Kondisi Pasien Kritis di Ambulans yang Disetop Petugas saat Rombongan Jokowi Lewat,Keluarga Kecewa

TRIBUNSUMSEL.COM- Beginilah kondisi pasien kritis yang dibawa mobil ambulans justru disetop petugas keamanan saat iring-iringan rombongan Presiden Jokowi.

Kejadian ini terjadi di Kotawaringin Timur. Jokowi mengunjungi Bumi Habaring Hurung dalam rangka kunjungan kerja untuk meninjau pasar dan pompanisasi pada Rabu (26/5/2024).

Sopir mobil ambulans tersebut diketahui membawa pasien bernama Sriyati (85) dalam kondisi kritis.

Namun, Sriyati terpaksa harus menahan sakitnya dan bersabar menunggu hingga rombongan Presiden Jokowi lewat di depan RS Murjani Sampit.

Hal tersebut viral saat video berdurasi 39 detik, yang memperlihatkan Ambulans di Sampit membawa pasien kritis diduga diberhentikan dan diminta mematikan sirene.

Anak Sriyati, Rina membenarkan kejadian tersebut saat dibincangi oleh Tribunkalteng.com ke rumahnya.

“Saya saat itu sedang membawa Ibu saya yang sedang kritis menggunakan ambulan milik relawan untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murdjani Sampit,” jelasnya.

Diketahui bahwa Sriyati yang berusia 85 tahun tersebut dibawa menggunakan ambulan karena mengalami sakit sesak nafas, darah tinggi, dan sakit lambung.

“Saat itu, Ibu saya tidak memakai oksigen, karena di dalam ambulan tidak ada tabung oksigen akibat sedang habis,” ungkap Rina.

Anak Sriyati mengatakan bahwa Ibunya sudah mengalami sesak nafas mulai pukul 10.00 WIB.

“Saat itu saya sedang berada di luar rumah, jadi saya diberitahukan oleh anak saya kondisi Ibu, serta baru mendapatkan ambulan dengan menunggu selama 30 menit,” ungkapnya.

Lebih lanjut, sang anak mengatakan bahwa nafas dari Sriyati sudah sesak dan tidak stabil lagi, serta perlu penanganan medis secara cepat.

Rina mengatakan Ibunya pulang pada sore harinya karena Sriyati tidak tahan melihat orang bolak-balik di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Murdjani Sampit.

“Jadi Ibu saya tidak bisa melihat situasi tersebut dan kami menanyakan kepada dokter apakah bisa pulang saja, ternyata dokter memperbolehkan pulang untuk rawat jalan saja,” jelas Rina.

Ia mengatakan bahwa memang kondisi Sriyati masih lemas badannya dan belum bisa beraktivitas, serta menggunakan popok untuk lansia.

“Dokter memang tidak menganjurkan untuk pulang, tapi karena kondisi Ibu saya yang tidak tahan di tempat ramai, jadi kami meminta agar Ibu saya untuk pulang,” tutur Rina.

Saat ini, kondisi Ibu Sriyati masih terbaring lemas di atas kasur pada ruang depan rumahnya, sembari memulihkan kondisinya.

2 Kali Diberhentikan

Tak hanya sekali, ambulan ternyata sempat diberhentikan sebanyak 2 kali oleh petugas pengamanan jalur rombongan Presiden Jokowi.

Ia mengatakan bahwa yang memberhentikan dan meminta sirene dimatikan bukan rombongan Paspampres, melainkan petugas yang mengatur lalulintas yang sedang menjaga jalur rombongan Jokowi lewat.

“Kami sama sekali tidak menyalahkan Bapak Presiden atau rombongannya, tetapi diduga oknum polisi yang memberhentikan kami, entah itu siapa atau apa kami tidak tahu. Namun yang pasti pakaiannya polisi dan mengenakan topi, jelas dalam video,” jelas Anak Sriyati.

kondisi pasien kritis di ambulans yang disetop petugas saat rombongan jokowi lewat,keluarga kecewa

Klarifikasi Polisi Soal Sopir Ambulans Bawa Pasien Disetop saat Rombongan Jokowi Lewat, Salah Paham (Instagram/terang_media)

Ia mengatakan bahwa saat kejadian sudah mengatakan bahwa ada pasien gawat darurat dalam ambulan tersebut.

“Saat itu petugasnya sudah melihat ke dalam ambulan melalui jendela dan menanyakan ada pasien apa tidak, saya menjawab bahwa ada pasien, tolong,” jelas Rina.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa setelah diberi tahu, ambulan yang membawa Sriyanti tetap diberhentikan oleh poetugas tersebut.

Rina mengatakan bahwa jarak ambulan dan mobil rombongan Jokowi tidak jauh, namun masih bisa ambulan menyeberang untuk ke rumah sakit.

“Kalau sudah di depan ambulan, tidak masalah kami berhenti, tapi ini masih ada jarak untuk ambulan menyeberang ke rumah sakit,” jelasnya.

Pihak keluarga pun mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian yang terjadi, saat ambulan diberhentikan saat membawa pasien dalam keadaan kritis.

“Kami sangat kecewa saat itu, mengapa kami harus diberhentikan, karena kondisinya saat itu Ibu saya sudah dalam keadaan gawat darurat, bagaimana kalau kalau nyawa Ibu saya tidak tertolong, apakah ada yang bisa bertanggungjawab,” papar Rina.

Pihak Istana Juga Minta Maaf

Sementara disisi lain, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyatakan pihaknya meminta maaf kepada keluarga pasien dan masyarakat.

"Kami memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut. Dan akan selalu mengingatkan kembali kepada semua jajaran pengamanan," ujar Yusuf dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

"Pada Dasarnya, SOP Kami untuk Ambulance adalah diberikan prioritas utama jalan atau akses, tidak boleh dihambat, termasuk juga (untuk) mobil pemadam kebakaran," tegasnya.

Ia menuturkan, di jalan sering terjadi saat rangkaian Kepresidenan menepi dan disalip oleh ambulance karena memang itu adalah prioritas sesuai standar prosedur yang selama ini diberlakukan pihak istana.

Selain itu, Tim Adv Kepresidenan juga selalu memberikan arahan dan informasi kepada tim pengamanan wilayah untuk menerapkan SOP tersebut Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo memang sedang berada di Provinsi Kalimantan Tengah sejak Rabu (26/6/2024) dalam rangka kunjungan kerja.

Kunjungan kerja Presiden di Kalimantan Tengah berlanjut hingga Kamis.

Penjelasan Polda Kalteng

Sementara Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji mengatakan, di sekitar lokasi saat itu masyarakat membludak karena ingin menyapa Jokowi yang lewat di Jalan HM Arsyad, depan RSUD dr Murjani, Rabu (26/6/2024) kemarin.

"Sehingga saking banyaknya warga ambulans belum sempat masuk dan jarak dengan pengawalan itu hanya sebatas 10-20 meter," kata Erlan, Kamis (27/6/2024).

Berdasarkan video yang viral di media sosial itu terdengar seorang pria yang mengemudikan ambulans tersebut berkata, "nasib, nasib nah, temandak (tertahan) demi rombongan Bapak Jokowi."

Video tersebut juga memperlihatkan pasien yang sudah berusia lanjut terbaring lemas di dalam ambulans.

Saat mobil RI 1 lewat di hadapannya, pria yang belum diketahui identitasnya tersebut juga berkata, "Pak, pasien saya Pak Jokowi. Nasib nasib ditahan orang nah."

Erlan Munaji membantah personel keamanan menahan dan menyuruh sopir ambulans mematikan sirine.

"Kami sayangkan juga bahwa sopir dari ambulans tersebut tidak menyalakan rotator (sirine, red). Jika menyalakan rotator dari jauh sehingga bisa lebih diamankan dan mendahului untuk masuk rumah sakit," tutur Erlan.

Dikatakan Erlan, hal ini juga menjadi evaluasi pihaknya saat melakukan pengamanan dan pengawalan berkaitan dengan VVIP agar hal serupa tak kembali terjadi.

Lanjutnya, Erlan menerangkan personel keamanan TNI-Polri serta Paspampres sudah mengamankan jalur hanya saja saat itu begitu banyak warga yang ingin melihat iring-iringan Jokowi.

"Saat itu banyak warga yang ingin melihat iring-iringan Pak Presiden, dan sepertinya pada saat itu tim ambulans tidak menyalakan rotator yang menandakan sedang membawa pasien," terangnya.

"Dan ini juga menjadi atensi kami agar ke depannya apabila ambulans yang membawa pasien bisa memberitahukan kepada petugas sehingga bisa di dahulukan," sambungnya.

Sopir Ambulans Juga Minta Maaf

Sopir ambulans bernama Muhammad Rizky Riansyah itu jadi sorotan setelah videonya viral yang merekam rombongan Presiden Jokowi saat lewat.

Selang sehari, Risky juga mengunggah video permohonan maaf lantaran merekam iring-iringan Jokowi.

Rizky yang membawa mobil ambulans RSUD dr Murjani itu mengaku dirinya panik dan kesulitan mendapat prioritas dijalan menuju rumah sakit.

"Saya Muhammad Rizky Riansyah saya selaku sopir ambulans menyatakan video viral saat kunjungan Presiden Joko Widodo yang mana saat itu saya membawa pasien kritis, saya panik dan spontan membuat video dengan maksud dan tujuan agar dapat prioritas di jalan menuju Rumah Sakit," ujar Rizky sang sopir ambulans, dilansir dari Tribunkalteng.com.

Ia pun meminta maaf karena sempat merekami kejadian hingga menyebabkan tidak nyaman dan merasa dirugikan.

"Saya pribadi memohon maaf pada semua pihak dengan adanya video viral tersebut yang merasa dirugikan dan merasa tidak nyaman dengan video tersebut,

Sekali lagi saya memohon maaf sekiranya video ini dapat mengklarifikasi atas video saya buat yang telah viral, demikian terimakasih," ujarnya mengakhiri video.

Sebelumnya dalam video yang tersebar, sopir merekam ketika aparat kepolisian sedang memberhentikan mobil ambulans dan menjaga agar tidak bergerak maju lantaran ada rombongan Presiden Jokowi yang lewat.

Sopir juga menunjukkan ada seorang pasien tengah terbaring dalam ambulansnya.

Kejadian ini terjadi di Kotawaringin Timur.

Jokowi mengunjungi Bumi Habaring Hurung dalam rangka kunjungan kerja untuk meninjau pasar dan pompanisasi pada Rabu (26/5/2024).

Ketika rombongan RI satu melintas di Jalan HM Arsyad, Sampit, Kotim tepatnya di depan RSUD dr Murjani, ambulans tersebut juga hendak masuk ke rumah sakit hingga terpaksa harus bertahan.

Berdasarkan video yang beredar, ambulans tersebut berkata, "nasib, nasib nah, temandak (tertahan) demi rombongan Bapak Jokowi."

Video tersebut juga memperlihatkan pasien yang sudah berusia lanjut terbaring lemas di dalam ambulans.

Saat mobil RI 1 lewat di hadapannya, pria yang belum diketahui identitasnya tersebut juga berkata,

"Pak, pasien saya Pak Jokowi. Nasib nasib ditahan orang nah."

Beredar sebuah video yang menunjukkan mobil ambulans disetop lantaran ada iring-iringan rombongan Presiden Jokowi, viral di media sosial. (X)

(*)

Baca berita lainnya di google news

OTHER NEWS

3 hrs ago

Pak RT Abdul Pasren Akhirnya Muncul,Siap Adu Argumen Dengan Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon

3 hrs ago

Food Combining: Benarkah Pola Makan yang Sehat Itu Mahal?

3 hrs ago

Mengenal Pola Asuh Otoritatif: Ciri dan Dampaknya pada Anak, Bisa Bikin Si Kecil Lebih Bahagia

3 hrs ago

Survei LSI: Kaesang dan Irjen Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

3 hrs ago

Latihan Perdana Persija Jakarta Dibawah Asuhan Carlos Pena,Kenapa Hanya Diikuti 23 Pemain?

3 hrs ago

Pakar Hukum Minta Polisi Bongkar Makam Eky Pacar Vina,Curiga Bukan Anak Iptu Rudiana

3 hrs ago

Ekonomi Sulit,Gunawan Dwi Cahyo Gadaikan Mobil Anak,Okie Agustina Murka,Sunan Kalijaga: Maklum

3 hrs ago

,Error, Penangkapan Pegi Setiawan,Kepercayaan Kepada Polda Jabar di Titik Nadir,Pakar Sesalkan

3 hrs ago

Ngebet Alexander Isak dari Newcastle,Chelsea Siap Tumbalkan Pemain Idola The Blues,Cek Sosoknya

3 hrs ago

Terungkap Alasan Pramac Resmi Gabung Yamaha untuk MotoGP 2025

3 hrs ago

Live Skor Hasil Inggris vs Slovakia di 16 Besar Euro 2024,Kick-off Pukul 23.00 WIB,Pantau Lewat HP

3 hrs ago

Live Hasil Drawing 8 Besar Badminton Asia Junior Championships 2024,Cek Siapa Lawan Indonesia

3 hrs ago

MotoGP Belanda 2024 - Saksi Mata Terdekat Sebut Ada yang Aneh dari Kecelakaan Marc Marquez

3 hrs ago

Penggemar Beri Hadiah Usai Menang Badminton, Fuji: Senang Masih pada Solid

3 hrs ago

Hasil MotoGP Belanda 2024 - Francesco Bagnaia Hat-trick Juara, Marc Marquez Gagal Podium Usai Dipecundangi Para Tumbal

3 hrs ago

Harus Tahu, Inilah Tanda-tanda Mika Lampu di Mobil Bekas Bakal Kusam

3 hrs ago

Kaesang Dinilai Berpeluang Menang di Pilkada Jateng, Pengamat: Kalau di Jakarta Masuk Kolam Hiu

3 hrs ago

Berita Persebaya Hari Ini Populer: Sosok Tak Terduga Resmi Gabung,Munster Puas Kalahkan Persibo

3 hrs ago

Pakar Sebut PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Seperti Warnet

3 hrs ago

Motif Dimas Yonathan Tarigan Bunuh Diri di Flyover Cimindi,Curhat di Instagram Jadi Sorotan

3 hrs ago

Viral Kamar Sempit TKW di Hong Kong,Tidur dengan Tumpukan Baju and Taruh Barang di Bawah Kasur

3 hrs ago

Sanksi jika Wajib Pajak Belum Padankan NIK dan NPWP Hari Ini

4 hrs ago

Mengapa Megumin Hanya Menggunakan Ledakan di Konosuba?

4 hrs ago

Ramalan Zodiak Cancer,Leo dan Virgo Senin 1 Juli 2024: Cinta,Karier,Keuangan dan Kesehatan

4 hrs ago

2 Desa di Ukraina Timur Direbut Rusia

4 hrs ago

Keluarga SYL Kembalikan Rp600 Juta ke KPK

4 hrs ago

Presiden Bolivia Rencanakan Kudeta Dirinya Sendiri Demi Dongkrak Popularitas?

4 hrs ago

Efek Buruk Sering Bejek Gas Mobil Transmisi CVT

4 hrs ago

Pernah Bawa Timnas Spanyol U-19 Juara Eropa,Bos Persija Harap Carlos Pena Maksimalkan Pemain Muda

4 hrs ago

Laga Selanjutnya BWF Turnamen Bulutangkis,Canada Open 2024,Indonesia Turunkan 2 Ganda Campuran

4 hrs ago

Kaesang Masuk Cagub Jateng Favorit Versi Survei LSI, PDIP Tak Ambil Pusing

4 hrs ago

Pemain Sayap Persib Hengkang ke Klub Liga 2 PSPS Riau

4 hrs ago

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

4 hrs ago

Daftar 46 Cum Dividen Mulai GJTL Lo Kheng Hong sampai AGII Sandiaga

4 hrs ago

Renderan Suzuki Jimny Pikap, Beneran Mau Diproduksi Mobil Barunya?

4 hrs ago

Polisi Berlakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas di Bandar Lampung, Ini Rutenya

4 hrs ago

Kominfo Sudah Pakai Anggaran Negara Rp 700 Miliar untuk PDN

4 hrs ago

Link Beli HP iPhone Second Akhir Juni 2024: iPhone 14 Pro Max,iPhone 13 Mini,iPhone 13 Pro Max

4 hrs ago

Butuh Peralatan Elektronik? Begini Cara Mudah Mendapatkannya

5 hrs ago

Jadwal MotoGP 2024 Trans7 Lengkap dengan Jam Tayang Live Race MotoGP Hari Ini,Klasemen dan Poin