Mantan Petinggi Polri Ramai-ramai Soroti Iptu Rudiana Ayah Eky,Kesalahan Fatal Diungkap

BANGKAPOS.COM - Sejumlah mantan petinggi Polri ikut bersuara atas kasus Vina Cirebon dan menyoroti sosok Iptu Rudiana, ayah korban Eky dalam perkara ini.

Beberapa di antaranya adalah Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno dan Mantan Kabareskrim Susno Duadji.

Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno, menyebut Iptu Rudiana melakukan sejumlah kesalahan fatal dalam kasus ini.

Menurutnya, seharusnya upaya Iptu Rudiana memburupelaku pembunuhan anaknya saat kasus ini baru terjadi tidak cukup.

Seharusnya ia bisa melakukan upaya lebih.

Apalagi melihat pengalaman puluhan tahun Iptu Rudiana menangani berbagai kasus.

Ia menilai, Rudiana hanya bermodalkan keterangan saksi sepihak, kemudian delapan orang menjadi terpidana dan kini ramai-ramai digugat dengan berbagai alibi.

Seharusnya, kata Oegroseno, Rudiana menggali lebih dalam, mencari bukti lebih kuat untuk mengonfirmasi kesaksian Aep.

Pernyataan ini merujuk berdasarkan keterangan saksi Aep, Rudiana percaya anaknya diserang hingga dibunuh sekelompok pemuda yang kerap nongkrong di SMPN 11 Kota Cirebon.

"Bagi saya seorang polisi berbuat seperti itu sudah fatal untuk langkah-langkah, kalau 'saya ingin mengungkap tapi hanya sampai sejauh itu'," kata Oegroseno dikutip dari YouTube tvOne yang tayang Jumat (15/6/2024).

Terlebih korban adalah anaknya sendiri.

Seharusnya hal itu menjadi dorongan bagi Rudiana melacak lebih jauh dan komprehensif.

"Kalau polisi yang diungkap itu misalnya masyarakat menjadi korban itu tanpa disuruh harus diungkap, apalagi anak jadi korban. Itu harusnya dia berbuat dua kali atau tiga kali lebih baik," imbuhnya.

Sementara itu, dia menyoroti soal motif pelaku melakukan tindakan sadis kepada Vina dan Eky.

Menurut dia, Iptu Rudiana juga bisa menganalisis pada awal penyidikan tersebut.

"Kalau pendekatan macam-macam nih. Jadi sejak awal kasus terjadi analisis seorang reserse, analisis kriminal harus jalan dengan berbagai kira-kira analisis motif. Kalau saya melihat ada empat, misal Apakah korban utama ini memang Vina, Apakah korban utamanya Eky, atau memang ini kenakalan remaja atau geng motor tadi atau yang keempat mungkin kaitan dengan narkoba karena terlalu sadis lihat korban seperti itu," paparnya.

Meski demikian, Oegroseno menilai untuk melakukan hal tersebut perlu pengalaman yang luar biasa dari seorang anggota polisi.

"Nah ini harusnya dikembangkan terus ini kan harus butuh pengalaman yang luar biasa di reserse, seperti ini tanpa analisis ini nanti arahnya hanya satu. Begitu mulai ada yang belok kiri belok kanan bingung mau terus lagi takut ke mana ini yang mungkin dari awal yang tidak dilakukan," tukasnya.

Sebelumnya, selain penangkapan para pelaku yang tidak sesuai prosedur, Iptu Rudiana juga disorot lantaran diduga membuat skenario pembunuhan Vina dan Eky.

Sejumlah saksi seperti Liga Akbar, Teguh, dan Pram mengaku dipaksa menandatangi BAP yang sudah disusun oleh penyidik.

Oegroseno menilai Iptu Rudiana tidak punya kapasitas membuat skenario terkait pembunuhan Vina dan Eky.

"Kalau dia (Rudiana) kan bukan sutradara film. Dia mau bikin skenario seperti apa pun sekolahnya enggak ada pasti susah," kata Oegroseno.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016 silam itu sudah berproses hukum.

Ada delapan pemuda yang dtitangkap dan kemudian divonis hingga menjalani pidana penjara.

Mereka adalah Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal.

Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis delapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak, dan kini sudah bebas.

Tiga orang atas nama Pegi, Andi dan Dani dinyatakan buron.

Terkini, pria bernama Pegi Setiawan ditangkap karena dianggap pelaku yang buron tersebut.

Aparat Polda Jabar menyebut Andi dan Dani tidak ada dan menghapusnya dari daftar pencarian orang (DPO).

Sementara itu, Eks Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji mendesak penyidik Polda Jabar segera memanggil Iptu Rudiana untuk diperiksa.

Keterangan Iptu Rudiana sangat diperlukan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.

"Untuk memeriksa saudara Rudiana, bapaknya Eky. Kita sangat berduka cita dan sangat memahami kesedihan jiwa beliau tapi harus diperiksa supaya kasus ini terungkap tuntas," ujar Susno dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam di TV One pada Kamis (6/6/2024).

Susno mewanti-wanti agar perkara ini sampai ke pengadilan hanya berdasarkan skenario Aep yang dinilai bohong belaka.

"Jangan sampai perkara ini sampai ke hakim disidangkan bahkan sudah sampai putusan kasasi hanya berdasarkan skenario yang dibuat sodara Aep," lanjutnya.

Selain itu, Susno menilai pra rekonstruksi dari perkara ini harus diulang.

Pasalnya, ia melihat ada kemunculan saksi baru bernama Suroto yang dinilai lebih kuat dibanding dua saksi sebelumnya, Aep dan Melmel.

"Kesaksian saudara Suroto bisa diperkuat dengan kesaksian anggota Polri dan rumah sakit, tapi kesaksian Aep dan Melmel itu menjadi guideline daripada jalannya perkara ini. Berarti perkara yang dulu didasarkan keterangan Aep dan Melmel itu bohong," jelasnya.

Eks Kapolda Jabar Anton Charliyan: Iptu Rudiana Sempat Ketakutan

Keterangan berbeda disampaikan mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan.

Saat kejadian pembunuhan Vina Cirebon pada 2016 lalu, Anton Charliyan menyebut Iptu Rudiana ayah Eky sempat mengalami ketakutan.

Anton menuturkan bahwa saat itu Iptu Rudiana memutuskan menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada Polda Jabar.

Padahal sebelumnya kata Anton Charliyan pengusutan pembunuhan Vina Cirebon itu dilakukan oleh Polres Cirebon bukan oleh Polda Jabar.

Dikatakan Anton Charliyan, Iptu Rudiana tak ingin netralitasnya sebagai anggota polisi kala itu justru menganggu pengusutan pembunuhan Vina Cirebon.

Anton Charliyan sendiri mengaku jika kasus pembunuhan Vina Cirebon kala itu tidak seviral sekarang.

Bahkan ada isu liar soal masyarakat yang hendak menyerang pelaku pembunuhan Vina dan Eky.

"Karena saat itu orang tua Eky takut netralitasnya kurang maksimal maka ditarik ke Polda dan kedua saat itu memang sudah sedikit meriak-riak kecil karena dianggap pelaku itu sadis dan kejam sehingga ada isu-isu akan diserang masyarakat," ungkap Anton Charliyan dikutip dari YouTube Dedi Mulyadi, Kamis 13 Juni 2024.

Hingga akhirnya Polda Jabar mengambil alih dalam penyelidikan kasus pembunuhan Vina Cirebon.

"Mangkanya untuk meminimalisir masalah jadi ditarik lah ke Polda Jabar," terangnya.

Diceritakan Anton Charliyan, dari pengalaman menangani puluhan kasus, pasti para pelaku tidak ada yang mengaku.

Untuk itu, ia meyarankan agar tidak terkecoh dengan kesaksian-kesaksian yang bermunculan.

Ia mencontohkan seperti kasus Jessica Wongso hingga Munir.

"Kalo kesaksian itu sangat rentan sekali, dari pengalaman saya beberapa puluh kasus pembunuhan kebanyakan para pelaku sampai sidang pun tidak ada yang mau mengaku, termasuk Jessica tidak mau mengaku, cak gus Munir juga tidak mengaku, kenapa? karena kesaksian mahkota itu pasti membela dirinya, mangkanya harus ditengahi bukti mati," paparnya.

Iptu Rudiana Diperiksa Propam

Polda Jabar membenarkan Iptu Rudiana ayah Eky kekasih Vina Cirebon diperiksa Propam Polri.

Pemeriksaan Iptu Rudiana ini digelar baru-baru ini, secara tertutup tanpa diketahui awak media.

Diketahui, penyidik kembali memeriksa beberapa saksi, dan telah terkumpul sebanyak 71 saksi.

Dimana salah satunya yang terbaru adalah Ayah Eki Iptu Rudiana, ia ini juga sempat dilakukan pemeriksaan sebagai saksi di Polres Cirebon Beberapa hari lalu.

Polda Jabar tak memberikan kepastian terkait waktu pemeriksaan Iptu Rudiana ayah Eki oleh Propam, namun membenarkan jika pemeriksaan Iptu Rudiana ini sudah dilakukan.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast mengatakan pemeriksaan Iptu Rudiana dilakukan oleh tim pengawas internal dan eksternal.

"Yak dilakukan pemeriksaan sudah dilakukan pemeriksaan tim kemarin datang mengatisensi kami tentunya mengambil keterangan dari yang bersangkutan," kata Kombes Pol Jules Abraham dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (13/6/2024) malam.

Jules mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan tersebut.

"Kita tunggu seperti apa pemeriksaan yang sudah dilakuan baik tim pengawas internal dan eksternal,"kata Jules.

Iptu Rudiana memilih bungkam

Selama ini, Iptu Rudiana tak banyak muncul mengenai kasus yang membuat anaknya ikut menjadi korban tersebut.

Iptu Rudiana juga menolak diwawancarai untuk bicara lebih jauh mengenai kasus Vina Cirebon.

Dia beralasan mau tenang terlebih dahulu.

Sebagai informasi, sebelumnya Iptu Rudiana melaporkan peristiwa pembunuhan itu kepada pihak kepolisian hingga akhirnya tertangkapnya 9 terdakwa kasus pembunuhan Vina.

Iptu Rudiana pun didesak muncul untuk mengungkapkan kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Pasalnya, ayah Eky diduga tahu banyak informasi soal sosok pelaku pembunuhan Vina.

Menanggapi soal kasus tersebut, Iptu Rudiana yang dikunjungi Tiara, jurnalis TVOneNews di Kapolsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota buka suara.

Iptu Rudiana menolak untuk diwawancara terkait kasus Vina Cirebon.

"Mohon maaf ya, bukan saya tidak mau wawancara karena memang sementara saya pengen tenang dulu," kata Iptu Rudiana dikutip dari Youtube tvOneNews, Selasa (28/5/2024).

Namun dirinya menjanjikan kalau waktunya sudah tepat maka akan muncul ke publik.

"Tapi nanti ke depan kita pasti ada," kata dia lagi.

Iptu Rudiana pun mengungkap kondisinya saat ini yang masih syok.

"Karena memang sayanya belum stabil nih," jelasnya.

Iptu Rudiana pun kembali menegaskan bahwa dirinya masih ingin menenangkan diri.

"Bukan saya tidak mau, saya sementara pengen tenang dulu. Pasti nanti ke depan saya akan menyampaikan," jelasnya. (Tribun Sumsel/ Tribun Network)

OTHER NEWS

3 hrs ago

Hadiri Acara Fashion Show, Kahiyang Ayu Tampil Memesona Pakai Dress Transparan

3 hrs ago

5 Film Komedi Indonesia Terbaru dan Lucu yang Sayang Dilewatkan

3 hrs ago

Modric Gagal Bawa Kroasia Menang Vs Italia: Sepak Bola Terkadang Kejam...

3 hrs ago

Mardani: Anies Tahu Langkah Kami, Pada Akhirnya PKS Pilih Kans Menang Terbesar

3 hrs ago

Aturan Ketat Pernikahan Tertutup Happy Asmara dan Gilga Sahid di Kediri,Tamu Dilarang Sebar Privasi

3 hrs ago

Adik Honda BeAT Versi Pesaing Harga Lebih Murah Mesin 125 cc Kini Sudah Bisa Dipesan

3 hrs ago

Kala Prabowo Dapat Tempat Khusus saat Sidang Kabinet Paripurna, Begini Penjelasan Istana

3 hrs ago

Jude Bellingham Jujur,Mengakui Kalah dari 1 Wonderkid di Euro 2024,Bukan Jamal Musiala

3 hrs ago

Usai Dikalahkan Robert Whittaker di UFC Saudi Arabia, Ikram Aliskerov Bilang Begini

4 hrs ago

Hasil Euro 2024: Gol Luka Modric Sia-sia,Drama Gol Menit Akhir Loloskan Italia ke 16 Besar

4 hrs ago

Gol Telat Zaccagni Antarkan Italia ke 16 Besar Euro 2024, Pulangkan Kroasia Lebih Cepat

4 hrs ago

Akhirnya Akui Berikan Rp 1,3 M ke Firli Bahuri, SYL Ungkap Alasan dan Kronologi Penyerahan

4 hrs ago

Arema FC Bongkar Susunan Tim Pelatih Jelang Liga 1 2024,Latihan Perdana Dipimpin Kuncoro

6 hrs ago

Jelang Inggris Vs Slovenia: Trippier Masalah Betis, Shaw Kembali Latihan

6 hrs ago

Hasil Kroasia vs Italia Berakhir Dramatis, Ini Klasemen Grup B Euro 2024

6 hrs ago

BRAVO Timnas Indonesia Sukses Taklukkan Filipina di ASEAN Cup U16,Mierza Firjatullah Cetak Brace

7 hrs ago

RESMI - Semen Padang FC Kontrak 11 Pemain Baru, Ada Eks Pilar Arema FC

7 hrs ago

Inggris, Prancis & Belanda Dipastikan Lolos ke 16 Besar Piala Eropa

7 hrs ago

Anggaran Negara Catat Defisit Pertama Pada Mei 2024, Sebesar Rp 21,8 Triliun

7 hrs ago

Zenitsu Agatsuma - Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba

7 hrs ago

Cara Cegah Ular Bersarang di Ruang Mesin Mobil

7 hrs ago

Ringankan Beban Bank, Jokowi Minta Relaksasi Restrukturisasi Kredit Diperpanjang hingga 2025

7 hrs ago

Hasil ASEAN Cup U-16 2024 - Indonesia Gilas Filipina 3-0, Nova Arianto Bak Rubah Kecil

7 hrs ago

Enggak Banyak Orang Tahu, Suzuki Ertiga Hybrid Punya Tempat Menyimpan Barang Sebanyak Ini

7 hrs ago

Resep Tumis Telur Udang Jamur, Ide Masak Praktis dan Bergizi untuk Anak

7 hrs ago

Hasil Euro 2024 - Dramatis! Gol Menit Akhir Bawa Italia Amankan Tiket ke Babak 16 Besar

8 hrs ago

Copa America: AS dan Uruguay Kompak Raih Kemenangan di Laga Perdana

8 hrs ago

Hasil ASEAN Cup U-16 2024 - Mierza Firjatullah Cetak Brace, Timnas U-16 Indonesia Sukses Taklukkan Filipina

8 hrs ago

PKS Lebih Pilih Dukung Sohibul Iman daripada Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024,Ini Alasannya

8 hrs ago

Pakai Alat Ini Bisa Tahu Kondisi Oli Mesin Yang Sudah Tempuh 10.000 Km

8 hrs ago

10 Cara Efektif Atasi Stres di Tempat Kerja

8 hrs ago

Kapal Nelayan Indonesia Ditenggelamkan Otoritas Australia,15 ABK Ditahan

8 hrs ago

Timnas U16 Indonesia Kalahkan Filipina, Lolos ke Semifinal ASEAN U16 Boys Championship 2024

8 hrs ago

Hasil EURO 2024 - Gol Menit 98 Batalkan Kemenangan Kroasia, Italia Lolos ke 16 Besar

8 hrs ago

Kisah Satu Keluarga Sakit-sakitan Setelah Pindah ke Rumah Baru,Kaget Penyebabnya karena Furniture

8 hrs ago

ASEAN CUP U-16 2024 - Indonesia Punya 89 Persen Penguasaan Bola, Tapi Nggak Bisa Bobol Filipina

8 hrs ago

Tarif Listrik dan Harga BBM Naik Mulai Juli? Ini Kata Menteri ESDM

8 hrs ago

ASEAN Cup U-16 2024 - Kata Pelatih Laos soal Timnas U-16 Indonesia, Ingin ke Semifinal Barengan!

8 hrs ago

Buruan Cek Cara Padankan NIK dan NPWP,Paling Lambat 30 Juni 2024,Sanksi Jika Belum Memadankan

9 hrs ago

Astagfirullah, TKI Asal Indonesia Ini Dikunci di Balkon Rumah oleh Majikan Setiap Hari, Begini Kisahnya Sampai Bisa Diselamatkan Petugas