Lepas Ribuan Mahasiswa UGM untuk KKN, Menteri Basuki: Jangan "Ingah-ingih"
Basuki saat ditemui di UGM, Jumat (28/6/2024)
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melepas ribuan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang akan melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di seluruh Indonesia, Jumat (28/6/2024)
Dalam sambutannya, Basuki berpesan kepada para mahasiswa agar dapat menjalani dan memberikan kesan yang baik selama melaksanakan KKN pada 2024 ini.
Basuki mengatakan, pesan pertamanya adalah agar tidak mencoreng nama baik UGM di mata masyarakat.
“Jaga nama baik Universitas Gadjah Mada (UGM),” katanya, Jumat (28/6/2024).
Lanjut Basuki, selain menjaga nama baik kampus, mahasiswa yang terjun KKN ini diharapkan agar tidak menjadi orang yang sok tahu.
“Jangan sok tahu, kalau enggak tahu jujur saja ngomong gak tahu,” kata dia.
Menurut Basuki, mahasiswa juga diminta untuk mempunyai jiwa seni, karena seseorang yang memiliki jiwa seni biasanya dapat berimprovisasi saat menghadapi masalah, dan juga sering memiliki inovasi.
“Punya jiwa seni, seseorang punya jiwa seni biasanya mudah untuk improvisasi dan membuat inovasi,” ucap dia.
Mahasiswa UGM jangan "ingah-ingih"
Lalu, mahasiswa diminta jangan ingah-ingih atau penakut saat berada di tengah-tengah masyarakat.
“Mahasiswa UGM jangan ingah-ingih, KKN melatih anda untuk sosialisasi dengan masyarakat,” kata Basuki.
Di sisi lain, UGM mendapat dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pertama yakni sebagai universitas yang menerjunkan mahasiswa KKN ke lokasi wilayah sebanyak 35 provinsi di seluruh Indonesia dan kedua, penghargaan untuk pembagian susu dengan jumlah terbanyak pada 11.150 mahasiswa.
Penyerahan penghargaan MURI tersebut diserahkan oleh perwakilan MURI, Ari Andriani, kepada Rektor UGM Ova Emilia atas penghargaan sebagai perguruan tinggi yang menerjunkan mahasiswa KKN PPM di provinsi terbanyak yakni 35 provinsi.
Untuk piagam penghargaan MURI kategori minum susu terbanyak ini diterima langsung oleh Dekan Fakultas Peternakan UGM Budi Guntoro.
“Penghargaan ini dianugerahkan dengan bangga kepada UGM dan kepada Fakultas Peternakan,” kata Ari Andriani seraya menyerahkan piagam di hadapan ribuan mahasiswa KKN yang berlangsung di halaman Balairung, Jumat (26/6).
Rektor UGM, Ova Emilia, mengatakan, dirinya mengapresiasi penghargaan MURI yang diterima UGM atas penerjunan mahasiswa KKN terbanyak di 35 provinsi dan rekor pemberian susu terbanyak pada lebih dari 11.000 mahasiswa.
Menurutnya, untuk penghargaan kedua rekor minum susu terbanyak ini selaras dengan tema besar program KKN PPM UGM yang mengusung Kedaulatan Pangan dan Pengelolaan Lingkungan untuk Mendukung Tercapainya Perdamaian dan Kemajuan Bangsa.
“Saya kira KKN PPM sangat berperan penting mewujudkan hal tersebut, sebab ketersediaan pangan menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pembangunan negeri kita ini,” kata dia.
Konsumsi susu masyarakat dinilai masih rendah
Ova menyebutkan, Indeks Ketahanan Pangan RI masih di bawah indeks ketahanan global.
“Meski ada peningkatan, namun masih rendah di angka 60,2 sementara di tingkat global indeksnya 62,2. Karenanya kita masih perlu kerja keras lagi,” katanya lagi.
Tidak hanya itu imbuhnya, kebiasaan konsumsi susu masyarakat Indonesia dinilainya terbilang juga masih rendah.
Bahkan tingkat ketersediaan susu yang diproduksi dari dalam negeri hanya bisa mencukupi sekitar 20 persen dari kebutuhan dan sisanya masih impor. Padahal, untuk menciptakan SDM yang tangguh memerlukan asupan makanan yang bagus dengan menggalakkan minum susu dan mengkonsumsi makanan dengan asupan gizi seimbang.
“Kita mulai dengan gerakan minum susu dengan melibatkan 11 ribu mahasiswa,” ungkap dia.
Seperti diketahui, pada kegiatan penerjunan mahasiswa KKN PPM ini, sedikitnya 7.162 mahasiswa diterjunkan di 35 provinsi.
Para mahasiswa diharapkan bisa memberikan motivasi dan berkontribusi dalam menginspirasi pengabdian di berbagai wilayah pelosok negeri.
Penerjunan KKN-PPM UGM dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, para kepala daerah, jajaran pimpinan universitas, fakultas/sekolah di lingkungan UGM, para Koordinator Wilayah (Korwil) dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta para mitra.