Emiten Carsurin Bagi Dividen Rp 6,79 Miliar, Investor Dapat Rp 2,35 per Lembar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Carsurin Tbk (CSRN) di Jakarta, Jumat (29/6/2024). Foto: Carsurin

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Carsurin Tbk (CSRN) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 6,79 miliar. Pemegang saham mendapatkan Rp 2,35 per saham.

Direktur CSRN, Timotius Nugraha Tjahjana, mengatakan pembagian dividen ini berdasarkan laba periode keuangan 2023. Sepanjang tahun lalu, CSRN mengantongi laba bersih Rp 27,80 miliar yang berasal dari pendapatan Rp444,43 miliar sepanjang 2023.

"Selambat-lambatnya pembayaran dividen akan dilakukan sehingga saya tanggal 1 Agustus 2024," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (29/6).

Sementara itu, sisa dividen dari hasil RUPS Rp 145 juta akan dicadangkan. Lainnya akan dipakai untuk operasional perusahaan, salah satunya revitalisasi sejumlah laboratoriumnya. Beberapa laboratorium perusahaan yang sudah direvitalisasi di antaranya di Samarinda, Kendari, Cikarang, Palembang, dan Pontianak. Selain itu, juga telah dilakukan relokasi 3 kantor cabang yang terletak di 3 kota, yaitu Jambi, Medan, dan Gresik. Adapun, fasilitas operasi yang saat ini tengah dikembangkan di 3 tempat, yaitu di Jakarta, Bogor dan Kolaka.

Ilustrasi bursa efek. Foto: Helmi Afandi/kumparan

Sejumlah upaya dilakukan untuk mendukung ambisi pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan mengoptimalkan peluang bisnis Perseroan di tiga sektor. Sektor pertama adalah Green Economy termasuk di dalamnya mengenai Climate Change Mitigation dan EV Ecosystem. Sektor selanjutnya adalah Blue Economy dan Energy Transition.

"Beberapa peluang ekonomi hijau yang sedang dikembangkan Perseroan, di antaranya environmental testing, carbon footprint, greenhouse gas (GHG) certification, dan carbon trading. Selain itu, terdapat peluang di rantai pasok bijih nikel, tes baterai kendaraan listrik, hingga kelistrikan hilir," katanya.

CSRN juga tertarik masuk sektor ekonomi biru, terdapat peluang dari bisnis marine infrastructure, maritime transport , dan dangerous goods. Sedangkan untuk transisi energi, Perseroan telah menerapkan energy efficiency audit, UAV digital transformation, dan layanan terkait dengan biofuel, palm kernel shell, dan Green Gold Label (GGL).