Luhut Ingin Jadi Penasihat Prabowo,Jusuf Kalla: Boleh saja,Asal Nasihatnya Sesuai Aturan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diminta presiden terpilih Prabowo Subianto menjadi menteri lagi.
Akan tetapi, jenderal bintang empat itu menolaknya. Dia sudah merasa cukup untuk menjadi menteri.
Namun, kalau ditawari sebagai penasihat presiden, kata Luhut, dirinya baru mau.
Mendengar pernyataan Luhut, mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK), langsung merespons.
Menurutnya, tak ada larangan bagi Luhut menjadi penasihat Prabowo, asalkan memberi nasihat yang baik.
Hal itu disampaikan JK kepada wartawan, usai menerima silaturahmi kebangsaan pimpinan MPR RI.
"Enggak tahu juga, asal menasihati yang baik untuk kemajuan bangsa tentu boleh saja," kata JK dikutip dari Tribunnews.com.
JK berharap, jika Luhut nantinya dipilih jadi penasihat Prabowo, bisa memberikan nasihat yang harus sesuai aturan konstitusi.
"Asal jangan menasihati yang, apa itu, tidak sesuai Undang-Undang Dasar harus sesuai aturan. Asal sesuai dengan ketentuan negara konstitusi," tandasnya.
Sebelumnya, Luhut mengaku menolak tawaran Prabowo untuk kembali menjadi menteri kabinet di pemerintahannya mendatang.
Dibanding jadi menteri, Luhut lebih tertarik jika dipercaya menjadi penasehat Prabowo Subianto di pemerintahan lima tahun mendatang. Itu pun jika diminta oleh Prabowo.
"Beliau sudah minta, saya sudah sampaikan, kalau untuk jadi menteri saya tidak," ujarnya.
"Tapi, saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, kalau itu masih diminta," imbuh Luhut kepada wartawan di Kawasan Kura Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024).
Terkait dengan kelanjutan program-program pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Luhut menilai Prabowo akan melakukan hal itu.
Keyakinan tersebut berdasarkan hasil obrolannya bersama Menteri Pertahanan itu.
"Sederhana aja, karena ini kan akan berbuat baik pada Indonesia," ujarnya.
"Saya kira Pak Prabowo punya jiwa patriotisme yang tinggi. Saya bicara sama beliau, beliau akan meneruskan ini," lanjut Luhut.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Panjaitan, menolak jadi menteri lagi. (Warta Kota/Nurmahadi)
Meski demikian, ia memandang Prabowo tentu akan melakukan penyesuaian terkait dengan kelangsungan program-program Jokowi yang ada saat ini.
"Mungkin di sana-sini ada nanti penyesuaian. Tapi saya pikir apa yang telah diletakkan oleh Pak Joko Widodo adalah satu fondasi yang sangat-sangat baik," pungkas Luhut.
Selain Luhut, ternyata ada tokoh politik lain yang menilak tawaran Prabowo untuk menjadi menteri.
Yakni mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Namun, Khofifah menolak tawaran tersebut karena ia memilih untuk kembali bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024.
"Ada, ada (tawaran). Tapi saya sudah menyampaikan dari awal, saya mohon diberi kesempatan untuk kembali memimpin dan menjaga Jawa Timur," katanya saat menghadiri halalbihalal Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/2024).
Ia menyebut ingin kembali menjadi gubernur demi memajukan dan membuat Jawa Timur lebih hebat.
Khofifah mengaku ingin menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di Jawa Timur lewat program sekolah taruna yang dijalankannya saat menjabat sebagai gubernur.
Program sekolah taruna tersebut bekerja sama dengan tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI), yakni Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Kepolisian RI.
Ia mengalokasikan 20 persen kuota siswa sekolah taruna untuk warga di luar Jatim.
“Untuk non Jatim kita beri porsi 20 persen, yang (porsi) lain adalah untuk masyarakat Jatim karena untuk sekolah di taruna-taruna itu kedisiplinannya luar biasa, kualitasnya juga Alhamdulillah luar biasa,” kata dia.
“Dan ini banyak sekali yang kemudian tertarik berminat untuk sekolah di 5 SMA taruna yang ada di Jatim," tambahnya.
Jawa Timur, lanjut Khofifah, juga menerima banyak apresiasi saat ia menjabat sebagai gubernur, termasuk penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Joko Widodo.
"Insyaallah itu prestasi-prestasi yang mudah-mudahan bisa kita tingkatkan kemanfaatannya untuk masyarakat lebih luas, bukan hanya Jawa Timur," ujar dia.
Rencananya, ia akan kembali berduet dengan Emil Dardak, mantan wakil gubernurnya, pada Pilgub Jatim 2024.
Keduanya tengah berusaha mengomunikasikan wacana tersebut kepada partai-partai yang mengusung
"Jadi (saya dan Emil) sama-sama berikhtiar mengomunikasikan dengan partai-partai pengusung. Karena kan saya, Golkar, Gerindra, suaranya lebih besar dari Demokrat, jadi komunikasi sedang dan terus kita lakukan," ujar Khofifah.
Selanjutnya, politisi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Wakil Ketua DPR RI itu diminta untuk menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara.
"Gue sudah diminta (untuk menjadi Mensesneg)," kata Dasco kepada wartawan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kamis (25/4/2024).
Namun demikian, Sufmi Dasco tidak menjelaskan apakah dirinya menerima atau menolak tawaran tersebut.
Dirinya hanya mengatakan tidak sanggup menjadi Mensesneg karena harus selalu mendampingi presiden setiap saat.
“Gua mana betah,” katanya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09