Jelaskan Bagaimana Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dikontekstualkan Nilai Luhur Simak Jawabannya
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini kunci jawaban dari soal 'Jelaskan bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur!'
Pertanyaan 'Jelaskan bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur!' ditujukan pada bapak/ibu guru di Indonesia.
Dalam hal ini, bapak/ibu guru diminta untuk memberikan jawaban secara lengkap dan terperinci.
Maka dari itu, Anda perlu cermat saat menyelesaikan soal tersebut.
Dengan begitu, Anda bisa mengerjakan soal tersebut dengan lancar.
Jika Anda merasa kesulitan saat mengerjakan soal ini, artikel ini adalah jawabannya.
Kunci jawaban dari soal 'Jelaskan bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur!' (YouTube RR.ALISA)
Anda dapat menemukan jawaban terakurat dari soal tersebut dalam artikel ini.
Dengan begitu, Anda tak akan lagi kesulitan saat menyelesaikan soal tersebut.
Simak artikel ini hingga tuntas!
Kunci jawaban dari soal 'Jelaskan bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur!' (Tangkap Layar oleh Tribunnews/Buku Kembdikbud)
Soal:
Bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat padakonteks lokal sosial budaya di daerah Anda?
Jawaban:
Konsep ini dapat dikontekstualkan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan.
Hal itu seperti gotong royong, kebersamaan, dan saling membantu dalam membentuk karakter peserta didik yang baik.
Kunci jawaban dari soal 'Jelaskan bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur!' (YouTube Van Vani)
Dengan mempelajari makna Tari Barongan di daerah Juwangi, sebagai pendidik dapat mengenalkan kesenian yang merupakan budaya tradisional namun di dalamnya terdapat nilai-nilai yang sangat bagus untuk bekal anak hidup di masyarakat.
Nilai-nilai luhur yang dapat diambil ialah toleransi tidak hanya antar umat beragama tetapi juga berbagai latar belakang yang berbaur menjadi satu kelompok Tari Barongan untuk menciptakan kekompakan.
Pertanyaan lainnya:
Apa kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD?
Kunci jawaban dari soal 'Jelaskan bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur!' (YouTube Kampung Belajar)
Jawaban:
Kekuatan sosio-kultutal menjadi proses 'menebalkan' kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar.
Pendidikan bertujuan untuk menuntun membantu anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku untuk menjadi manusia seutuhnya.
Kekuatan konteks sosio-kultural
- Budi Pekerti: suatu tingkah laku, akhlak,tabiat, perangai.
- Gotong Royong: bekerja bersama untukmencapai suatu hasil yangdidambakan
- Nasionalisme: loyalitas dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negara
- Kejujuran: sikap yang lurus hati, berbicara sesuaidengan fakta
- Tanggung jawab: melakukan semua tugas dankewajibannya dengansungguh-sungguh
- Cinta alam: menjaga alam dankebersihan lingkungan sertatidak membuang sampahsembarangan
- Religius: nilai yang besifatkeagamaan
Di dalam Seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat Juwangi, seperti sifat:
- spontanitas
- kekeluargaan
- kesederhanaan
- kasar
- keras
- kompak
- keberanian yang dilandasi kebenaran.
Dari Tari Barongan, kita dapat mengajarkan kepada anak didik tentang toleransi umat beragama dan rasa saling menghormati, menghargai perbedaan.
Semoga artikel ini membantu!
Semoga beruntung!
(TribunNewsmaker.com/TribunPadang)