3 Wisata Selain Pantai di Pulau Binongko di Wakatobi, Mandi di Air Gua
Ilustrasi Pantai Yoro di Pulau Binongko di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
KOMPAS.com - Daya tarik wisata di Pulau Binongko di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tidak hanya pantai dan biota bawah laut. Di daratan juga ada wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.
Seperti halnya mandi di mata air yang berada dalam gua, serta mengunjungi hutan mangrove yang konon dipercayai masyarakat menjadi lokasi buaya "jadi-jadian".
Lokasi wisata selain pantai di Pulau Binongko ini termasuk mudah dijangkau karena jalanannya masih bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor.
Kompas.com merangkum beberapa tempat wisata selain pantai di Pulau Binongko, berdasarkan buku panduan wisata resmi Wakatobi.
Tempat wisata selain pantai di Pulau Binongko Wakatobi
1. Topa Labago
Topa Labago Binongko merupakan air gua di celah tebing tinggi. Lokasinya ada di Kampung Bante, Kecamatan Togo Binongko.
Kondisi air yang jernih dari celah-celah tebing memberikan pengalaman berwisata yang menarik dan unik. Wisatawan dapat melakukan atraksi tuhu-ntuhu atau lompat dari atas tebing.
Kunjungan ke Topa Labago akan menarik jika ada atraksi tuhu-ntuhu yang diikuti dengan lantunan bhanti-bhanti sebelum melompat.
Lokasi Topa Labago dapat ditempuh dengan menumpangi sepeda motor. Bila berkesempatan mampir, jangan lewatkan kesempatan berenang menikmati kesegaran mata air secara langsung di Topa Labago.
2. Hutan Mangrove Taipabu
Hutan Mangrove Taipabu termasuk ekosistem mangrove yang unik di Kabupaten Wakatobi.
Bila berkesempatan mampir, wisatawan tidak hanya bisa menikmati pemandangan hutan mangrove, tapi juga bisa memahami tata kelola hutan berbasis masyarakat adat.
Pasalnya, hutan mangrove ini termasuk hutan adat yang selama ini dirawat oleh masyarakat Binongko, dan sudah berumur ratusan tahun.
Maka tidak heran jika hutan ini tetap dijaga dan dilestarikan bahkan dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Guna melestarikan hutan mangrove, penduduk Binongko tidak diizinkan untuk menebang dan mengambil kayu di tempat tersebut..
Di samping itu, masyarakat adat Binongko juga percaya dengan mitos adanya buaya emas "jadi -jadian" di hutan tersebut. Mitos tersebut mampu menghadirkan nilai-nilai konservasi bagi masyarakat Binongko sehingga hutan ini masih tetap lestari sampai saat ini.
Bila hendak berkunjung, Hutan Mangrove berlokasi di daerah Popalia, Taipabu, dan Makoro. Untuk bertualang di Hutan Mangrove Binongko, para wisatawan dapat menggunakan kendaran baik roda dua maupun roda empat.
3. Tai Sumapa
Tai Sumapa adalah air yang tergenang di dalam lembah batu-batu karst di Popalia. Air ini sudah dipengaruhi oleh naik turunnya air laut. Saat air laut naik, air Tai Sumapa juga akan naik.
Sejak zaman dahulu, Tai Sumapa difungsikan oleh masyarakat Popalia sebagai tempat mandi dan mencuci, khususnya pada siang hari.