Sosok Sriyati Pasien Kritis yang Terjebak di Ambulans saat Rombongan Jokowi Lewat,Begini Kondisinya
TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah sosok pasien yang dibawa ambulans yang disetop rombongan Presiden Joko Widodo lewat di Kotawaringin, Kalimantan Tengah.
Ambulans yang tertahan saat rombongan Jokowi lewat tengah viral di media sosial.
Video itu direkam oleh sopir ambulans.
Sopir yang merekam ketika aparat kepolisian sedang memberhentikan mobil ambulans dan menjaga agar tidak bergerak maju lantaran ada rombongan Presiden Jokowi yang lewat.
Sopir juga menunjukkan ada seorang pasien tengah terbaring dalam ambulansnya.
Kejadian ini terjadi di Kotawaringin Timur.
Saat itu Jokowi mengunjungi Bumi Habaring Hurung dalam rangka kunjungan kerja untuk meninjau pasar dan pompanisasi pada Rabu (26/5/2024).
Ketika rombongan RI satu melintas di Jalan HM Arsyad, Sampit, Kotim tepatnya di depan RSUD dr Murjani, ambulans tersebut juga hendak masuk ke rumah sakit hingga terpaksa harus bertahan.
Lantas siapakah sosok pasien itu ?
Saat dibawa ambulans, Sriyati disebut tengah dalam kondisi kritis.
Sementara kini, kondisi Sriyati masih terbaring lemas di atas kasur pada ruang depan rumahnya, sembari memulihkan kondisinya.
Rupanya tak hanya sekali, ambulans ternyata sempat diberhentikan sebanyak 2 kali oleh petugas pengamanan jalur rombongan Presiden Jokowi.
Sopir ambulans yang disetop karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat, kini dikabarkan malah minta maaf. (TribunBengkulu.com/Ist)
Anak Sriyati, Rina mengatakan, ibunya dibawa menggunakan ambulans karena mengalami sakit sesak napas, darah tinggi, dan sakit lambung.
"Saat itu, ibu saya tidak memakai oksigen, karena di dalam ambulans tidak ada tabung oksigen akibat sedang habis," ungkap Rina.
Rina menyebutkan bahwa Ibunya sudah mengalami sesak napas mulai pukul 10.00 WIB.
“Saat itu saya sedang berada di luar rumah, jadi saya diberitahukan oleh anak saya kondisi Ibu, serta baru mendapatkan ambulan dengan menunggu selama 30 menit,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa yang memberhentikan dan meminta sirene dimatikan bukan rombongan Paspampres, melainkan petugas yang mengatur lalulintas yang sedang menjaga jalur rombongan Jokowi lewat.
“Kami sama sekali tidak menyalahkan Bapak Presiden atau rombongannya, tetapi diduga oknum polisi yang memberhentikan kami, entah itu siapa atau apa kami tidak tahu. Namun yang pasti pakaiannya polisi dan mengenakan topi, jelas dalam video,” jelas Anak Sriyati.
Ia mengatakan bahwa saat kejadian sudah mengatakan bahwa ada pasien gawat darurat dalam ambulans tersebut.
“Saat itu petugasnya sudah melihat ke dalam ambulans melalui jendela dan menanyakan ada pasien apa tidak, saya menjawab bahwa ada pasien, tolong,” jelas Rina.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa setelah diberi tahu, ambulans yang membawa Sriyanti tetap diberhentikan oleh petugas tersebut.
Rina mengatakan bahwa jarak ambulans dan mobil rombongan Jokowi tidak jauh, namun masih bisa ambulans menyeberang untuk ke rumah sakit.
“Kalau sudah di depan ambulans, tidak masalah kami berhenti, tapi ini masih ada jarak untuk ambulans menyeberang ke rumah sakit,” jelasnya.
Sang anak mengatakan bahwa napas dari Sriyati sudah sesak dan tidak stabil lagi, serta perlu penanganan medis secara cepat.
Rina mengatakan Ibunya pulang pada sore harinya karena Sriyati tidak tahan melihat orang bolak-balik di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Murdjani Sampit.
“Jadi Ibu saya tidak bisa melihat situasi tersebut dan kami menanyakan kepada dokter apakah bisa pulang saja, ternyata dokter memperbolehkan pulang untuk rawat jalan saja,” jelas Rina.
Ia mengatakan bahwa memang kondisi Sriyati masih lemas badannya dan belum bisa beraktivitas, serta menggunakan popok untuk lansia.
“Dokter memang tidak menganjurkan untuk pulang, tapi karena kondisi Ibu saya yang tidak tahan di tempat ramai, jadi kami meminta agar Ibu saya untuk pulang,” tutur Rina.
Penjelasan Polda Kalteng
Sementara Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji mengatakan, di sekitar lokasi saat itu masyarakat membludak karena ingin menyapa Jokowi yang lewat di Jalan HM Arsyad, depan RSUD dr Murjani, Rabu (26/6/2024) kemarin.
"Sehingga saking banyaknya warga ambulans belum sempat masuk dan jarak dengan pengawalan itu hanya sebatas 10-20 meter," kata Erlan, Kamis (27/6/2024).
Berdasarkan video yang viral di media sosial itu terdengar seorang pria yang mengemudikan ambulans tersebut berkata, "nasib, nasib nah, temandak (tertahan) demi rombongan Bapak Jokowi."
Video tersebut juga memperlihatkan pasien yang sudah berusia lanjut terbaring lemas di dalam ambulans.
Saat mobil RI 1 lewat di hadapannya, pria yang belum diketahui identitasnya tersebut juga berkata, "Pak, pasien saya Pak Jokowi. Nasib nasib ditahan orang nah."
Erlan Munaji membantah personel keamanan menahan dan menyuruh sopir ambulans mematikan sirine.
"Kami sayangkan juga bahwa sopir dari ambulans tersebut tidak menyalakan rotator (sirine, red). Jika menyalakan rotator dari jauh sehingga bisa lebih diamankan dan mendahului untuk masuk rumah sakit," tutur Erlan.
Dikatakan Erlan, hal ini juga menjadi evaluasi pihaknya saat melakukan pengamanan dan pengawalan berkaitan dengan VVIP agar hal serupa tak kembali terjadi.
Lanjutnya, Erlan menerangkan personel keamanan TNI-Polri serta Paspampres sudah mengamankan jalur hanya saja saat itu begitu banyak warga yang ingin melihat iring-iringan Jokowi.
"Saat itu banyak warga yang ingin melihat iring-iringan Pak Presiden, dan sepertinya pada saat itu tim ambulans tidak menyalakan rotator yang menandakan sedang membawa pasien," terangnya.
"Dan ini juga menjadi atensi kami agar ke depannya apabila ambulans yang membawa pasien bisa memberitahukan kepada petugas sehingga bisa di dahulukan," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com