Siapa Budi Arie? Ramai Petisi Desak Mundur Menkominfo,Imbas PDN Diserang Ransomware
TRIBUNKALTARA.COM - Kemenkominfo gagal lindungi Pusat Data Nasional atau PDN dari peretasan ransomware, Menkominfo Budi Arie didesak mundur dari jabatan, intip profilnya.
Kabar peratasan Pusat Data Nasional (PDN) belakangan ini menghiasi jagad maya.
Pusat Data nasional (PDN) diserang peretas dengan ransomware, sejak Kamis (20/6/2024) dan hingga kini belum berhasil diatasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo.
Dikutip dari Kompas.com, sebanyak 282 data instansi pemerintah hilang dan kemungkinan data yang diretas tidak bisa dipulihkan kembali.
Peratasan PDN ini mengakitbatkan sejumlah layanan publik di Indonesia lumpuh selama berjam-jam.
"Kami berupaya keras melakukan recovery resource yang kami miliki, yang jelas data yang sudah kena ransomware sudah tidak bisa recovery. Jadi sekarang menggunakan sumber daya yang masih kami miliki," ujar Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko.
Kegagalan Kemenkominfo dalam melindungi PDN membuat sejumlah pihak mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Budi Arie untuk mundur.
Petisi yang diinisiasi oleh SAFEnet untuk mendesak mundur Menkominfo Budi Arie, usai gagal melindungi Pusat Data Nasional (PDN). (change.org)
Petisi ini berasal dari laman chane.org yang diinisiasi Southeast Asia Freedom of Expression Network atau SAFEnet, sebuah organisasi yang memperjuangkan keamanan dan hak digital di Asia Tenggara.
Petisi bertajuk "Kartu Merahkan Budi Arie" ini hingga Jumat (28/6/2024) telah ditanda tangani 6.948 orang.
Isi dari petisi itu adalah mendesak Budi Arie untuk mundur dari jabatan sebagai bentuk tanggung jawab dan meminta maaf secara terbuka di hadapan publik.
"Sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan data dan informasi, termasuk keamanannya, sudah seharusnya Kominfo juga bertanggung jawab terhadap serangan ransomware pada PDNS saat ini.
Untuk itu, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi harus mundur sebagai pertanggungjawaban dan meminta maaf secara terbuka terhadap situasi ini.
Selain itu, Kominfo dan BSSN juga harus mengaudit keamanan semua teknologi dan sumber daya manusia keamanan siber negara yang saat ini digunakan. Pak Menteri, cukuplah semua kelalaian ini.
Jangan jadikan data pribadi kami sebagai tumbal ketidakmampuan Anda. MUNDURLAH!" bunyi petisi tersebut.
Desakan mundurnya Budi Arie ini menjadi trending di Twitter dengan lebih dari 20 ribu cuitan.
Menanggapi desakan mundur dari jabatan tersebut, Budi Arie hanya memberikan jawaban singkat.
"Ah, no comment kalau itu, itu haknya masyarakat untuk bersuara," ujar Budi Arie dikutip dari Tribunnews.com saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Lantas, siapakah sosok Menkominfo Budi Arie yang dianggap tidak bisa melindungi data publik ini? Berikut profil Budi Arie yang didesak mundur dari jabatan.
Profil Budi Arie
Presiden melantik Budi Arie Setiadi yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Johnny G Plate. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Dikutip dari BangkaPos.com, Menkominfo Budi Arie lahir di Jakarta pada 20 April 1969.
Ia merupakan lulusan S1 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia.
Setelah itu, ia melanjutkan studi S2 jurusan Manajemen Pembangunan Sosial.
Saat menjadi mahasiswa, Budi Arie aktif dalam sejumlah organisasi.
Dia pernah menjabat sebagai Presidium Senat Mahasiswa UI pada 1994-1995 dan menjabat ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI pada 1993-1994.
Setelah lulus Budi sempat mendapat kepercayan menjadi Ketua Ikan Alumni (ILUNI) UI periode 1998 sampai tahun 2000.
Budi kemudian masuk ke dunia politik dan memilih menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Dia pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta periode 1998-2001.
Kariernya dalam bidang politik terus menanjak setelah didapuk menjadi Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDI-P DKI Jakarta periode 2005 sampai 2010.
Menjelang Pilpres 2014, Budi didapuk menjadi Ketua Umum Projo pada 2013-2014.
Budi juga pernah berkecimpung di dalam dunia jurnalistik sebagai pendiri Harian Bergerak pada 1998.
Kemampuan jurnalistik Budi sudah diasah sejak bangku kuliah.
Saat itu dia bertugas sebagai redaktur pelaksana Suara Mahasiswa UI pada 1992-1993.
Budi juga pernah menjadi jurnalis surat kabar Kontan dan Media Indonesia Minggu.
Kemudian dia diangkat menjadi Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama periode 1996 sampai 2001.
Setelah itu, Budi diangkat sebagai pemimpin umum Tabloid Bangsa pada 2001 sampai 2009.
Budi Arie Setiadi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dalam perombakan kabinet (reshuffle) di sisa masa jabatan.
Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/7/2023).
Budi menggantikan posisi Johnny Gerard Plate dari Partai Nasdem yang terjerat kasus dugaan korupsi pengadaan menara BTS 4G BAKTI Kemenkominfo.
Sebelum dilantik menjadi Menkominfo, Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) sejak 25 Oktober 2019.
Dia juga merupakan petinggi kelompok relawan Jokowi, Projo.
(*)
Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News