Wisata NTT ,Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana di Larantuka Destinasi Wisata Religi di Larantuka
POS KUPANG.COM -- Kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur juga dikenal sebagai kota Reina .
Di Kota ini tradiri katolik begitu kental dan sakral sehinga ribuan wisatwan datang setiap tahun dalam perasaan Semana Santa .
Dan, Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana menjadi destinasi spot wisata religi di Kota Larantuka.
Dikutip dari parekrafntt.id, Tradisi keagamaan di Flores Timur yang sudah berlangsung ratusan tahun itu sampai sekarang masih tetap terus dipertahankan.
Masa pra Paskah didahului dengan masa puasa atau pekan-pekan suci. Orang Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT menamakan pekan-pekan itu Semana Santa .
Menjelang puncak Semana Santa, Hari Jumat, ritual Muda Tuan atau Buka Pintu kapela atau gereja Tuan Ma dilaksanakan. Peti kemas selama setahun tertutup kini dibuka oleh petugas Conferia.
Arca Mater Dolorosa dibersihkan dan dimandikan kemudian dilengkapi dengan busana perkabungan sehelai mantel yang berwarna hitam.
Di Kapela Tuan Ana, juga dilakukan pemandian patung Yesus, yang serupa dengan Tuan Ma, disimpan selama setahun penuh.
Kedua patung itu menjadi tokoh sentral dalam tradisi paskah Semana Santa di Larantuka.
Selama setahun, Patung Tuan Ma disimpan di Kapela Tuan Ma dan khalayak umum hanya dapat melihatnya setahun sekali.
Di kapela Tuan Ma inilah tempat patung Bunda Maria diabadikan. Patung Tuan Ma akan diarak keliling Kota Larantuka oleh seluruh peziarah Katolik saat puncak acara Semana Santa pada Jumat Agung Pembukaan pintu Kapela Tuan Ma yang disebut dengan buka pintu tuan ini adalah salah satu bagian dan permulaan sub ritual cium Tuan Ma.
Sebelum membuka pintu kapela tersebut, raja berdoa dan meminta restu kepada raja-raja sebelumnya, termasuk kepada watowele (leluhur para Raja Larantuka yang berasal dari Gunung Ile Mandiri)." upacara buka pintu kapela atau Gereja Tuan Ma ini harus dilakukan oleh Raja Larantuka berketurunan DVG. Setelah dibuka, peziarah dapat melakukan doa dan mencium patung Tuan Ma.
"Sesuai tradisi Bapak Raja keturunan DVG yang membuka kapela, ketika beliau berhalangan maka seorang putra beliau yang harus mewakilinya," Setelah pintu kapela Tuan Ma di buka maka akan dilanjutkan dengan tradisi prosesi laut.
Prosesi laut merupakan rangkaian upacara Semana Santa dimana patung Tuan Meninu yang berada di Kapela Tuan Ma diarak melalui laut menuju Kapela Tuan Ana kemudian dilanjutkan dengan acara puncaknya pada malam hari dilakukan perarakan patung Tuan Ma, Tuan Ana dan Tuan Meninu keliling Kota Larantuka.
Setiap peziarah mendapat giliran berdoa dan mencium patung Tuan Ma. Semua peziarah mengenakan baju hitam sebagai tanda berkabung atas penderitaan Yesus Kristus.
Kapela yang terbesar dan menjadi pusat Semana Santa adalah Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana.
Selain itu, ada lagi dua kapela di ujung timur dan barat Larantuka yang menjadi perhatian ketika Semana Santa, yaitu Kapela Tuan Menino dan Kapela Miseri Cordia. Perarakan patung Tuan Ma dan Tuan Ana menuju Gereja Katedral Reinha Rosari dilaksanakan biasanya pukul 14.00 waktu setempat.
Antrian peziarah di Kapela Tuan Ma, Larantuka, Flores Timur. (POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN)
“Tuan Ma”, adalah nama untuk patung Bunda Maria yang diketemukan sebagai wasiat sekitar 5 abad-an silam di pantai Larantuka, Flores Timur, NTT, Indonesia.
Berdasarkan penelitian dan sejumlah sumber tertulis dalam bahasa Belanda dan Portugis, patung Tuan Ma ditemukan sekitar tahun 1510 di Pantai Larantuka. Masyarakat Larantuka dan sekitarnya menyebut patung itu sebagai “Tuan Ma”.
Secara harafiah, Tuan Ma berarti tuan / mama. Masyarakat Lamaholot menyebutnya, Lera Wulan Tanah Ekan, Dewa Langit dan Dewi Bumi. Oleh karena itu, Larantuka disebut sebagai Kota Reinha (bahasa Portugis) atau Kota Ratu, Kota Maria.
Tuan Ma kemudian diyakini sebagai Bunda Maria milik orang Larantuka. Devosi kepada Maria menjadi sentral hidup keluarga dan masyarakat Larantuka dan proses inkulturasi pun terus terjadi antara kepercayaan masyarakat lokal, ajaran gereja, dan tradisi yang dibawa Portugis. Kapela Tuan Ana yang letaknya di sisi barat Taman Doa Pieta Mater Dolorosa.
Taman doa dan Kapela Tuan Ana berada di jalur strategis yaitu jalan protokol Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Para peziarah mulai banyak berkunjung di Kapela Tuan Ana untuk memanjatkan devosi di Kapela Tuan Ana. Penjaga Kapela Tuan Ana sangat senang ketika sore hari melihat para peziarah datang menyalakan lilin dan berdoa di Kapela Tuan Ana.
Sepanjang tahun kapela Tuan Ana ditutup. Berada di dalam pagar dilengkapi pintu gerbang, tidak ada yang bebas datang dan masuk ke kapela ini.
Untuk menjadi perpetu/Penjaga Kapela Kapela Tuan Ana’ jabatan perpetu ditentukan para konferia dengan banyak pertimbangan yang ia tak ketahui.
Menjadi Perpetu Kapela Tuan Ana hanya tiga tahun dan tugas yang diembannya ini secara resmi diatur dalam SK Uskup Larantuka. Seorang Pertu menjelaskan "Kami kerja atas SK Uskup Larantuka.
Wajib menjaga seluruh isi Kapela. Semua ornamen yang ada di dalam kapela tidak diperkenankan untuk dikeluarkan atau ditunjukan untuk umum tanpa persetujuan Uskup," Kunjungan ke kapela ini bahkan dibuka untuk peziarah hingga Jumat Agung sebelum patung Tuan Ana dan segala ornamennya dihantar ke Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka untuk prosesi Semana Santa.
Pintu Kapela Tuan Ana akan dibuka seluruhnya oleh Raja Larantuka keturunan marga Diaz Viera de Godinho (DVG). Sepanjang tahun kapela Tuan Ana ditutup.
Berada di dalam pagar dilengkapi pintu gerbang, tidak ada yang bebas datang dan masuk ke kapela ini.
"Kapela Tuan Ana, termasuk Kapela Tuan Ma, baru mulai dibuka untuk umum pada hari Kamis Putih. Yang berhak membuka pintu kapela tersebut adalah Raja Larantuka, Setelah dibuka barulah umat atau peziarah boleh masuk ke dalamnya untuk berdoa dan menyembah Tuhan.
Masuk ke kapela ini selalu dalam suasana hening karena orang datang untuk berdoa. Saat Semana Santa, ribuan warga akan mengarak patung Reinha Rosari dari Kapela Tuan Ma (Maria), ornamen-ornamen yang mengingatkan umat tentang wafat dan sengsaranya Yesus dari Kapela Tuan Ana (Tuhan Yesus), dan patung kanak-kanak Yesus dari Kapela Tuan Meninu untuk diarak berkeliling kota hingga berakhir di Katedral Reinha Rosari Larantuka.
Selama Semana Santa "Dampaknya ada ekonomi masyarakat, khususnya hotel, kuliner dan juga suvenir-suvenir dari pengrajin dan penenun mulai bergeliat, meskipun belum terlalu nampak,"
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS