanyak 40 orang saksi.   Termasuk 30 saksi di antaranya, adalah para personel satuan Sabhara Polda Sumbar yang melakukan patroli dalam usaha pencegahan aksi tawuran antara pelajar di Kota Padang. Dari patroli tersebut, kata Suharyono, tim Sabhara memang menemukan bukti-bukti akan dilakukan tawuran tersebut.   Kapolda juga akan mencari orang yang memviralkan kasus ini karena dianggap menjelekkan institusi Polri.  

OTHER NEWS

2 hrs ago

Warganet Kesal Akun Instagram Menkominfo Digembok

2 hrs ago

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

2 hrs ago

4 Drama Korea Terbaik yang Tayang di Cannes International Series Festival 2024-2025, Berkelas!

2 hrs ago

Tanda “I” dan “O” di Tombol Power Bukan Simbol Biasa, Begini Artinya

2 hrs ago

Bakal Jumpa Timnas Indonesia U-16 di ASEAN Cup U-16 2024,Australia Sesumbar: Tantangan bagi Kami

2 hrs ago

Sensasi Nyetir Hyundai Palisade Signature AWD Dalam dan Luar Kota

2 hrs ago

Speed Boat Berisi Puluhan Warga Bangladesh dan India Terdampar di Perairan Sukabumi

2 hrs ago

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

2 hrs ago

Peringatan Dini Cuaca Besok Senin 1 Juli 2024,BMKG: Waspada 27 Wilayah Alami Cuaca Ekstrem

2 hrs ago

Tunggu Restu Megawati,PDIP Buka Peluang Mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilgub Jakarta

2 hrs ago

Elden Ring: Shadow of the Erdtree Tuai Komentar Beragam, Terlalu Susah?

2 hrs ago

Simak Hari Terakhir Padankan NIK dan NPWP,ini Konsekuensinya Jika Telat

2 hrs ago

Tak Ada Target Khusus,Ini Permintaan PSSI Setelah Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Hingga 2027

2 hrs ago

Adul Tegaskan Pandji Pragiwaksono Fitnah Sebut Dirinya Buta,Minta Keluarga Tak Khawatir: Ini Jelas

2 hrs ago

Suasananya Bikin Candu,3 Tempat Wisata di Bogor Ini Vibes-nya Mirip Tokyo,Yakin Nggak Mau ke Sini?

2 hrs ago

3 Kunci Mengelola Pola Makan agar Hipertensi Sembuh,Terapkan Diet DASH

2 hrs ago

14 Unit Rumah Dinas Menteri di IKN Siap Huni Akhir Juli 2024

2 hrs ago

Cerita di Balik Momen Azriel Hermansyah Lamar Sarah Menzel

2 hrs ago

Dianggap Benar Dishub Hapus Parkir Gratis Tidak Salah Sesuai Aturan Daerah Setempat

3 hrs ago

Hotman Paris Minta Tolong Jaksa Agung Karena Diacuhkan Presiden Jokowi soal Kasus Vina Cirebon

3 hrs ago

Jangan Panik Saat Bayi Sembelit, Ini 9 Makanan Gizi Lengkap Keluarga Sehat yang Bisa Mengatasinya

3 hrs ago

Perundungan di Media Sosial, Pesan Moral dalam Film Budi Pekerti

3 hrs ago

Trik Ampuh Bisa Cuan 6 Juta Koin di Game Hamster Kombat Telegram,Berikut 7 Caranya

3 hrs ago

Ingat, Hari Ini Batas Akhir Pemadanan NIK-NPWP

3 hrs ago

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Ironi Proyek PDNS hingga Pilihan Praktis Punya Rumah

3 hrs ago

Pengakuan Tutut Soeharto Pernah Jadi Mak Comblang,Jodohkan Adik Ibu Tien dengan Seorang Perwira

3 hrs ago

Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan dan Syaratnya

3 hrs ago

20 Rumus Excel yang Sering Digunakan, Jangan Sampai Lupa!

3 hrs ago

Foto Pekan Ini: Pemakaman Tanri Abeng hingga SYL Dituntut 12 Tahun Penjara

3 hrs ago

EURO 2024 - Italia Korban Baru Kutukan Babak 16 Besar

3 hrs ago

3 Shio Paling Hoki Hari Ini 30 Juni 2024, Kondisi Cuan dan Hubungan Asmara Membaik, Senangnya!

3 hrs ago

MotoGP Belanda 2024 - Dani Pedrosa Singgung Nasib Marc Marquez, Cepat Berubah Dibanding Kokokan Ayam

3 hrs ago

Start Rp 1,8 Jutaan Motor Murah Honda Supra Dokumen Lengkap di Kupang Siap Dibawa Pulang, Begini Kondisinya

3 hrs ago

Semifinal ASEAN Cup U-16 2024: Pelatih Australia Soroti Matt Baker Hadapi Timnas U-16 Indonesia

3 hrs ago

5 Fitur Baru yang Dapat Dinikmati Pelanggan YouTube Premium

3 hrs ago

Swiss vs Italia 16 Besar Euro 2024,Alarm Azzurri Tanpa Duo Inter Milan

3 hrs ago

Neta X Bakal Diluncurkan di Beberapa Negara Juli Ini, Indonesia Salah Satunya

3 hrs ago

Begini Reaksi Calon Kiper Terbaik EURO 2024 Dengar Timnas Spanyol Ingin Cetak Banyak Gol ke Gawang Georgia

3 hrs ago

Bacaan Ayat Seribu Dinar dan Cara Mengamalkannya, Doa Pembuka Pintu Rezeki

3 hrs ago

Inilah Sosok Anak Bontot Anjasmara dan Dian Nitami, Plek Ketiplek Bapaknya dan Gantengnya Gak Kaleng-kaleng