Menko Polhukam Pimpin Rapat Bahas Penggantian PDN yang Diserang Ransomware
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat menghadiri ratas yang membahas peretasan PDN di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/6/2024).
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto memimpin rapat koordinasi tingkat menteri membahas penggantian Pusat Data Nasional (PDN) yang diserang ransomware, Senin (1/7/2024) pagi.
Pantauan di lokasi, rapat di Ruang Bima Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, tersebut digelar secara tertutup.
“Rapat tertutup,” kata staf humas Kemenko Polhukam Gan Gan M Rizal melalui pesan tertulis, Senin.
Dalam keterangan tertulis yang dikirim Kemenko Polhukam, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi hadir dalam rapat.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian diwakili oleh Dirjen Dukcapil dan Kepala Pusat dan Informasi Kemendagri.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diwakili Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroatmodjo.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto diwakili Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan dan Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Brigjen Ari Yulianto.
Kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diwakili Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Brigjen (Pol) Himawan Bayu.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian dan Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah juga hadir.
Diketahui, Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan siber jenis ransomware.
Data-data di dalamnya pun terkunci dan peretas meminta tebusan sebesar Rp 8 juta dollar AS.
Direktur Network dan IT Solutions Telkom Herlan Wirjanako menyampaikan bahwa tebusan itu diminta oleh peretas kepada pemerintah jika ingin data di PDN yang terenkripsi atau terkunci kembali dibuka.
“Jadi memang di dark web itu, kami jalan ke sana, kami ikuti dan mereka minta tebusan ada 8 juta dollar AS,” ujar Herlan Wirjanako saat konferensi pers di Gedung Kominfo, Senin (24/6/2024).
Sementara itu, Hinsa Siburian menyampaikan, PDN yang mengalami serangan siber dikelola oleh PT Telkom dan berlokasi di Surabaya.