Drone AS di Laut Hitam, Rusia Peringatkan Kesiapan Konfrontasi Langsung dengan NATO
Kapal perang Armada Laut Hitam Rusia mengikuti perayaan Navy Day di kota pelabuhan Novorossiysk pada 30 Juli 2023.
MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Jumat (28/6/2024) mengatakan telah melihat peningkatan penerbangan pesawat tak berawak atau drone AS di atas Laut Hitam dan bersumpah untuk menanggapinya.
Rusia memperingatkan bahwa hal itu dapat mengarah pada "konfrontasi langsung" dengan NATO.
Hal ini terjadi lima hari setelah Kremlin menuduh Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan rudal Ukraina ke semenanjung Crimea yang menewaskan empat orang, sebuah insiden yang membuat ketegangan meningkat.
Kementerian Pertahanan Rusia mencatat peningkatan jumlah kendaraan udara tak berawak strategis AS di atas perairan Laut Hitam dan menuduh Washington menggunakan penerbangan-penerbangan tersebut untuk membantu Ukraina menyerang target-target Rusia.
"Ini menunjukkan meningkatnya keterlibatan Amerika Serikat dan negara-negara NATO dalam konflik di Ukraina yang berpihak pada rezim Kyiv," katanya.
"Penerbangan semacam itu melipatgandakan kemungkinan insiden di wilayah udara dengan pesawat Angkatan Udara dan Antariksa Rusia, yang meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara aliansi (NATO) dan Rusia," tambah Kementerian Pertahanan Rusia, sebagaimana dikutip dari AFP.
Disebutkan lebih lanjut, bahwa Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov telah menginstruksikan militer untuk mengajukan proposal tentang langkah-langkah untuk menanggapi provokasi tersebut.
Amerika Serikat secara rutin melakukan penerbangan drone di atas Laut Hitam, operasi yang dikatakannya dilakukan di wilayah udara netral dan sesuai dengan hukum internasional.
Pada Maret 2023, Rusia mencegat drone MQ-9 Reaper milik AS di atas Laut Hitam, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan konfrontasi langsung antara kedua kekuatan nuklir itu pada saat meningkatnya ketegangan atas konflik Ukraina.