Fadil Imran Ikuti Jejak Nurdin Halid
TRIBUN-TIMUR.COM - Komjen Pol Fadil Imran dan Nurdin Halid, dua tokoh nasional asal Sulawesi Selatan berbeda profesi.
Jika Komjen Fadil Imran berkarier di Kepolisian, Nurdin Halid hiruk pikuk di dunia politik.
Tapi, Fadil Imran dan Nurdin Halid punya kesamaan yakni sama-sama terjun aktif di dunia olahraga.
Dan dalam waktu dekat, bahkan terhitung selangkah lagi Fadil Imran bakal mengikuti jejak Nurdin Halid.
Jejak yang dimaksud yakni menjadi Ketua Umum organisasi olahraga tingkat Nasional.
Sebelumnya, Nurdin Halid terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) 2024-2027.
Sementara itu Fadil Imran digadang-gadang jadi calon kuat Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Jika Fadil Imran terpilih maka akan ada 2 putra Sulsel yang memimpin organisasi olahraga tingkat nasional tahun ini.
Dukungan Menguat ke Fadil Imran
Dukungan terhadap Komjen Fadil Imran untuk menjadi Ketua Umum PBSI semakin menguat.
Hingga Selasa (25/6/2024), sudah ada dukungan dari 29 pengurus PBSI daerah yang memiliki suara dalam Musyawarah Nasional (Munas) PBSI yang berlangsung 9-11 Agustus mendatang di Surabaya, Jawa Timur.
Dukungan juga mengalir dari mantan atlet dan pemilik klub badminton.
Seperti yang diungkapkan pemilik dan Ketua Umum Klub Suryanaga Surabaya Yacob Rusdianto.
Yacob mengatakan kiprah Fadil Imran sebagai Sekjen PBSI periode 2020-2024 sudah sangat terasa baginya.
"Kehidupan klub yang pasang surut sudah mulai membaik. Di Jawa Timur saja sudah banyak kegiatan yang melibatkan berbagai sponsor. Kegiatan ini yang menghidupkan klub-klub daerah. Saya dengar ini merupakan instruksi Pak Sekjen untuk menggairahkan daerah," ujar Yacob.
Yacob bercerita klub pernah mengalami masa keemasan pada masa kepemimpinan PBSI dipegang oleh Tri Sutrisno (1985–1993).
Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran bersama adiknya, calon Bupati Gowa, Husniah Talenrang. (ist)
Pada saat itu ada penghargaan berupa uang tunai kepada klub bila atlet binaan mereka meraih prestasi.
"Ketika itu, klub berlomba-lomba mencetak atlet berprestasi karena merasa jerih payah kami mendapat penghargaan yang layak. Klub seperti Suryanaga, Tangkas, atau SGS Bandung selalu bersaing menghasilkan atlet terbaik," ujar Yacob yang juga pernah menjabat sebagai Sekjen PBSI periode 2008-2012 pada masa kepemimpinan Ketum Djoko Santoso.
Namun pada 2013, PBSI menghapus aturan penghargaan kepada klub itu.
Masa itu lah menjadi masa-masa kelam bagi klub badminton di Indonesia.
Menurut Yacob, mengelola klub badminton membutuhkan biaya yang besar.
Maka pada saat itu hanya klub-klub memiliki sokongan dari perusahaan besar yang bisa bertahan hidup.
Yacob pun sangat mengapresiasi langkah Fadil yang memperlihatkan kepeduliannya melalui kegiatan yang penuh sponsor di daerah.
"Ini membuat gairah di daerah dan klub cukup terbantu untuk bangkit lagi," ujarnya.
Salah satu nilai tambah Yacob kepada Fadil adalah selain ia senang bermain badminton, Fadil juga melibatkan semua pihak dalam membentuk Tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024.
"Fadil telah mengumpulkan semua pihak yang kompeten di bulutangkis menjadi sebuah kesatuan, menjadi Indonesia," tutupnya.
Nurdin Halid Terpilih Aklamasi Ketua Pelti
AM Nurdin Halid terpilih Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP PELTI) periode 2024-2027.
Pria kelahiran Watampone 17 November 1958 itu terpilih secara aklamasi dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) PP Pelti di Hotel Sultan Jakarta Sabtu (22/6/2024) malam.
Peserta munaslub sepakat memilih Nurdin Halid menggantikan Edward Omar Sharif Hiariej yang mengundurkan diri.
Seusai terpilih, Nurdin Halid diberi kesempatan menyampaikan pidato.
Ia menyampaikan pidato berjudul "membangun industri tenis menuju Indonesia emas 2025".
Nurdin Halid selama ini dikenal sebagai tokoh olahraga.
Nurdin Halid menerima bendera petaka seusai terpilih aklamasi Ketua Umum PP Pelti dalam Munaslub di Hotel Sultan Jakarta Sabtu (22/6/2024). (Pelti)
Ia rutin mengisi waktu libur bermain tenis baik di Jakarta ataupun di Sulsel.
Sebelumnya Nurdin Halid pernah menjabat Manajer PSM Makassar tahun 2000 silam.
Saat itu ia berhasil mengantar PSM juara Liga Indonesia musim 1999-2000.
Pada 2003, Nurdin Halid terpilih Ketua Umum PSSI.
Ia menjabat Ketua Umum PSSI hingga tahun 2011.(*)